Dilema Sandiaga Uno
Tidak saja beratnya tugas yang diemban oleh Sandi tetapi juga mengahadapi dilema yang harus mampu dikelola secara profesional. Bila tidak maka sangat mungkin Sandi akan berhadapan dengan hal-hal yang akan mengganggu kinerjanya sebagai menteri. Dan bila tidak hati-hati, sangat mungkin nasibnya akan menyusul juga si menteri lama yaitu Wisnutama.
Dilema utama yang harus dikelola oleh Sandi sebagai Menteri dalam KIM Jokowi _ Ma'aruf Amin adalah latar belakang politik yang dibawa oleh Sandi sendiri. Yaitu sebagai salah satu petinggi dari Partai Gerinda. Posisi ini menjadi menantang karena sesungguhnya ada juga yang tidak nyaman bahkan keberatan dengan masuknya Sandi dalam kabinet Jokowi, terutama dari partai pendukung pemenangan Jokowi di Pilpres 2019.
Artinya, apabila Sandi tidak memperlihatkan performance yang diharapkan oleh publik maka itu akan menjadi pintu yang sangat dahsyat untuk menemntang kehadirannya. Sebaliknya, bila Sandi mempertontonkan kinerja yang baik, maka itu akan menjadi hal baik baginya.
Ingat, pihak kelompok yang sangat fanatik dengan dukungan kepada Jokowi terus menerus mengamati dan mencermati semua orang yang dianggap musuh politik dan mengganggu keberadaan Presiden. Itu sebabnya bisa dilihat, ketika Sandi mulai memunculkan program OCE-OKE, maka ada rekasi yang negatif dari publik. Karena program OCE-OKE yang identik dengan Sandi, juga tidak terlalu harus kisahnya di tengah-tengah dunia bisnis dan ekonomi, khususnya UMKM.
Dilema semacam ini akan terus bergulir sebagai bagian dari riak-riak dinamika politik di negeri ini. Sandi akan dituntut untuk mampu mengelola hal itu secara elegan. Bahkan disarankan secara profesional, dan jangan secara politik. Saran ini sangat proporsional, agar Sandi tidak lagi terlalu terikat bagi kepentingan parpol yang diwakilinya.
Selamat bekerja Sandiaga Uno, berikanlah yang terbaik sebagi legasi buat negeri ini menuju ulang tahun emasnya pada 2045.
Yupiter Gulo, 26 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H