PHRI menyebutkan ada PHK besar yang dialami oleh sekitar 550.000 pekerja hotel, atau 78,5% di industri pariwisata. Menginagt, berdasarkan data Badan Pusat Statistisk (BPS), jumlah turis asing yang masuk Indonesia hanya 3,56 juta hingga akhir September 2020. Jumlah itu, anjlok 70,57% secara tahunan (yoy). Maulana menjelaskan, saat ini walau okupansi hotel mulai merangkak naik menduduki 30%, hal itu tidak bisa dinilai bisa menambal kerugian. Sebab, saat ini kuota yang boleh dioperasikan hanya 50% atau kurang dari itu.
Bisa dimengerti kalau Menparekraf Sandi Uno menlihat beratnya tugas untuk memulihkan sektor pariwisata ini pada kondisi normal. Target angka wisatawan sebanyak 18 juta tahun 2020 akan semakin jauh panggang dari api hingga tutup buku 2020. Dan tentu saja ini tantangan yang tidak mudah bagi seorang Sandi mambalikan keadaan dalam waktu singkat.
Strategi Inovasi Berbasis Big Data
Salah satu poin penting yang disampaikan oleh Sandiaga Uno setelah acara perkenalan di istana negara untuk mengelola Kemenparekraf ini dengan stategi inovasi yang berbasis pada penggunaan big data. Dia menegaskan bahwa inovasi, adaptatif dan kolaborasi akan menjadi tahapan yang akan dikerjakan membangun kembali sektor pariwisata ini.
Kata inovasi menjadi kunci agar bisa keluar dari situasi yang sangat kompleks dan arah pemulihan ekonomi menjadi positif. Namun, harus diakui tidak mudah, tetapi bukan tidak bisa dikerjakan. Karena dengan penggunaan big data, harusnya peta permasalahan bisa di capture dengan persisi, dan solusipun bisa direkayasa dengan jitu.
Sebab sudah banyak perusahaan yang mampu bertahan dan bahkan eksis serta bertumbuh secara signifikan di tengah pandemi covid-19. Dan kata kunci nya adalah inovasi. Dengan sumber daya yang dimiliki oleh setiap perusahaan, mereka bisa diperdayakan untuk menemukan hal baru di tengah kesulitan karena wabah yang terus menyebar.
Sebagai contoh, dalam sebuah diskusi akhir tahun 19 Desember 2020 oleh DIPMI, Grab Indonesia memberikan sharing gagasan tentang inovasi yang dilakukan oleh Grab di tengah pandemi Covid-19 dengan payung protokol kesehatan yang ketat, mereka memiliki fitur produk atau jasa seperti Geo-tech, Grab_Protect, Grab_Wheels, bahkan juga ada #Covid_Tele_Medical.Â
Inovasi seperti itu muncul dengan tetap dalam konteks menjadi visi Grab Indonesia yaitu "Kebahagiaan bagi Semua" dan menjabawakannya untuk menjawab "basic needs" dari setiap konsumen mereka. Model bisnis berbasis digital tidak berubah, tetapi implemenyasi penerapan modelnya yang harus disesuaikan dengan ptokes yang ada. Dan disitulah inovasi itu menjawab tantangan yang ada.
Inilah sesungguhnya, tantangan yang harus dikelola dan dikeembangkan oleh Sandi Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang baru dalam Kabinet Indonesia Maju.