Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Beranikah Anda Mengambil Libur?

12 Januari 2019   20:02 Diperbarui: 13 Januari 2019   22:21 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pentingnya Berlibur

Di dalam salah satu surat di Kitab Suci, terdapat sebuah nats atau ayat yang tergolong emas yang berbunyi:

"Enam harilah lamanya engkau bekerja, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah engkau berhenti, dan dalam musim membajak dan musim menuai haruslah engkau memelihara hari perhentian juga."

Pesannya sangat jelas, sederhana dan tidak sulit untuk diimplementasikan dalam hidup sehari-hari oleh siapapun dia, dengan profesi apapun yang dimiliki, bahkan orang kaya atau orang miskin, yaitu "Beranikah Anda berlibur pada hari ketujuh setelah enam hari terus bekerja, berkarya dan berprestasi dalam pekerjaan masing-masing?!"

Pasti Anda akan menjawab bahwa Anda berani, kan?! Tetapi jumlahnya saya tidak yakin sebanyak yang tidak menjawab ya terhadap tantangan ini. Sebab masih sangat banyak orang yang tidak mampu mengendalikan dirinya untuk tidak bekerja atau tidak libur pada hari ketujuh. Mungkin berpikirnya, ah, nanti saja kalau ada liburan panjang, baru disitu berlibur!

Di dalam Kitab Suci, bila dicermati dan dipelajari dengan baik, penuh berisikan instruksi-instruksi tentang beristirahat dan berekreasi bagi setiap orang, dan meminta untuk tidak terus bekerja sepanjang waktu. Ambillah libur untuk diri sendiri.

Bahkan, karena begitu penting beristirahat pada hari ketujuh itu, sehingga Tuhan memasukkannya ke dalam Sepuluh Hukum Taurat - bersama dengan hukum lainnya, yaitu "Jangan berzinah" dan "Jangan membunuh." Ia mengatakan bahwa di setiap hari ketujuh, Anda harus beristirahat. Seperti itulah pentingnya hari sabat dalam hidup Anda.

Inilah pesan pentingnya apakah Anda berani berlibur pada hari ketujuh setiap minggu? Tuhan sendiri sudah memesankan itu dan seharusnya setiap orang harus merenungkan untuk melaksanakannya. Sebab, di sana ada keseimbangan hidup yang harus terjaga dan terpelihara dengan baik secara terus menerus, kalau tidak maka hidup itu akan mudah terserang dan bahkan diserang oleh berbagai persoalan dan masalah kehidupan.

Mungkin ada yang berkata, sorry banget ya! Hari kerja saya bukan 6 hari, lalu hari ketujuh libur, tiga minggu terus menerus bekerja baru minggu keempat libur, itupun hanya dua hari. Atau yang lain polanya berbeda, tiga hari bekerja lalu hari ke 4 libur, dan seterusnya.

Hari libur, berani mengambil libur adalah sebuah prinsip. Tetapi bagaimana implementasinya, sangat tergantung dari pola pekerjaan yang dilakukan setiap orang. Karena hari libur itu disediakan bagi setiap orang, bukan orang demi hari libur.

Namun secara umum yang ada adalah 6 hari kerja dan hari ketujuh libur. Dengan kata lain, Tuhan menciptakan ide tentang hari libur pada hari yang ketujuh untuk beristirahat, berekreasi, beribadah, dan memulihkan diri. Itu semua buat setiap orang agar Anda tidak kehabisan tenaga untuk melanjutkan perjalanan hidup yang masih panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun