Mohon tunggu...
Yusak Persada
Yusak Persada Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang karyawan

Pecinta arsitektur, interior, tertarik dengan bangunan bersejarah, lukisan, melankolik, banyak mempertanyakan banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Musik Praise and Worship Gereja yang Bikin Puyeng Angkatan Lama

9 Agustus 2024   23:47 Diperbarui: 9 Agustus 2024   23:52 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akord Umum: G, C, D, Em (Kunci G mayor)

Contoh: G - C - G - D

Progresi Empat Akord:

1.Contoh: C - G - Am - F (Kunci C mayor)

2. Perkembangan ini sering digunakan dalam banyak lagu ibadah kontemporer karena suaranya yang enak dan familiar.

Bagi bapak -bapak  di atas yang merasa sulit beradaptasi dengan musik kontemporer dalam ibadah (tidak hanya British Style tapi bisa rock, hip-hop synthwave, drift phonk atau apapun juga, ada beberapa hal yang perlu dipahami dan dipertimbangkan:

Musik sebagai Refleksi Perubahan Zaman: Musik gereja selalu berkembang sesuai dengan zaman dan budaya. Jika pada era 1990-an musik Kristen memiliki karakteristik yang khas dan disukai banyak orang, musik pada era sekarang juga memiliki keunikan tersendiri yang mungkin lebih relevan dengan generasi muda.

Menghargai Variasi Gaya Musik: Setiap era menghadirkan gaya musik yang berbeda-beda, dan hal ini mencerminkan keragaman ekspresi iman. Sebagai umat yang hidup di era yang berbeda, mungkin kita perlu membuka diri untuk memahami dan menghargai gaya musik yang berbeda, bahkan jika itu bukan selera pribadi kita.

Mendekati Musik dengan Perspektif Baru: Daripada melihat musik baru sebagai sesuatu yang "kurang", cobalah mendekatinya dengan hati yang terbuka dan pikiran yang mencari makna di dalamnya. Musik ini mungkin tidak membawa nostalgia seperti musik yang dulu, tetapi bisa jadi memiliki cara baru untuk menyentuh hati dan membawa kita lebih dekat kepada Tuhan.

Menggabungkan yang Lama dan Baru: Saran lainnya adalah mencampurkan elemen-elemen musik yang lebih tradisional dengan gaya kontemporer dalam ibadah. Dengan cara ini, gereja dapat merangkul semua generasi, menjaga koneksi dengan masa lalu sambil tetap relevan dengan masa kini.

Dengan memahami dan menerima perubahan, kita dapat menemukan cara baru untuk mengalami kehadiran Tuhan melalui musik, tanpa merasa terpisah dari perjalanan iman kita yang sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun