Mohon tunggu...
Attallah Danendra Yulhidawan
Attallah Danendra Yulhidawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Seni bidang Film di Institut Seni Indonesia Surakarta

Saya adalah Seorang Mahasiswa Seni dengan Program Studi Film dan Televisi di Institut Seni Indonesia Surakarta. Film bagi saya bukan hanya menjadi sebuah hiburan, namun film juga bisa menjadi jaringan kita dalam menyalurkan kebudayaan dan sudut pandang baru di setiap cerita yang disuguhkan.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Ketika Batik Berbicara Dalam Mempengaruhi Tradisi dan Perubahan di Merak Manis

28 Desember 2024   20:51 Diperbarui: 28 Desember 2024   20:51 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Proses Produksi Batik Tulis dengan motif Truntum di Batik Merak Manis (Sumber: Pribadi)

"Kami mematuhi peraturan pemerintah dengan memiliki Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) terpadu. Limbah dari proses membatik diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai, sehingga lebih ramah lingkungan." (Wawancara dengan Bapak Wahyu selaku perwakilan dari Direktur, 2024)

Harapan Masa Depan untuk Tradisi yang Terjaga

"Tentu saja. Kami menyediakan pelatihan dan membuka kesempatan magang bagi siswa hingga mahasiswa. Banyak dari mereka yang juga menggunakan pengalaman di sini untuk tugas akhir atau praktik kerja lapangan." (Wawancara dengan Bapak Wahyu selaku perwakilan dari Direktur, 2024)

Penting bagi Batik Merak Manis untuk membangun sistem regenerasi yang berkelanjutan. Program pelatihan gratis untuk anak muda dan kolaborasi dengan institusi pendidikan dapat menjadi langkah nyata untuk menjaga seni ini tetap hidup.

Beberapa Mahasiwa melakukan kunjungan ke Pabrik Batik Merak Manis (Sumber: Pribadi)
Beberapa Mahasiwa melakukan kunjungan ke Pabrik Batik Merak Manis (Sumber: Pribadi)

"Budaya membatik akan punah. Tanpa regenerasi, perusahaan akan berhenti produksi. Ini adalah tantangan besar yang harus segera diatasi."  (Wawancara dengan Bapak Wahyu selaku perwakilan dari Direktur, 2024)

Lalu saya menangkap bahwa berarti dalam lima dekade ke depan, regenerasi ini akan menentukan apakah batik tetap menjadi simbol budaya Indonesia atau sekadar artefak sejarah.

Pesan dari Sebuah Kain

"Batik adalah simbol persatuan dan kesatuan. Kami berharap setiap orang melihat batik bukan hanya sebagai kain, tetapi juga sebagai cinderamata yang membawa identitas Indonesia." Ujar Bapak Wahyu dengan yakin. (W. Hidayat, wawancara, 21 Desember 2024)

Mendengar jawaban dari Bapak Wahyu, menurut hasil penangkapan saya, jika batik bisa berbicara, ia mungkin akan berkata tentang keindahan yang lahir dari persatuan dan kesatuan. Batik Merak Manis membuktikan bahwa tradisi dan perubahan dapat berjalan beriringan. Mereka tidak hanya menjaga warisan budaya tetapi juga menciptakan masa depan yang penuh harapan bagi seni membatik.

"Batik adalah warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Kami ingin dunia tahu bahwa batik, terutama dari Solo, adalah salah satu bentuk seni tertinggi yang mencerminkan keindahan dan filosofi kehidupan." Jawab Bapak Wahyu Ketika ditanya mengenai, Apa yang ingin Dunia tahu tentang Batik Indonesia terutama Solo. (W. Hidayat, wawancara, 21 Desember 2024)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun