Selang beberapa menit, dua suster melakukan pengecekan tensi darah, berlanjut mengganti kantung infus beserta obat. Tak lama dokter tiba.
Dokter menyatakan kondisi saya berangsur membaik setelah mendapat laporan suster sebelumnya. Meski demikian, saya meminta dilakukan rekam medis terkait semasa di rumah ter-engah-engah jika naik turun tangga.
Â
Tidak terasa obrolan dengan dokter semakin melebar seputar menjaga pola hidup. Terutama soal makanan yang harus dikonsumsi maupun yang dilarang.Â
Sebagai contoh, bila saya ingin menyantap makanan sedikit pedas, maka bisa menambahkan rasa pedas yang "mondo-mondo"Â atau menambahkan sedikit cabai.
***
Rasa deg-deg- an ketika suster datang membawa peralatan rekam jantung. Dalam sejarah, baru pertama kali bersangkutan dengan alat medis yang tergolong sedikit menakutkan.
Tiada henti saya berdoa, semoga hasilnya baik-baik saja. Hanya membutuhkan waktu 3-5 menit hasilnya keluar.
 "Alhamdulillah, hasilnya bagus kok, bu." Ucap suster. Saya pun menimpali dengan ungkapan sama.
Singkat cerita, tepat pukul 12:15 WIB, setelah santap siang, berlanjut minum obat serta menghabiskan infus yang ke tiga saya diperbolehkan pulang.
Sekitar 18 jam, menjalani perawatan di Klinik Handoko, mendapat suntikan vitamin 4 kali yang dilakukan lewat kantung infus, dan 4 suntikan obat melalui lubang infus, saya merasakan lebih sehat.