Mohon tunggu...
Yusak Persada
Yusak Persada Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang karyawan

Pecinta arsitektur, interior, tertarik dengan bangunan bersejarah, lukisan, melankolik, banyak mempertanyakan banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Musik Praise and Worship Gereja yang Bikin Puyeng Angkatan Lama

9 Agustus 2024   23:47 Diperbarui: 9 Agustus 2024   23:52 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Musik gereja Saat ini Yang Membingungkan Bapak Bapak Angkatan 70an

Dalam suatu percakapan antara bapak-bapak  yang saat ini berusia 50-60 tahunan  yang dulu merupakan musisi dan aktivis pujian dan penyembahan di gereja, banyak yang mengaku sudah tidak bisa lagi mengikuti perkembangan musik kontemporer di gereja saat ini. "Terlalu sederhana dan membosankan!" ujar salah satu dari mereka. Ada juga yang mengatakan bahwa baik musik dan lagunya tidak dapat membawa mereka masuk ke dalam hadirat Tuhan, atau tidak menyentuh hati lagi.

Ironisnya, golongan ini dulunya adalah pelopor di gereja atau komunitas mereka dalam mengenalkan gaya pujian dan penyembahan yang kini mereka rasa tidak relevan. Teman saya, Nyonyo, berpendapat bahwa musik yang sekarang bergaya seperti "British style." yang berbeda banget dengan musik jaman 90an. Hillsong aja beda rasa , Beda banget pas  jaman Darlene Zschech hingga sekarang  Seorang teman lain bercanda, "Mungkin ini karmanya kalian karena dulu kalianlah yang mengubah gaya musik di gereja dulu, dan sekarang giliran kalian yang merasa tersisih oleh selera musik gereja masa kini.

Musik dalam ibadah Kristen memiliki peran yang sangat penting, baik sebagai sarana ekspresi rasa syukur, pernyataan iman, maupun sebagai bentuk penyembahan kepada Tuhan. Perkembangan musik dalam gereja mencerminkan perjalanan panjang umat Kristen sejak masa awal hingga saat ini, dan masing-masing era menghadirkan karakteristik musik yang khas. Uniknya tidak ada batasan tentang seekstrim mana musik yang bisa dipakai sepanjang itu bisa mengekspresikan hubungan manusia dengan Tuhannya dan gereja bisa terbagi dengan aliran musik seperti ini.

Dalam gereja mula-mula Abad 1-3,  musiknya sederhana, tanpa instrumen, sering berupa nyanyian atau chanting dari kitab suci , Plainsong atau nyantian datar tanpa harmoni dan agak murip Chant Gregorian yang muncul kemudian hari di Eropa, Dalam perkembangannya setiap abad dari abad pertengahan, renaisans, barok, klasik, romantik hingga moderen ada jenis musiknya tersendiri .

Di era moderen, Musik Kristen telah mengalami perjalanan yang menarik sejak tahun 1990-an hingga saat ini.  Berikut beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan:

Konteks Sejarah: Pada tahun 1990-an, musik Kristen mengalami perubahan signifikan dan cepat sekali Gaya musik mulai bervariasi, dari tradisional hingga kontemporer. Penggunaan instrumen modern dan pengaruh dari musik populer juga semakin terasa.

Gaya Musik: Musik Kristen masa kini mencakup berbagai genre, seperti pop, rock, hip-hop, dan elektronik. Artis Kristen terkenal seperti Hillsong, Chris Tomlin, dan Lauren Daigle telah membawa musik Kristen ke panggung dunia.

Kontroversi: Perubahan dalam musik Kristen juga menghadirkan kontroversi. Beberapa orang menganggap musik kontemporer terlalu sekuler, sementara yang lain melihatnya sebagai sarana untuk mencapai generasi yang lebih muda.

Nah gawatnya para bapak-bapak ini mendadak jadi out of place dengan musik saat ini,

Balik lagi ke musik rohani era sekarang ini  banyak yang didenominasi oleh British style yang tampakanya tidak cocok di telinga para Bapak-Bapak ini.

Contoh British Music style dalam musik Kristen Kontemporer:

Hillsongs : What a Beautiful Name, Oceans.

Elevation Worship: O Come to the Altar, Do it Again.

Bethel Music: Reckless Love, No Longer Slaves.

Nah karakter musik British Style  tuh seperti ini.

Simpler Chords and Repetitive Structures

1.Sering menggunakan progresi chord yang sederhana dan berulang, yang membuat lagu lebih mudah dimainkan dan dinyanyikan.

2. Pengulangan: Penggunaan frasa dan reff yang berulang membantu menciptakan suasana meditatif dan penuh penyembahan.

Instrumentasi:

1.Guitar-Centric: Penggunaan gitar elektrik dan akustik secara intensif, seringkali dengan efek ambient seperti reverb dan delay.

2.Synthesizer dan Pads: Ciptakan lapisan atmosfer yang mendukung melodi dan meningkatkan pengalaman beribadah.

3.Perkusi: Drum digunakan untuk membangun crescendo yang dinamis dan menekankan ritme.

Liriknya

1.Sederhana dan Langsung: Lirik sering kali lugas, berfokus pada tema kasih, rahmat, dan kehadiran Tuhan.

2. Baris Berulang: Mirip dengan struktur musik, lirik sering kali mengulangi frasa kunci untuk memperkuat pesan dan membantu nyanyian jemaat.

3. Pribadi dan Intim: Penekanan pada hubungan pribadi dengan Tuhan, seringkali menggunakan bahasa "Aku" dan "Kamu" untuk menciptakan rasa keintiman.

Kenapa disukai anak muda?

1.Aksesibilitas: Struktur akord yang lebih sederhana dan sifat repetitif membuat lagu-lagu ini mudah dipelajari dan dimainkan oleh musisi muda, sehingga mendorong partisipasi.

2. Keterlibatan Emosional: Soundscape ambien dan atmosfer membantu menciptakan hubungan emosional, membuat ibadah terasa lebih pribadi dan mendalam.

3.Suara Modern: Selaras dengan selera musik generasi muda yang dihadapkan pada gaya serupa dalam musik sekuler.

4. Komunitas dan Persatuan: Sifat lagu yang berulang-ulang dan mudah diikuti menumbuhkan rasa persatuan dan komunitas selama beribadah, karena setiap orang dapat bergabung dengan mudah.

Contoh Chord Progressionsnya

Akord Umum: G, C, D, Em (Kunci G mayor)

Contoh: G - C - G - D

Progresi Empat Akord:

1.Contoh: C - G - Am - F (Kunci C mayor)

2. Perkembangan ini sering digunakan dalam banyak lagu ibadah kontemporer karena suaranya yang enak dan familiar.

Bagi bapak -bapak  di atas yang merasa sulit beradaptasi dengan musik kontemporer dalam ibadah (tidak hanya British Style tapi bisa rock, hip-hop synthwave, drift phonk atau apapun juga, ada beberapa hal yang perlu dipahami dan dipertimbangkan:

Musik sebagai Refleksi Perubahan Zaman: Musik gereja selalu berkembang sesuai dengan zaman dan budaya. Jika pada era 1990-an musik Kristen memiliki karakteristik yang khas dan disukai banyak orang, musik pada era sekarang juga memiliki keunikan tersendiri yang mungkin lebih relevan dengan generasi muda.

Menghargai Variasi Gaya Musik: Setiap era menghadirkan gaya musik yang berbeda-beda, dan hal ini mencerminkan keragaman ekspresi iman. Sebagai umat yang hidup di era yang berbeda, mungkin kita perlu membuka diri untuk memahami dan menghargai gaya musik yang berbeda, bahkan jika itu bukan selera pribadi kita.

Mendekati Musik dengan Perspektif Baru: Daripada melihat musik baru sebagai sesuatu yang "kurang", cobalah mendekatinya dengan hati yang terbuka dan pikiran yang mencari makna di dalamnya. Musik ini mungkin tidak membawa nostalgia seperti musik yang dulu, tetapi bisa jadi memiliki cara baru untuk menyentuh hati dan membawa kita lebih dekat kepada Tuhan.

Menggabungkan yang Lama dan Baru: Saran lainnya adalah mencampurkan elemen-elemen musik yang lebih tradisional dengan gaya kontemporer dalam ibadah. Dengan cara ini, gereja dapat merangkul semua generasi, menjaga koneksi dengan masa lalu sambil tetap relevan dengan masa kini.

Dengan memahami dan menerima perubahan, kita dapat menemukan cara baru untuk mengalami kehadiran Tuhan melalui musik, tanpa merasa terpisah dari perjalanan iman kita yang sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun