Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Belajar dari Bapak, Menanamkan Kegemaran Membaca dengan Cara yang Sederhana

12 Oktober 2022   20:45 Diperbarui: 13 Oktober 2022   10:09 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Majalah BOBO, Sumber gambar :Gramedia Digital

"Wes, ayo bubuk semua," kata bapak sambil menutup ceritanya.  

Kami segera mengambil tempat masing-masing dan memejamkan mata.  Bayangan perang masih tergambar dalam ingatanku, namun langsung berganti dengan mimpi yang lain. Kami pulas tertidur.

Ritual bercerita sebelum tidur selalu dilakukan bapak setiap malam ketika kami masih kecil. Bahkan ketika kami sudah duduk di SD pun bapak masih sering bercerita, terutama  tentang sejarah dan wayang.

Sejarah berdirinya Singasari tuntas diceritakan sejak Ken Arok memesan keris pada Empu Gandring, hingga terbunuhnya tujuh orang oleh keris bertuah tersebut. 

Ketika itu saya duduk di kelas 4 SD, dan bapak bercerita detail namun dengan bahasa yang bisa kami mengerti.

Satu hal yang sangat saya ingat tentang bapak adalah kegemaran beliau membaca. Di sela kegiatannya bapak selalu membaca. Apa saja, entah koran, majalah, bahkan komik.

Kompas, Sinar Harapan, Suara Indonesia sering ada di meja ruang tamu. Bapak membelinya eceran. Kadang ada juga serial komik Si Buta dari Goa Hantu yang dipinjam dari persewaan komik tidak jauh dari rumah saya.

Gemar membaca membuat bapak tahu segalanya. Paling tidak itu pandangan saya saat itu. Bapak selalu bisa menjelaskan dengan gamblang apapun yang saya tanyakan. Membaca benar- benar membuat pintar, pikir saya. 

Dari membeli koran eceran bapak beralih ke berlangganan Kompas. Datangnya setiap sore hari. Siapa pembacanya? Bapak tentu saja. Kami semua belum bisa membaca.

Majalah BOBO, Sumber gambar :Gramedia Digital
Majalah BOBO, Sumber gambar :Gramedia Digital
Suatu saat Mas yang mengantar koran menawarkan majalah Bobo pada bapak. Ya, karena dia tahu ada tiga anak kecil di rumah. Tanpa berpikir panjang bapak langsung mengiyakan. 

"Lha anak-anak kan belum bisa baca?" Protes ibuk.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun