Mohon tunggu...
Yunita Nur Anggraeni
Yunita Nur Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif di Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Halo perkenalkan nama saya Yunita.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Teori Strukturalisme dan Semiotika dalam Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu karya Tere Liye

24 Desember 2022   21:51 Diperbarui: 24 Desember 2022   21:55 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indeks dalam novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu meliputi

 “Tiga kali! Anak ini meringis. Matanya berair. Tidak. Dia tidak akan menangis. Sudah biasa. Hampir tiap hari di hukum penjaga panti”

Penanda : Anak ini meringis. Matanya berair

Petanda : kesedihan

Hubungan penanda dengan petanda di atas adalah adanya hubungan sebab ia dipukul dengan rotan oleh penjaga panti akibatnya matanya berair dengan kesedihan. Seseorang yang sedang bersedih biasanya akan mengeluarkan air mata pada saat ia ingin menangis karena kesedihan yang dialami. Meringis. Matanya berair termasuk indeks karena memiliki hubungan yang bersifat sebab akibat antara penanda dan petandanya.

“Suster itu berseru antusias. Buru-buru meraih telepon di meja. Matanya berbinar-binar. Mukanya riang” (Liye, 2022:12)

Penanda : Matanya berbinar-binar

Petanda : Kegembiraan

Hubungan penanda dengan petanda di atas adalah adanya hubungan sebab suster  itu melihat pasien yang selama berbulan-bulan koma, dan pada saat itu pasien menunjukkan tanda-tanda siuman dengan ditandai tulisan hijau di mesin medis berdengking. Seseorang yang sedang gembira akan memancarkan binar-binar pada matanya. Matanya berbinar-binar dan mukanya riang termasuk dalam indeks karena memiliki hubungan yang bersifat sebab akibat antara penanda dan petanda.

“Pagi itu peruntnya kosong” (Liye, 2022:51)

Penanda : Perutnya kosong

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun