Mohon tunggu...
Yusrizal HamzahFansuri
Yusrizal HamzahFansuri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UNPAM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana AI Mengubah Perjalanan Joobseeker

19 September 2023   00:40 Diperbarui: 19 September 2023   00:40 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.kompas.com

Salah satu perubahan paling mencolok adalah otomatisasi pekerjaan yang rutin dan berulang. Tugas-tugas seperti pemrosesan data, pengisian formulir, dan pengolahan transaksi yang berulang kini seringkali dilakukan oleh algoritma AI. Ini berarti bahwa beberapa jenis pekerjaan yang dulunya dilakukan oleh manusia sekarang dapat diotomatisasi, yang dapat memengaruhi pekerjaan dalam sektor-sektor tertentu. 

B. Pekerjaan yang mengharuskan Keahlian Baru

Seiring dengan otomatisasi, AI telah menciptakan kebutuhan akan jenis pekerjaan baru yang mengharuskan jobseeker untuk memiliki keahlian yang berbeda. Pekerjaan yang berkaitan dengan pengembangan, pemeliharaan, dan pelatihan sistem AI semakin dibutuhkan. Ini mencakup peran seperti data scientist, engineer AI, dan ahli etika AI. 

C. Pekerjaan yang memerlukan kecerdasan Emosional dan Kreativitas

AI mungkin handal dalam tugas-tugas yang membutuhkan komputasi dan analisis data yang tinggi, tetapi ia masih terbatas dalam hal kecerdasan emosional dan kreativitas. Pekerjaan yang mengharuskan interaksi emosional seperti bidang kesehatan, pendidikan, dan seni masih sangat dibutuhkan. Kecerdasan emosional dan kreativitas manusia tidak dapat dengan mudah digantikan oleh AI. 

D. Pekerjaan yang memperlukan Pengambilan Keputusan yang Kompleks

Beberapa pekerjaan melibatkan pengambilan keputusan yang sangat kompleks berdasarkan berbagai faktor yang dinamis. AI dapat memberikan analisis data yang kuat, tetapi akhirnya manusia masih perlu untuk membuat keputusan strategis. Misalnya, manajer senior, pemimpin bisnis, dan pekerjaan dalam bidang hukum mengharuskan kemampuan manusia dalam merumuskan kebijakan, mengevaluasi risiko, dan memahami konteks sosial yang kompleks. 

Perubahan ini menunjukan bahwa joobseeker harus tetap beradaptasi dengan perubahan dalam tuntutan pasar kerja. Pengembangan keterampilan baru, termasuk keterampilan yang melibatkan kerjasama dengan teknologi AI, menjadi semakin peting untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan masa depan. Selain itu, kemampuan untuk berinovasi, berpikir kreatif dan berinteraksi secara emosianal akan tetap bernilai tinggi dalam dunia pekerjaan yang semakin terhubung dengan AI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun