Guru, yang dulu sangat dihormati dan mempunyai kedudukan terhormat ditengah masyarakat, kini makin bergeser menjadi pekerja biasa. Ilmu yang dulu dianggap sebagai hal yang mulia, kini makin dilihat hanya sebagai komoditas ekonomi belaka. Tidak hanya pandangan masyarakat yang berubah, sekolah pun makin terdegradasi motivasinya. Ada saja cara mereka menarik fulus dari para orang tua, untuk alasan yang entahlah, apa bisa dipercaya. Kesannya sukarela, padahal memaksa. Pendaftaran, pembagian rapot, kenaikan kelas adalah senjata yang biasa digunakannya.
Sekolah, yang seyogyanya menjadi institusi negara untuk mencerdaskan bangsa, menjalankan amanat rakyat, dan menjadi tempat tertinggi bagi nilai dan norma, kini cenderung makin transaksional, materialistis dan palsu. Inilah yang perlu ditelaah dan dikembalikan pada fungsi dan nafas sekolah yang seharusnya. Semoga sekolah dijadikan kembali menjadi institusi yang murni menjalankan misi kemanusiaannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H