Ketiga, masyarakat dihadapkan pada keterkungkungan aktivitas yang dibatasi untuk moving, karena adanya aturan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Keempat, banyak masyarakat menganggur akibat dikurangi dan ditutupnya dunia usaha dan dunia industri; dan Kelima, masyarakat lebih takut dan terbatas lagi dengan kondisi mengalirnya kebutuhan pokok untuk hidup tiap hari tanpa ada pekerjaan dan penghasilan yang jelas.Â
Lengkap sudah penderitaan masyarakat kita.
Fakta umum di atas, tentunya harus mendapatkan solusi secara materiil. Meskipun hingga saat ini, masyarakat hanya bisa merasakan adanya kebijakan BLT DD (Bantuan Langsung Tunai Dana Desa) dan beberapa program sosial dari instansi maupun organisasi masyarakat.Â
Namun secara prinsip hakiki, masyarakat butuh ketenangan, kenyamanan, dan kemaslahatan hidup standar. Masyarakat berharap kondisi pandemi Covid-19 segera selesai dan hidup normal kembali.
Menyikapi kondisi tersebut, tentu kita tak hanya mengandalkan kebijakan pemerintah. Sudah seharusnya masyarakat juga harus mau dan disiplin dalam menjalankan aturan main yang sudah diputuskan pemerintah. Jangan karena sugesti dan keangkuhan individual maupun kelompok, akhirnya masyarakat menyepelehkan keadaan.Â
Akibatnya, wajar bila angka kematian Covid-19 kian menanjak dan masyarakat kian dirundung ketakutan berlebihan.
Sekarang, kita coba berpikir sederhana dan efektif. Segenap beban sebaiknya ditanggalkan sejenak. Tujuannya tak lain agar kita menjadi sosok manusia tangguh di masa pandemi Covid-19.Â
Bagaimana pun, kondisi saat ini juga termasuk ujian kualitas mental seseorang. Semakin teguh dan tegar, tentulah seseorang akan menjadi tangguh dalam menghadapi cobaan apapun.
(1) DISIPLIN PROKES
Penerapan protokol kesehatan (Prokes) harus dilaksanakan. Seluruh lapisan masyarakat wajib mematuhinya alias disiplin melaksanakan. Jangan dengan berbagai alibi, akhirnya masyarakat mencoba menghindar dari pelaksanaan prokes. Bahkan tak jarang masyarakat beralasan religius untuk menghindari prokes. Kita harus bisa membedakan sudut pandang, antara keilmuan dan ke-Tuhan-an.