Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengelola Opini Publik yang Bijak dan Smart, Memperkuat Demokrasi Bangsa

7 September 2019   12:48 Diperbarui: 7 September 2019   14:54 1320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika institusi/badan survei yang melakukannya profesional - mengikuti disiplin ilmiah dan memenuhi etika berpolitik, hasil survei dapat dipercaya.

Di tahun pemilihan 2014 yang lalu, diperkirakan ada satu badan survei/polling yang sengaja atau memang dirancang oleh yang "membayar" mengikuti kemauan salah satu pihak pengikut pemilihan.

Sering juga Media TV atau media elektronik lainnya yang dimiliki oleh "orang kuat" dalam salah satu partai pendukung peserta pemilihan, mempunyai "agenda setting" tersendiri yang sengaja dirancang untuk mengumumkan hasil survei atau polling dengan "bumbu-bumbu" kepentingan pemilik atau orang kuat media itu yang berpihak.

Kutipan diawal artikel ini mempunyai pesan yang sangat mendasar bagaimana opini publik ini harus disiapkan dengan baik, profesional agar hasil yang dicapai sesuai target.

“Pengacara hebat di ruang sidang, tetapi mereka tidak harus paham media. Terkadang ahli di luar ruang sidanglah yang harus Anda beri tahu tentang cara terbaik untuk mencari klien Anda "

Catatan : Artikel dengan judul OPINI PUBLIK ini di kirimkan oleh seorang sahabat baik saya, Ludwig Suparmo; mantan dosen Opini Publik; pelatih spesialisasi Manajemen Krisis, Isu dan Risiko dalam Komunikasi, menerbitkan buku Krisis, Isu, dan Risiko dalam Ilmu Komunikasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun