Kesombongan Raja Fir'aun berakhir dengan kematian tragis, tenggelam di dasar laut merah bersama pasukannya ketika mengejar dan akan membunuh Nabi Musa bersama para pengikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan, Sang Pencipta alam semesta tidak mungkin memiliki tandingan, apalagi dari makhluk ciptaan-Nya seperti Raja Fir'aun.
Surat Al Ikhlas ini berkaitan erat dengan kebenaran dan lurusnya aqidah seorang muslim akan ketauhidan tanpa ada sedikitpun kesyirikan dalam niat, hati, pemikiran, perkataan dan perbuatan.
Demikianlah makna kehidupan yang terkandung dalam Surat ke-112, Al Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah) menurut pemahaman penulis dalam keterbatasan ilmu agama. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.
Wallahu 'alam bi shawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H