Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berkunjung ke Museum Brawijaya, Napak Tilas Sejarah Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

30 Desember 2023   13:25 Diperbarui: 30 Desember 2023   15:11 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di depan salah satu koleksi lukisan Museum Brawijaya , dokumentasi pribadi 

Koleksi senjata banyak terdapat di museum Brawijaya.

Di ruang koleksi I terdapat senjata peninggalan Tentara Republik Indonesia dan senjata hasil rampasan pertempuran, sementara di ruang koleksi II terdapat meriam, senjata hasil dari rampasan PRRI/Semesta, rampasan Operasi Seroja, rampasan Operasi Trisula dan koleksi seputar pemberontakan lainnya seperti Gentong Besi hasil Operasi di Tim-Tim pada 1975.

Senjata di ruang koleksi 2 Museum Brawijaya, dokumentasi pribadi 
Senjata di ruang koleksi 2 Museum Brawijaya, dokumentasi pribadi 

Diterangkan bahwa gentong besi itu semula adalah salah satu peralatan pabrik oli di Portugal. Gentong tersebut lalu dibawa oleh misionaris Khatolik dan dipakai sebagai tempat air untuk pembaptisan umat Khatolik. 

Gentong besi koleksi Museum Brawijaya, dokumentasi pribadi 
Gentong besi koleksi Museum Brawijaya, dokumentasi pribadi 

Ketika tahun 1975 Timor Timur bergabung dengan Indonesia gentong tersebut berubah fungsi menjadi sumur perlindungan dari penembakan yang menyelamatkan jiwa prajurit TNI  Brigif 2 Kodam VIlI Brawijaya.

Lebih masuk ke dalam kita akan melihat koleksi menarik yang lain yaitu gerbong maut dan perahu segigir.

Gerbong Maut koleksi Museum Brawijaya, dokumentasi pribadi 
Gerbong Maut koleksi Museum Brawijaya, dokumentasi pribadi 

Gerbong maut adalah saksi kekejaman militer Belanda saat terjadinya Agresi Militer I pada tahun 1947. 

Saat itu gerbong digunakan untuk mengangkut 100 tahanan pejuang Republik dari penjara Bondowoso menuju penjara Bubutan, Surabaya.

Gerbong maut di museum Brawijaya adalah salah satu dari tiga gerbong yang digunakan ketika itu. Satu gerbong mengangkut sekitar 30 orang dengan kondisi gerbong yang sangat minim ventilasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun