Jika institusi/badan survei yang melakukannya profesional - mengikuti disiplin ilmiah dan memenuhi etika berpolitik, hasil survei dapat dipercaya.
Di tahun pemilihan 2014 yang lalu, diperkirakan ada satu badan survei/polling yang sengaja atau memang dirancang oleh yang "membayar" mengikuti kemauan salah satu pihak pengikut pemilihan.
Sering juga Media TV atau media elektronik lainnya yang dimiliki oleh "orang kuat" dalam salah satu partai pendukung peserta pemilihan, mempunyai "agenda setting" tersendiri yang sengaja dirancang untuk mengumumkan hasil survei atau polling dengan "bumbu-bumbu" kepentingan pemilik atau orang kuat media itu yang berpihak.
Kutipan diawal artikel ini mempunyai pesan yang sangat mendasar bagaimana opini publik ini harus disiapkan dengan baik, profesional agar hasil yang dicapai sesuai target.
“Pengacara hebat di ruang sidang, tetapi mereka tidak harus paham media. Terkadang ahli di luar ruang sidanglah yang harus Anda beri tahu tentang cara terbaik untuk mencari klien Anda "
Catatan : Artikel dengan judul OPINI PUBLIK ini di kirimkan oleh seorang sahabat baik saya, Ludwig Suparmo; mantan dosen Opini Publik; pelatih spesialisasi Manajemen Krisis, Isu dan Risiko dalam Komunikasi, menerbitkan buku Krisis, Isu, dan Risiko dalam Ilmu Komunikasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H