Lingkungan Sosial: Faktor lingkungan seperti stres keluarga, pengaruh teman sebaya, atau tekanan sosial dapat berkontribusi pada gangguan sosial emosional.
Faktor Biologis dan Kimia Otak: Ketidakseimbangan kimia di otak atau gangguan neurotransmitter dapat memengaruhi perasaan dan perilaku seseorang.
Kehilangan atau Perceraian: Kehilangan orang yang dekat atau perpisahan dapat memengaruhi stabilitas emosional seseorang, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
Penanganan dan Dukungan
Penting untuk mengenali tanda-tanda gangguan sosial emosional sedini mungkin dan memberikan intervensi yang tepat, seperti:
Terapi Psikologis: Terapi kognitif-behavioral (CBT) dan terapi perilaku dialektik (DBT) dapat membantu individu mengatasi masalah emosional dan sosial.
Dukungan Sosial: Dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok pendukung sangat penting untuk proses pemulihan.
Pengobatan: Dalam beberapa kasus, pengobatan seperti antidepresan atau obat anti-ansietas dapat membantu mengelola gejala gangguan emosional.
Kesimpulan
Gangguan dalam perkembangan sosial emosional dapat berdampak pada kemampuan individu untuk berfungsi dalam hubungan interpersonal, baik di rumah, sekolah, maupun tempat kerja. Penting untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi gangguan ini dan memberikan intervensi yang tepat agar individu dapat mengelola emosi mereka dan membangun hubungan yang sehat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI