Proses pencarian Tuhan oleh Nabi Musa mewakili rasa keingintahuan setiap manusia akan Zat yang Maha Segala-galanya.
Matahari, bulan, bintang, gunung menjadi zat yang menjadi dugaan awal Nabi Musa, bahwa itulah Tuhan manusia, ternyata keberadaannya tidak abadi. Hingga akhirnya Nabi Musa berdoa dan memohon agar Tuhan menunjukkan wajahnya. Akhirnya Tuhan mengabulkan doanya, Allah pun menunjukkan wajahnya dibalik gunung Thur, dan seketika itu Nabi Musa pingsan.
Manusia zaman kini, akibat perkembangan ilmu pengetahua dan teknologi mampu menguak banyak tabir akan keberadaan Allah melalui benda-benda dan makhluk-makhluk ciptaan-Nya di langit dan di bumi, yang kita kenal sebagai ayat-ayat kauniyah (bukti kebesaran Allah).
Untuk meyakini keberadaan Allah, sebetulnya setiap manusia hanya perlu mengenal dirinya sendiri, belajar bagaimana proses terciptanya manusia?
Bagaimana Allah meniupkan ruh dalam jasad manusia? Memikirkan, mempelajari dan merenungi kerja organ-organ tubuh, sistem pernafasan, sistem peredaran darah, sistem kerja jantung, sistem kerja otak dan lain-lain. Yang kesemuanya akan berakhir dengan sebuah kekaguman atas keberadaan dan kebesaran Tuhan, Sang Pencipta.
Pada saat manusia berada dalam kondisi bahaya dan kegentingan tingkat tinggi, seorang manusia berpaham ateis atau agnotisme akan mencari, berdoa kepada sesuatu yang dianggapnya sebagai Tuhan.
Dalam pesawat terbang yang mengalami cuaca sangat buruk, awan tebal, hujan, kilat dan guntur, pilot mengalami gangguan jarak pandang, sehingga pesawat terbang dalam kondisi tidak stabil dan terguncang kuat (turbulensi). Suasana mencekam, semua penumpang dalam kondisi panik dan ketakutan. Masing-masing sibuk memohon pertolongan kepada Tuhan, mengingat Tuhan, membaca Kitabullah, dzikrullah, istighfar dan melantunkan doa-doa tanpa putus dengan harapan segera turun pertolongan-Nya.
Hal yang sama akan berlaku ketika cuaca buruk di laut dan di darat. Ketika kita berada di dalam kapal laut atau perahu yang sedang diterjang badai dan ombak ganas. Atau ketika kita sedang bepergian dengan motor, mobil atau kendaraan umum lain tiba-tiba muncul angin topan (puting beliung) dengan kecepatan tinggi menghadang kendaraan yang kita tumpangi.
Atau ketika kita berada di rumah, tapi sedang dalam ancaman bencana alam meletusnya gunung berapi, banjir bandang, gempa bumi dahsyat dengan atau tanpa Tsunami, kita sebagai manusia lemah akan spontanitas dzikrullah meminta pertolongan-Nya agar selamat dari musibah.
allahus samad
Artinya: "Allah tempat meminta segala sesuatu."