Mohon tunggu...
Yuswanto Raider
Yuswanto Raider Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang guru dan penulis lepas yang lahir di Surabaya pada 14 Februari 1974. Sejak tahun 2005 saya tinggal di Desa Kembangsri Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto

Hobi saya merawat tanaman, traveling, outdoor learning, dan advokasi kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ingin Selamat di Masa Pandemi Covid-19? Lakukan 2 Hal Ini!

27 Juli 2021   17:19 Diperbarui: 27 Juli 2021   18:03 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

INDONESIA Berduka? Ataukah dunia berduka? Sama saja kondisinya. Utamanya saat virus corona merebak sejak Maret 2019. Bahkan tak dapat dipungkiri, saat ini di Indonesia sudah berjatuhan korban akibat terpenjara Covid-19. Masyarakat resah. 

Pejabat binggung. Bahkan presiden pun harus menanggung berbagai kritikan pedas dari para oposisi kepemimpinannya. Indonesia benar-benar kian carut marut secara sosiologi politik.

"Wahai para pemimpin bangsa dan negara ini, berhentilah saling olok dan nyinyir. Kompak dan bersatulah untuk menenangkan lagi mensejahterahkan segenap masyarakat Indonesia. 

Janganlah nyawa para korban Covid-19 hanya kalian jadikan tumbal kekuasaan dan kepentingan kelompokmu. Segera cuci otak dan kembalilah pada amanah NKRI," ucap dan teriakkan penulis dalam hati.

Tahu atau tidak tahu, kondisi masyarakat kita sangat mengenaskan. Masyarakat dihantui dengan kian meningkatnya korban akibat tergerus wabah Covid-19. Masyarakat juga semakin resah dengan isu, rumor, dan aneka informasi hoaxc yang merudung tiap waktu. Sudah kesulitan bergerak di masa PPKM, harus memikirkan percaturan politik yang kian terlihat tak bermoral. Mau kalian bawah kemana nasib bangsa dan rakyat Indonesia ini?

Regulasi kebijakan masa Pandemi Covid-19 memeng wajar bila memunculkan pro dan kontra. Namun demikian, bukan berarti dijadikan alasan untuk saling adu kekuatan dalam jabatan (baca : kekuasaan, red.). 

Karena, dapat dipastikan bila ujung-ujungnya yang jadi korban atas segenap kebijakan itu juga masyarakat. Mari kita lebih bijak dan peduli dalam menyikapi keadaan di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.

BEBAN MASYARAKAT

Secara rasional, saat ini setidaknya masyarakat mengalami depresi mental dalam berbagai elemen kehidupannya. Pertama, masyarakat ketakutan atas wabah Covid-19. Kedua, masyarakat lebih merinding dan kiat ketakutan dengan merebaknya isu pageblug yang dihubungkan dengan dunia mistis. 

Sebagai contoh adalah munculnya isu tentang keberadaan lampor (mahkluk halus pencabut nyawa) dan keranda terbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun