Mohon tunggu...
Yuliani
Yuliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa semester akhir di Digitech University. Saya suka menulis dan memiliki prinsip bahwa "Jika kat adalah cinta, maka ijinkan saya membawa kata itu kepada pembaca".

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Analisis BPJS Ketenagakerjaan dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Guru Ngaji di Kota Cimahi

21 Februari 2024   09:22 Diperbarui: 21 Februari 2024   09:30 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru ngaji atau ustadz dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah seorang ahli agama, guru, atau guru besar pada madrasah maupun yang lainnya. Guru dan ustadz merupakan suatu kesatuan yang sama-sama diberikan kepada seorang pendidik, hanya penyebutannya saja yang berbeda. Guru biasanya dipakai untuk menyebut pendidik yang mengajar di sekolah formal atau umum pada biasanya, sedangkan guru ngaji (ustadz atau ustadzah) dipakai untuk sebutan pendidik yang mengajar di lingkungan madrasah, pondok pesantren, dan lingkungan masyarakat yang materinya mengajar terkait pendidikan agama. Guru ngaji merupakan sosok pengganti peran orang tua bagi para santri, bukan hanya pemberi ilmu pengetahuan yang sifanya hanya pembentukkan kecerdasan intelektual melainkan berperan juga dalam pembentukan karakter, mental serta kepribadian seseorang. Dengan demikian guru ngaji merupakan sosok yang mampu memberikan rasa aman dan nyaman dalam kepribadiannya (Shihab, p. 23). Guru ngaji merupakan figur mudarris yang mengajarkan sebuah pelajaran, seorang mu’addib yang mendidik manusia agar lebih beradab dan juga seorang mu’allim yang bertanggungjawab mengamalkan ilmu yang dimilikinya.

Karakteristik guru ngaji dalam perspektif Islam dapat mengacu pada sosok Lukmanul Hakim yang diceritakan di dalam Al-Quran. Beliau selalu bersyukur kepada Allah SWT atas semua nikmat yang diberikan Allah SWT terhadapnya, memiliki sifat rendah hati dan tawadhu’, mampu memberi contoh yang baik kepada santri dengan mengedapankan kepentingan orang lain dibanding kepentingan pribadi, memiliki rasa toleransi yang tinggi terhadap orang lain dan bisa menjadi pemicu semangat bagi orang lain. Guru ngaji juga harus memiliki sikap pantang menyerah (Aziz, 2016).

Guru ngaji memiliki tiga tugas penting di masyarakat yaitu: sebagai pengajar (memberikan pembelajaran dengan program yang telah disusun sebelumnya), sebagai pendidik (mengarahkan anak didik menuju kedewasaan yang berkepribadian insan kamil) dan sebagai pemimpin (dapat mengendalikan diri sendiri, anak didik dan masyarakat yang terkait dengan memberikan contoh yang baik dan benar pada orang lain). Tugas kesehariannya yaitu sebagai orang yang memberikan dan mentransfer keilmuannya kepada murid. Selain itu, tugas dan tanggung jawab guru ngaji diantaranya: mengajar, yaitu suatu usaha mengorganisasikan lingkungan yang berhubungan dengan santri dan bahan pengajaran yang menimbulkan terjadinya proses belajar, kedua yaitu membimbing dan mengarahkan anak didiknya supaya senantiasa berpikir, bersikap, dan berperilaku positif dan yang terakhir adalah membina, yaitu berupaya sungguh-sungguh guna menjadikan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya (Aziz, 2016).

Jadi dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab seorang guru ngaji diantaranya menjadi tokoh panutan bagi masyarakat karena sangat disegani, oleh karena itu seorang guru ngaji harus mempunyai akhlakul karimah, mengamalkan ilmu yang dimilikinya kepada orang lain agar bermanfaat, karena sejatinya membagikan ilmu yang di miliki tidak akan membuat seseorang rugi melainkan sebaliknya akan membuat hidup seseorang menjadi berkah, dan yang terakhir adalah memberikan pengarahan pada masyarakat mengenai ilmu keagamaan secara luas, sebisa mungkin mengajak masyarakat untuk senantiasa berpegang teguh pada ajaran agama Islam.

Selain memiliki karakteristik dalam tugas dan tanggung jawab, guru ngaji pun memiliki peran besar dalam upaya membangun moral masyarakat. Meskipun pada kenyataanya, terkadang ada masyarakat yang menyepelekan peran tersebut. Peran ustadz bukan hanya sekedar orang yang ahli ilmu agama saja melainkan membimbing dan mengajarkan masyarakat luas mengenai ilmu agama. Hal itu dikarenakan dalam menyeimbangkan antara pengetahuan agama dan pengetahuan umum dikatakan sangat penting dengan adanya ustadz yang berperan di masyarakat. Karena jika suatu lingkungan kurang atau bahkan tidak ada guru ngaji, hal itu dapat berakibat dengan terjadinya kesenjangan ilmu antara ilmu pengetahuan umum dengan ilmu agama.

B. Penelitian Terdahulu

Pustaka haruslah mengkaji terlebih dahulu guna menguasai teori yang relevan antara topik atau masalah penelitian dengan rencana model analisis yang digunakan. Sehubungan dengan penelitian inii, terdapat beberapa peneliti yang terdahulu dan pernah melakukan penelitian yang hampir serupa, diantaranya adalah:

1. Skripsi Firman Syah, 2016 yang berjudul Pengukuran Risiko Asuransi dalam Penentuan Pembayaran Premi Program Jaminan Kecelakaan kerja (JKK) di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bogor, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Fokus permasalah pada penelitian terdahulu ini adalah ketidaksamaannya pembayaran premi dalam program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dalam asuransi BPJS Ketenagakerjaan, ada tolak ukur risiko yang kemungkinan dialami oleh pekerja untuk menentukan besaran premi yang harus dibayar oleh pekerja kepada BPJS Ketenagakerjaan, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekan deskriptif.

Pada penelitian terdahulu ini memfokuskan pada tolak ukur risiko guna menetapkan pembayaran premi produk JKK yang merupakan salah satu program dari BPJS Ketenagakerjaan, hal itu didasari dari adanya ketidaksamaan pembayaran premi dalam Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK). Sedangkan peneliti menfokuskan pembahasan terkait beberapa program BPJS Ketenagakerjaan yaitu program Jaminan Kecelakaan kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) bagi kesejahteraan guru ngaji di Kota Cimahi.

2. Skripsi Sofia Isti Damayanti, 2017, yang berjudul Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kesejahteraan Guru di SD Muhammadiyah Terpadu (SDMT) Ponorogo Tahun Pelajaran 2016/2017, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negri (IAIN) Ponorogo. Fokus masalah pada penelitian ini adalah peran kepala sekolah sebagai manajer,administrator,supervisor dan leader dalam mensejahterakan guru di SD Muhammadiyah Terpadu (SDMT) Ponorogo, metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif.

Pada penelitian terdahulu ini membahas mengenai strategi kepala sekolah dalam menjalankan perannya sebagai manajer, administrator, supervisor dan leader dalam mensejahterakan gurunya di SD Muhammadiyah Terpadu (SDMT) Ponorogo. Sementara peneliti menfokuskan penelitian terkait BPJS Ketenagakerjaan dalam kesejahteraan guru ngaji di Kota Cimahi.

3. Skripsi Misbahul Hasan, 2019, yang berjudul analisis strategik program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan bukan penerima upah: Studi kasus BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jember, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri Jember. Fokus masalah pada penelitian ini adalah: 1. Apa tujuan di bentuknya program jaminan sosial untuk pekerja bukan penerima upah (BPU)? 2. Siapa saja sasaran pemasaran dari program jaminan sosial untuk pekerja bukan penerima upah (BPU)? 3. Apa target yang ingin di capai dari program jaminan sosial untuk pekerja bukan penerima upah (BPU)? Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun