Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Jika Ujian Nasional Kembali Diadakan?

12 November 2024   18:49 Diperbarui: 13 November 2024   05:18 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Drill soal matematika, dokumentasi pribadi 

Terjadi banyak perubahan dalam pembelajaran terutama di kelas akhir (saya memegang kelas sembilan). 

Guru lebih bisa mengembangkan berbagai metode pembelajaran yang menyenangkan. Kami tidak lagi dikejar-kejar waktu untuk segera menghabiskan materi. Kecepatan pembelajaran dijalankan sesuai dengan  kemampuan dan gaya belajar siswa.

Berbagai ice breaking bisa dilaksanakan. Yang penting siswa senang dan pelajaran bisa masuk dalam benak siswa.

Tidak ada lagi bimbel yang memaksa kami mengajar pagi-pagi benar atau memberi tambahan pelajaran pada siswa yang kurang. Akhir tahun pelajaran terasa lebih 'ringan' daripada semasa ada UN.

Ilustrasi siswa mengerjakan ujian, sumber gambar: Tribunnews
Ilustrasi siswa mengerjakan ujian, sumber gambar: Tribunnews

Tapi apa hal lain yang timbul?

Siswa menjadi lebih 'santai'. Tidak ada lagi semangat yang begitu tinggi untuk menguasai materi atau mendapatkan nilai yang tertinggi.  Alat ukur yang dipakai masing masing guru tidak sama meski kami sudah berusaha menyamakan lewat MGMP.

Motivasi yang rendah, membuat banyak siswa malas untuk  menghafal  bahkan untuk materi yang sederhana. Tidak ada 'greget'.  Tidak semua siswa seperti itu memang, tapi jumlahnya cukup banyak.

Sebagai pengajar kelas sembilan saya sangat prihatin menghadapi kenyataan bahwa siswa saya masih banyak yang tidak hafal perkalian 1-100. Kemampuan hitung dan matematika anak-anak sangat merosot. Dan hal ini ternyata juga terjadi pada mata pelajaran yang lain.

Suatu saat saya terlibat diskusi dengan guru IPA. Dengan gemas  teman saya yang sedang membahas materi hukum Coloumb ini bercerita bahwa anak-anak sulit sekali melakukan hitungan padahal rumus sudah disediakan dan angka tinggal memasukkan.

Duh, bagaimana mungkin bisa mereka menggunakan rumus tersebut jika perkalian sederhana saja tidak bisa, pikir saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun