Mohon tunggu...
Yusuf Siswantara
Yusuf Siswantara Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik dan Pemerhati Pendidikan

Menyukai penelitian dan pendidikan nilai dan karakter

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Dinamika Cinta dalam "Layangan Putus The Movie"

10 Mei 2024   10:47 Diperbarui: 14 Mei 2024   23:06 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Kisah Kinan yang Berusaha Bangkit

Film ini menceritakan kisah Kinan yang berusaha bangkit dari keterpurukan setelah perceraiannya dengan Aris yang penuh dengan drama dan pengkhianatan. Menjadi orang tua tunggal, Kinan harus beradaptasi dengan kehidupan baru dan membesarkan Raya seorang diri. Perjuangannya tidak hanya secara emosional, tetapi juga finansial.

Di sisi lain, Kinan juga harus berusaha untuk melepaskan diri dari bayang-bayang Aris dan Lydia. Rasa sakit hati dan trauma masa lalu terus menghantuinya. Meskipun begitu, Kinan tidak menyerah dan mencoba untuk menemukan kebahagiaan baru dalam hidupnya. Dia membuka diri terhadap peluang percintaan baru dan berusaha untuk move on dari masa lalunya.

Dilema Aris di Antara Kinan dan Lydia

Berbeda dengan Kinan, Aris justru terjebak dalam hubungan yang rumit dengan Lydia. Dia merasa tertekan oleh tuntutan Lydia untuk menikah, namun di sisi lain dia masih memiliki perasaan terhadap Kinan. Aris dihadapkan pada dilema antara melanjutkan hubungannya dengan Lydia atau berusaha kembali bersama Kinan.

Aris juga dilanda rasa bersalah atas perselingkuhannya dan berusaha untuk menebus kesalahannya dengan Kinan dan Raya. Namun, pergulatan batinnya semakin rumit karena komunikasi yang tidak sehat dengan Kinan. Ketegangan dan emosi yang mewarnai komunikasi mereka membuat sulit untuk mencapai kesepakatan.

Pencarian Jati Diri dan Makna Pengampunan

Layangan Putus The Movie menggambarkan pergulatan batin Kinan dan Aris dalam menghadapi konsekuensi dari perceraian mereka. Film ini mengeksplorasi tema-tema seperti perselingkuhan, trauma, pengampunan, dan pencarian jati diri. Perjalanan Kinan dan Aris dalam mencari kebahagiaan baru diwarnai dengan berbagai rintangan dan lika-liku yang menarik untuk diikuti.

Film ini tidak hanya menyajikan kisah drama yang menegangkan, tetapi juga memberikan pesan moral tentang pentingnya komunikasi yang terbuka dan jujur dalam sebuah hubungan, serta makna pengampunan dalam proses penyembuhan diri.

Di malam Candle Night yang penuh kenangan, Kinan memilih untuk membuka hatinya dan mengungkapkan pergulatan yang dialaminya kepada Aris. Di tempat yang sama di mana cinta mereka bersemi, Kinan dengan penuh emosi menceritakan kisah pilu tentang pengkhianatan, rasa sakit, dan perjuangannya untuk move on.

Kinan mengenang momen indah di mana Aris menyatakan cintanya di malam Candle Night, namun kini semua itu terasa bagaikan mimpi yang telah sirna. Dia dengan tegas menyatakan bahwa di tempat dan momen yang sama, cintanya untuk Aris telah padam.

Dengan suara yang bergetar, Kinan mengakhiri perbincangannya, menandakan bahwa hubungan mereka telah benar-benar berakhir. Candle Night yang dulunya menjadi saksi cinta mereka, kini menjadi saksi bisu dari akhir kisah cinta yang penuh liku-liku.

Cinta dalam Tiga Dimensi: Keintiman, Komitmen, dan Gairah

Kisah Kinan dan Aris dalam Layangan Putus the Movie menggambarkan dinamika cinta dalam keluarga. Di sini, kita akan mengambil gagasan dan penelitian Robert J. Sternberg, seorang psikolog Amerika, untuk memahami lebih dalam dinamika cinta antara Kinan, Aris, dan Lidya.

Cinta merupakan emosi yang kompleks dan multidimensi yang sering kali sulit untuk didefinisikan. Teori Segitiga Cinta (Triangular Theory of Love) yang dikemukakan oleh psikolog Robert J. Sternberg menjelaskan bahwa cinta dapat dianalisis dalam tiga dimensi utama: Intimacy, Commitment, dan Passion

1. Keintiman (Intimacy)

Keintiman mengacu pada rasa kedekatan, keterikatan, dan koneksi emosional yang mendalam antara dua orang. Dimensi ini melibatkan rasa aman, nyaman, dan saling memahami dalam hubungan. Keintiman tercipta melalui berbagi perasaan, pikiran, dan pengalaman pribadi secara terbuka dan jujur.

2. Komitmen (Commitment)

Komitmen mengacu pada keputusan untuk mempertahankan hubungan dan berinvestasi dalam masa depan bersama. Dimensi ini melibatkan rasa tanggung jawab, kesetiaan, dan tekad untuk melewati tantangan dan rintangan yang mungkin dihadapi dalam hubungan. Komitmen terwujud dalam tindakan nyata, seperti saling mendukung, membantu, dan menyelesaikan masalah bersama.

3. Gairah (Passion)

Gairah mengacu pada ketertarikan fisik, intensitas emosional, dan energi yang dinamis dalam hubungan. Dimensi ini melibatkan rasa cinta yang membara, ketertarikan seksual, dan antusiasme untuk menghabiskan waktu bersama. Gairah dapat ditunjukkan melalui sentuhan fisik, kata-kata romantis, dan tindakan yang menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang.

Kombinasi Dimensi Cinta

Ketiga dimensi cinta ini saling terkait dan dapat saling memperkuat satu sama lain. Hubungan yang ideal adalah yang memiliki keseimbangan antara ketiga dimensi tersebut.

1. Liking Love 

Liking Love merupakan jenis cinta yang hanya melibatkan unsur intimitas tanpa adanya gairah atau komitmen. Hubungan ini sering kali mengalami kejenuhan, mirip dengan hubungan pertemanan. Individu dalam jenis cinta ini merasa dekat, terikat, dan nyaman dengan orang lain, tetapi tanpa adanya gairah atau komitmen untuk menjaga hubungan tersebut dalam jangka panjang.

2. Infatuated Love 

Infatuated Love adalah jenis cinta yang hanya melibatkan elemen gairah tanpa adanya komitmen atau intimitas. Cinta ini sering terjadi pada pandangan pertama atau ketertarikan fisik yang cenderung mudah hilang. Infatuated Love dapat muncul dengan cepat dan menghilang dengan cepat pula.

3. Empty Love 

Empty Love terjadi ketika hanya terdapat komitmen tanpa adanya gairah atau intimitas dalam hubungan. Biasanya ditemukan pada pasangan yang sudah menikah dalam waktu yang lama dan hubungan tersebut telah mencapai tingkat kejenuhan.

4. Romantic Love 

Romantic Love melibatkan keintiman dan gairah yang kuat tanpa adanya komitmen. Ini umumnya terjadi pada individu yang sedang berpacaran, di mana pasangan tidak hanya tertarik secara fisik tetapi juga terdapat keterikatan emosional di antara keduanya, meskipun belum mencapai tingkat komitmen.

5. Companionate Love 

Companionate Love terjadi ketika terdapat intimitas dan komitmen tanpa adanya gairah. Contohnya adalah hubungan persahabatan jangka panjang atau pernikahan yang ketertarikan fisiknya sudah pudar, namun masih terdapat komitmen untuk menjaga hubungan tersebut.

6. Fatuous Love 

Fatuous Love terjadi ketika terdapat gairah dan komitmen tanpa adanya intimitas. Contohnya adalah dalam hubungan suami istri yang kehilangan keintiman dalam pernikahan.

7. Consummate Love 

Consummate Love merupakan bentuk cinta ideal yang melibatkan keintiman, gairah, dan komitmen secara seimbang. Hubungan ini dianggap sebagai bentuk cinta yang paling sempurna.

8. Non-Love 

Non-Love adalah bentuk hubungan di mana tidak terdapat komponen gairah, komitmen, dan intimitas. Ini mencirikan hubungan tanpa adanya cinta.

Pemahaman Cinta dalam Layangan Putus The Movie

Dalam konteks teori Segitiga Cinta Robert Sternberg, fenomena yang dijelaskan mengenai cinta antara Aris, Kinan, dan Lydia dapat dianalisis melalui kombinasi tiga dimensi utama cinta: passion (gairah), intimacy (kedekatan), dan commitment (komitmen).

1. Cinta Aris kepada Kinan:

Awalnya, Aris mungkin memiliki kombinasi passion (gairah) dan intimacy (kedekatan) terhadap Kinan, yang menjadi dasar dari hubungan mereka. Namun, seiring waktu, passion mungkin mulai memudar, tetapi masih ada intimacy yang tersisa. Kehadiran intimacy tanpa passion menggambarkan jenis cinta yang lebih mirip dengan hubungan persahabatan daripada cinta romantis. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan mereka awalnya memiliki komponen passion yang kuat, tetapi berubah menjadi lebih fokus pada kedekatan emosional setelah perceraian.

2. Cinta Aris kepada Lydia:

Dengan Lydia, Aris tampaknya mengalami kombinasi passion (gairah) yang kuat, intimacy (kedekatan), dan mungkin komitmen (dalam konteks pernikahan). Passion Aris terhadap Lydia dapat menjadi pendorong utama hubungan mereka, meskipun intimacy juga mungkin hadir dalam bentuk hubungan emosional yang mendalam. Namun, keberadaan komitmen mungkin dipertanyakan karena sifat awal hubungan mereka yang dimulai sebagai perselingkuhan.

3. Cinta Kinan kepada Aris:

Kinan awalnya memiliki kombinasi passion (gairah), intimacy (kedekatan), dan komitmen terhadap Aris. Namun, setelah perceraian, Kinan kehilangan komitmen untuk mempertahankan hubungan tersebut. Meskipun masih ada intimacy dalam bentuk keakraban dan saling pengertian, Kinan kehilangan passion terhadap Aris. Kehilangan komponen komitmen dan passion dalam hubungan ini mengarah pada perubahan dinamika menjadi hubungan yang lebih bersifat teman daripada pasangan romantis.

Dalam teori Sternberg, hubungan yang ideal adalah yang memiliki kombinasi seimbang dari ketiga dimensi cinta: passion, intimacy, dan commitment. Namun, perubahan dalam komponen-komponen ini dapat mengarah pada evolusi hubungan atau perubahan jenis cinta yang dirasakan. Hubungan persahabatan (friendship) muncul ketika intimacy hadir tanpa passion atau komitmen yang kuat, sementara cinta romantis (romantic love) dicirikan oleh kehadiran semua tiga dimensi cinta secara seimbang. Analisis ini mengilustrasikan kompleksitas hubungan interpersonal dan bagaimana komponen cinta yang berbeda dapat berdampak pada dinamika dan perjalanan hubungan tersebut.

Empty Love: Komitmen Tinggi dalam Hubungan

Film "Layangan Putus the Movie" menggambarkan hubungan yang berakhir antara Aris-Lydia dan Aris-Kinan. Dalam acara Candle night di penghujung film, Kinan mengatakan kepada Aris: “Kamu (Aris) tidak salah. Kamu memang begitu”. Pernyataan ini menunjukkan pandangan Kinan bahwa Aris cenderung tidak terikat atau melayang-layang tanpa arah yang pasti dalam hubungan.

Pada moment akhir film, Aris terlihat bertemu dengan seorang wanita lain di suatu tempat, memberikan sinyal bahwa Aris mungkin akan memulai hubungan dengan wanita anonim tersebut. Ini menggambarkan bahwa Aris, seperti layangan yang putus, tampaknya siap untuk terbang dan dipegang oleh siapa pun yang bersedia.

Jika kisah Aris berakhir dengan hilangnya komitmen hubungan, kita dapat berandai-adai tentang keberadaan hubungan dengan komitmen tinggi, gairah, dan intimasi rendah. Misalnya, sebuah pasangan dalam keluarga yang tetap mempertahankan hubungan, tetapi kehilangan rasa nyaman untuk berbagi dan intensitas emosional. Mereka berada dalam ketidakharmonisan visi dan pandangan sehingga sering terjadi pertengkaran gagasan dan ketidaksambungan pemikiran. Mereka tidak merasa nyaman untuk berbagi pengalaman, pemikiran, dan perasaan karena komunikasi sering kali dipenuhi dengan pertengkaran. Kesepian dan isolasi satu sama lain menjadi kenyataan karena kurangnya keintiman.

Dalam kondisi ini, hubungan dapat dikategorikan sebagai "Empty Love" dalam teori Segitiga Cinta Robert Sternberg. Empty love terjadi ketika ada komitmen tinggi tanpa adanya gairah atau intimasi yang signifikan. Pasangan mungkin mempertahankan hubungan karena alasan tertentu seperti tanggung jawab atau kewajiban, meskipun hubungan terasa hambar dan tidak memuaskan secara emosional. Rasa ketertarikan fisik dan intensitas emosional rendah, sehingga hubungan tidak lagi dipenuhi dengan aktivitas romantis atau ekspresi kasih sayang secara fisik.

Dalam situasi ini, penting untuk mengevaluasi kembali dinamika hubungan dan komunikasi antara pasangan. Upaya untuk memperbaiki keintiman dan gairah dalam hubungan dapat membantu menghidupkan kembali ikatan emosional dan memperkuat komitmen dengan cara yang lebih memuaskan dan bermakna.

Konsekuensi Empty Love

Hubungan dengan komitmen tinggi, gairah dan intimasi rendah dapat memiliki dampak negatif pada hubungan, seperti:

  • Ketidakbahagiaan: Pasangan mungkin merasa tidak puas dan tidak bahagia dalam hubungan.
  • Kebosanan: Kurangnya gairah dan keintiman dapat menyebabkan kebosanan dan kelesuan dalam hubungan.
  • Konflik: Ketidakpuasan dan kebosanan dapat memicu konflik dan perselisihan dalam hubungan.
  • Kemungkinan Perselingkuhan: Pasangan mungkin mencari gairah dan keintiman yang mereka rindukan dari luar hubungan.

Kemungkinan Perbaikan:

Meskipun hubungan dengan komitmen tinggi, gairah dan intimasi rendah memiliki tantangan, namun bukan berarti hubungan tersebut tidak dapat diperbaiki. Berikut beberapa kemungkinan untuk memperbaiki hubungan:

  • Komunikasi Terbuka dan Jujur: Pasangan perlu berkomunikasi secara terbuka dan jujur tentang perasaan dan kebutuhan mereka.
  • Membangun Keintiman: Pasangan dapat membangun keintiman dengan menghabiskan waktu berkualitas bersama, berbagi pengalaman pribadi, dan saling mendukung dalam suka dan duka.
  • Membangkitkan Gairah: Pasangan dapat membangkitkan gairah dengan mencoba hal-hal baru bersama, melakukan kegiatan yang menyenangkan, dan menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang secara fisik dan emosional.
  • Mencari Bantuan Profesional: Jika pasangan merasa kesulitan untuk memperbaiki hubungan sendiri, mereka dapat mencari bantuan profesional dari terapis pernikahan atau konselor.

Semoga informasi ini bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun