Putri terkejut, dan menoleh kebelakang untuk meminta pertolongan kepada pendaki yang sedari tadi berjalan mengekorinya. Tapi sial, pendaki itu sudah tidak ada. karena perasaan yang takut dan menyebalkan, Putri berlari cepat, wajahnya sudah pucat, dan bibirnya gemetaran.
Sampai akhirnya, rombongan pendaki lain terlihat dan Putri segera mengejar mereka. Putri berjalan mengekori beberapa pendaki di depannya, tiba-tiba wajahnya tersorot oleh lampu senter yang merupakan milik Temo. "Put, yang lain mana?" Seketika ekspresi Putri campur aduk, sedih, dan sedikit senang karena ada manusia beneran di hadapannya.
"Yaudah put, gue susul yang lain di belakang ya." Tanpa bertanya lagi, Temo seperti sudah tahu apa yang terjadi barusan.
Ternyata menurut penduduk setempat, Perkebunan warga memang terkesan angker karena di dalamnya terdapan jin-jin usil yang sering mengganggu perjalanan pendaki.
Mereka sampai di Basecamp sekitar pukul 21.30. Dan setelah mereka mandi dan makan, Lala dan Sese mengatakan bahwa tiba-tiba Putri berjalan cepat meninggalkan mereka semua. dan ketika ingin mengejar, Andri menahan dengan alasan. "Biarin Putri duluan, kasihan dia bawa beban dan banyak pendaki juga." Padahal yang sebenarnya yang Putri alami sangat berbanding terbalik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H