Kegiatan hari itu ditutup dengan sholat Dhuhur berjamaah. Karena terbatasnya waktu, tugas siswa berikutnya adalah meneruskan proses pencelupan dengan air kapur dan penjemuran batik di rumah. Hasil batik ecoprint akan dibawa kembali ke sekolah di minggu berikutnya.
- Lebih ramah lingkungan, karena menggunakan bahan-bahan alami, jadi tidak menghasilkan limbah kimia.
- Bisa diterapkan pada berbagai produk pakaian maupun perlengkapan rumah tangga seperti; scraft, serbet, pashmina, sprei, kerudung, payung, juga tas.
- Menghasilkan motif yang unik dan berbeda-beda. Motif batik ecoprint tergantung pada bentuk  daun sehingga hasilnya pasti berbeda. Hal ini sangat menarik minat konsumen, terutama yang senang dengan keunikan.
Ya, tidak hanya cantik dan unik, Â batik ecoprint ternyata juga memiliki nilai ekonomi yang menarik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI