Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Beranikah Anda Mengambil Libur?

12 Januari 2019   20:02 Diperbarui: 13 Januari 2019   22:21 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai contoh sederhana, selama seminggu seseorang telah bekerja dengan tidak benar, bahkan melakukan penyimpangan sehingga merasa keberdosaannya di hadapan Tuhan. Pengalaman ini akan membebani pikiran, jiwa dan spiritual seseorang, dan sangat mungkin akan melemahkannya dalam bekerja. Konsekuensinya adalah semangat kerjanya menurun, kinerjanya pasti menurun juga, produktivitasnya akan anjlok. Sumber masalahnya adalah karena merasa bersalah dan berdosa.

Masalah ini akan bisa diselesaikan ketika seseorang akan datang beribadah untuk mengaku keberdosaanya, dan bertobat dan berjanji tidak akan mengulanginya kembali. Sehingga dia akan menjadi baru, lahir baru kembali, dan dipastikan semangat kerjanya akan pulih kembali, bahkan bisa lebih bersemangat bekerja.

3. Isi kembali emosi Anda
Masalah psikis atau masalah kejiwaan atau psikologis merupakan hal yang sangat utama dalam diri seseorang yang tidak boleh diabaikan begitu saja, seperti emosi yang sudah sangat terganggu bahkan terkuras selama Anda bekerja dalam seminggu.

Contoh sederhananya adalah perjalanan dari rumah ke tempat kerja dengan kendaraan sendiri, sepeda motor atau mobil, atau dengan kendaraan umum bus, kereta api, angkot dan sebagainya. Sangat mungkin emosi diperjalanan terus menerus didera dan dihantam oleh godaan amarah, pusing, pening, telat, hujan, panas, macet, lapar, dan 1001 hal yang menimpa emosi Anda, dan tabung positifnya mungkin minus sama sekali.

Kalau mau terus happy dalam memulai pekerjaan minggu berikutnya, maka tabung emosi harus diisi kembali secara penuh dengan hal-hal yang psoitif, optimisme, semangat, dan sebagainya dengan memilih bentuk-bentuk kegiatan selama liburan, walaupun hanya sehari.

Misalnya dengan melakukan kebiasaan atau hobi Anda, berolah raga, goes sekian puluh kilometer, atau berlari pagi sekian jam, atau melakukan berenang bersama keluarga, atau bermain dengan anggota kelompoknya.

Sangat diyakini dengan cara ini maka tangki emosi akan terisi kembali secara penuh dan menjadi modal yang sangat penting memulai pekerjaan pada awal minggu berikutnya.

Kapan Istirahat dan Kapan Berlibur?

Pertanyaan tentang kapan sebaiknya seseorang mengambil lbur dalam setahun, sesungguhnya tidaklah terlalu penting, karena setiap orang atau setiap kantor atau perusahaan memikiki karakteristik pekerjaan masing-masing yang berbeda.

Dengan demikian, seseorang harus bisa menyesuaikan dengan ritme dan tentu saja aturan main yang ada di dalam pekerjaannya. Tidak masalah apakah sekali seminggu, sekali sebulan, diawal atau tengah atau diakhir bulan, yang penting ada rencana untuk berani mengambil liburan untuk diri sendiri.

Dengan kata lain pun, tak masalah kapan hari Sabat Anda, yang terpenting adalah Anda taat kepada perintah Sang Pemilik Hidup dan Kehidupan yang diimani dan diyakini. Sangatlah mungkin bahwa Anda tidak mau mengambil cuti ketika bos Anda yang menyuruh Anda. Namun, Anda harus beristirahat, sebab Allah yang memerintahkannya - dan agar Anda dapat memberikan yang terbaik bagi-Nya melalui hidup yang dimiliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun