"Mungkin ke daerah Lembang, kakak mau ikut?"
"Oh, nggak. Aku mau pulang, istirahat."
"Baiklah kalau begitu, aku sama Kirana mau pergi sekarang, kak," aku tersenyum, sementara Kirana mengaitkan lengannya pada lenganku dan tersenyum manis.
Kak Nino mengangguk sementara dia juga berdiri dan menuju mobilnya. Kirana masih menatapku sambil tersenyum cerah. Dia terlihat cantik, lebih dari biasanya. Aku tidak tahu mau membawanya kemana, tapi kebahagiaanku dengan Kirana lebih penting. Tidak peduli mau kemana, selama bersama Kirana, aku bahagia.
Setelah beberapa saat berjalan, aku menghentikan mobilku, membuat Kirana kaget. Jalanan ini lebih kecil, dengan banyak pohon disisinya, dan teduh. Tidak banyak mobil melewatinya. Tidak, aku tidak akan berbuat apa-apa, aku hanya mau memberikan sesuatu pada Kirana.
"Kenapa, Fan?"
"Itu kalung dari kak Nino? Punya Alisia, kan?"
"Iya, kata kak Nino, buat aku saja,"
"Ganti dengan ini," aku mengeluarkan kotak beludru berwarna biru. Didalamnya terdapat kalung dengan liontin kunci bertatah batu biru. Kirana membelalakkan matanya saat melihat hadiahku.
"Ini buat aku? Tapi kenapa? Ini bukan hari ulang tahunku atau apa,"
"Aku beli itu karena kamu pacarku. Aku mau kamu pakai barang dariku, bukan dari orang lain. Lagipula... kalung itu milik Alisia, aku khawatir setiap kak Nino melihatmu memakainya, dia teringat lagi pada Alisia. Dan juga... setelah program co-assselesai, ayo kita menikah."