Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemimpin Sejati Itu Mengelola Kesalahan dan Kegagalan

12 Agustus 2019   20:26 Diperbarui: 13 Agustus 2019   05:52 1350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari saya membuat kesalahan di tempat kerja. Pimpinan atau manajer memanggil saya. Ketika saya memasuki ruangan manajer suasana berubah drastic karena saya sangat ketakutan bahwa saya akan dipecat karena sebuah kesalahan fatal.

Namun yang terjadi justru berbeda dari dugaan saya. Sebaliknya manajer menepuk punggung saya dan berkata bahwa dia mengagumi keteledoran say. 

Dia tentu berharap saya belajar dari kesalahan dan mendesak saya untuk tidak membuat kesalahan yang sama lagi. Dia tersenyum dan berkata dengan suara lembut bahwa melakukan kesalahan adalah bisnis intinya.

Inilah rahasia dasar keberhasilan seorang pemimpin. Bukan selalu mencari kesalahan karyawan dan memarahin serta mengancam hidup staff itu. Tetapi sebaliknya, membangun semangat dan kemauan untuk berubah menjadi lebih hebat lagi.

Seorang pemimpin yang sejati, sesungguhnya bisnisnya adalah mengelola kesalahan staf dan karyawan yang dimpimpinnya. Sehingga orang akan menyukai dan mendukung pemimpin demikian. Sehingga dengan demikian maka "Orang-orang menyukaimu ketika kamu hebat, tetapi mereka mencintaimu saat kamu nyata!"

Kedua, Pemimpin sejati adalah pemimpin yang jujur. 

Mereka tahu bahwa mereka tidak tahu. Mereka tahu bahwa tidak ada hitam dan putih tetapi ada banyak warna abu-abu. Bahwa tidak ada jawaban benar atau salah tetapi ada jawaban yang paling membantu semua orang dalam organisasi.

Bahwa tidak ada keberhasilan akhir atau kegagalan akhir tetapi yang ada adalah kegagalan, percobaan, pembelajaran, dan pertumbuhan. Dan ini semua terus bergerak dan mengalir sampai pada titik tujuan yaitu sukses dan keberhasilan.

Yang mau dikatakan adalah setiap orang berusaha mencoba. Ketika mencoba sangat mungkin dia gagal, apalagi kalau baru memulai. Yang dilakukan kalau gagal adalah mencoba lagi, dan terus mencoba hingga mencapai sukses.

Di bagian proses ini seorang Pemimpin Sejati hadir bersama dengan orang lain, agar mampu melewati masa kegagalan itu dan mencapai keberhasilan. Permimpin sejatai mengelola kegagalan dan kesalahan para staf dan karyawannya hingga meraih kesuksesan.

Pelajaran hidup mengajarkan kita berulang-ulang, bahwa sebetulnya,  tidak ada kebenaran absolut dalam hidup ini. Yang ada adalah semuanya relatif dan terus berdinamis dan berubah kearah sinergis yang dibangun dengan penuh antusiasme. Ajukan pertanyaan yang tepat dan pertanyakan jawaban yang benar, dan lakukan terus menerus maka Anda akan meyakini kebenaran absolut itu tidak ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun