Batik merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang tidak hanya menampilkan keindahan visual, tetapi juga menyimpan filosofi yang mendalam dalam setiap motifnya. Seni ini tidak sekadar menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, tetapi juga mencerminkan identitas bangsa. Di Surakarta, Kampung Batik Laweyan telah lama dikenal sebagai pusat industri batik yang melegenda, mampu mempertahankan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun sambil mengadopsi inovasi sesuai perkembangan zaman. Di kawasan bersejarah ini, Batik Merak Manis menjadi salah satu pelopor yang terus berkomitmen melestarikan nilai-nilai tradisional batik sembari mengembangkan inovasi untuk menyesuaikan dunia modern saat ini. dalam kesempatan ini saya ingin memberikan opini saya mengenai "Apa yang ingin disampaikan Batik jika ia bisa berbicara?" Opini saya setelah ini akan semakin diperkuat setelah mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai salah satu petinggi dari Perusahaan Batik Merak Manis.
Filosofi yang Mengakar dalam Setiap GoresanÂ
Proses pembuatan Batik di Merak Manis dimulai dengan langkah-langkah yang mencerminkan dedikasi tinggi, seperti mencanting motif pada kain mori menggunakan lilin cair. Teknik tradisional ini tidak hanya memakan waktu tetapi juga membutuhkan keahlian khusus yang diwariskan secara turun-temurun.
"Batik kami menggambarkan budaya Jawa. Beberapa motif khas kami antara lain Batik Pakem, Wahyu Tumurun, Truntum, Kawung, dan Sidomukti. Setiap motif memiliki arti mendalam, mencerminkan nilai-nilai kehidupan seperti keharmonisan, kebahagiaan, dan keberuntungan." Kata Bapak Wahyu selaku perwakilan dari Direktur. (W. Hidayat, wawancara, 21 Desember 2024)
"Munculnya produk-produk dari luar negeri dan persaingan global menjadi salah satu tantangan besar. Selain itu, persaingan motif dari dalam negeri sendiri juga menambah kompleksitas dalam mempertahankan keaslian dan kualitas." (Wawancara dengan Bapak Wahyu selaku perwakilan dari Direktur, 2024)
Tidak hanya itu, regenerasi pembatik muda juga menjadi salah satu tantangan. Minimnya minat generasi muda terhadap seni membatik membuat upaya melestarikan tradisi ini menjadi prioritas bagi Batik Merak Manis.
"Budaya membatik akan punah. Tanpa regenerasi, perusahaan akan berhenti produksi. Ini juga termasuk tantangan yang harus segera diatasi, salah satunya dengan memberikan wawasan sejak dini tentang warisan budaya kita ini!"Â (W. Hidayat, wawancara, 21 Desember 2024)
Inovasi dalam menggabungkan Tradisi dengan Modernitas
Batik Merak Manis menyadari bahwa inovasi merupakan kunci utama untuk tetap bertahan. Mereka menerapkan strategi dengan menghadirkan batik tulis edisi terbatas yang memadukan motif batik dari luar Jawa dan Batik Solo, dirancang dalam nuansa modern namun tetap mempertahankan sentuhan tradisional. Produk ini menjadi favorit di kalangan pasar premium.
"Pernah. Kami mencoba menggabungkan motif Batik Solo dengan Cirebon, menghasilkan motif seperti Mega Mendung. Kami juga memadukan motif Batik Solo dengan budaya Kalimantan, seperti motif Dayak yang biasanya terinspirasi dari senjata tradisional suku Dayak. dan di sisi lain kami juga tetap memproduksi batik tulis dan cap dengan melibatkan pengrajin lokal. Dengan cara ini, esensi dan sentuhan tradisional selalu terjaga sembari terus berinovasi." (Wawancara dengan Bapak Wahyu selaku perwakilan dari Direktur, 2024)
Selain itu, mereka memanfaatkan strategi pemasaran terkini, seperti memasarkan produk melalui platform online, sehingga dapat menjangkau pelanggan di seluruh dunia. Pendekatan ini menciptakan kesinambungan antara nilai estetika tradisional dan tuntutan pasar masa kini.
"Kami selalu mengikuti perkembangan zaman. Selain penjualan konvensional, kami merambah digital marketing dengan terhubung ke semua platform toko online di Indonesia. Salah satu strategi kami adalah memanfaatkan TikTok untuk live streaming dan TikTok Shop sebagai saluran pemasaran yang inovatif." Jawaban dari Bapak Wahyu dari pertanyaan saya yang saya ambil dari referensi pendukung. (W. Hidayat, wawancara, 21 Desember 2024)
Batik Merak Manis juga sudah melakukan pemasaran di ranah Nasional, yang membuatnya banyak menjalin kerja sama juga dengan Perusahaan batik yang tersebar di Indonesia.
"Untuk saat ini, fokus kami masih pada pasar domestik. Namun, kami percaya dengan inovasi dan kualitas, kami bisa mencapai pasar internasional di masa depan." Pernyataan dari Bapak Wahyu mengenai pemasaran Batik di Merak Manis. (W. Hidayat, wawancara, 21 Desember 2024)
Menghadapi Isu Sosial dan Lingkungan
Sebagai bagian dari komunitas Kampung Batik Laweyan, Batik Merak Manis memainkan peran penting dalam mendukung masyarakat lokal. Mereka menyediakan lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar dan mempromosikan nilai-nilai budaya melalui pelatihan seni membatik.
"Sebagian besar karyawan kami berasal dari tetangga sekitar atau bahkan keluarga sendiri. Kami juga rutin memberikan sumbangan untuk acara-acara di kampung sebagai bentuk dukungan sosial." (Wawancara dengan Bapak Wahyu selaku perwakilan dari Direktur, 2024)
Namun, tantangan seperti pengelolaan limbah dari proses produksi masih menjadi perhatian besar. Tapi kini ada Inovasi untuk menciptakan sistem produksi yang lebih ramah lingkungan sehingga menjadi langkah yang cukup solutif.
"Kami mematuhi peraturan pemerintah dengan memiliki Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) terpadu. Limbah dari proses membatik diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai, sehingga lebih ramah lingkungan." (Wawancara dengan Bapak Wahyu selaku perwakilan dari Direktur, 2024)
Harapan Masa Depan untuk Tradisi yang Terjaga
"Tentu saja. Kami menyediakan pelatihan dan membuka kesempatan magang bagi siswa hingga mahasiswa. Banyak dari mereka yang juga menggunakan pengalaman di sini untuk tugas akhir atau praktik kerja lapangan." (Wawancara dengan Bapak Wahyu selaku perwakilan dari Direktur, 2024)
Penting bagi Batik Merak Manis untuk membangun sistem regenerasi yang berkelanjutan. Program pelatihan gratis untuk anak muda dan kolaborasi dengan institusi pendidikan dapat menjadi langkah nyata untuk menjaga seni ini tetap hidup.
"Budaya membatik akan punah. Tanpa regenerasi, perusahaan akan berhenti produksi. Ini adalah tantangan besar yang harus segera diatasi." Â (Wawancara dengan Bapak Wahyu selaku perwakilan dari Direktur, 2024)
Lalu saya menangkap bahwa berarti dalam lima dekade ke depan, regenerasi ini akan menentukan apakah batik tetap menjadi simbol budaya Indonesia atau sekadar artefak sejarah.
Pesan dari Sebuah Kain
"Batik adalah simbol persatuan dan kesatuan. Kami berharap setiap orang melihat batik bukan hanya sebagai kain, tetapi juga sebagai cinderamata yang membawa identitas Indonesia." Ujar Bapak Wahyu dengan yakin. (W. Hidayat, wawancara, 21 Desember 2024)
Mendengar jawaban dari Bapak Wahyu, menurut hasil penangkapan saya, jika batik bisa berbicara, ia mungkin akan berkata tentang keindahan yang lahir dari persatuan dan kesatuan. Batik Merak Manis membuktikan bahwa tradisi dan perubahan dapat berjalan beriringan. Mereka tidak hanya menjaga warisan budaya tetapi juga menciptakan masa depan yang penuh harapan bagi seni membatik.
"Batik adalah warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Kami ingin dunia tahu bahwa batik, terutama dari Solo, adalah salah satu bentuk seni tertinggi yang mencerminkan keindahan dan filosofi kehidupan." Jawab Bapak Wahyu Ketika ditanya mengenai, Apa yang ingin Dunia tahu tentang Batik Indonesia terutama Solo. (W. Hidayat, wawancara, 21 Desember 2024)
Kesimpulan
Melalui Penelitian Artikel ini, saya memahami bahwa Batik Merak Manis adalah lebih dari sekadar produsen kain. Ini adalah cerminan budaya, inovasi, dan keberlanjutan. Dengan semangat mempertahankan tradisi sekaligus berinovasi, Batik Merak Manis menjadi simbol kebanggaan lokal yang layak dijaga dan dilestarikan. Sebagai generasi muda, sudah sepatutnya kita mendukung keberlanjutan seni ini. Melalui apresiasi dan partisipasi, kita dapat memastikan bahwa cerita yang ditenun dalam batik akan terus terdengar, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di panggung dunia.
Penulis : Attallah Danendra Yulhidawan
Mahasiswa Program Studi Film dan Televisi, Institut Seni Indonesia Surakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H