Mohon tunggu...
Rusj
Rusj Mohon Tunggu... Wiraswasta - Semoga bermanfaat.

Biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Makan Hati, Tunjangan Sertifikasi Setahun Hangus Hanya karena Administrasi atau Operator?

1 Januari 2016   08:57 Diperbarui: 1 Januari 2016   09:15 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

....

Dari kejadian ini, 

1. Begitu terbelakangnya wajah administrasi PNS negeri ini. Begitu bodohnyakah Indonesia, 70 tahun lho merdeka. Kalo orang, itu usia senja ! Tapi tidak, di BUMN, perusahaan2 swastapun hal kaya gini tak terjadi. Di pemerintahan saja.

2. Praktek2 suap dan korupsi dari oknum pegawai masih akan terus berlanjut, sampai kapanpun jika sistem tak dibenahi. Sistem yg buruk ini adalah kesempatan. Mau urusan beres? Wani piro?

Tapi siapa yang peduli? Siapa yg mengawali? Hanya pemimpin yang punya nyali yang bisa mengakhiri. Tapi agak sulit berharap, budaya perkoncoan di Indonesia ini sangat kuat. Sulit diharap ada pemimpin yang benar2 kuat dan mandiri.

3. Nyerah deh... Sistem masih sangat bergantung dengan orang2. Karena hanya hati yang baik yang bisa membahagiakan, bukan sistem, mau secanggih apapun itu.

4. Umar Bakri dan ribuan PNS lainnya, berada pada posisi lemah dihadapan "negara". Kapan bangsa ini punya harga diri, berani dan percaya diri? Semua ini harus diubah. 

Ada kejadian lucu bin jengah disaat ngurus urusan serti ini. Ada seorang PNS Guru, cium tangan si operator. Operator udah kaya kyai aja :-). Entah apa maksudnya, kejadian ini saya yakin hanya ada di Indonesia ! 

Walah,..Indonesiaaaaa..indonesia... Begitu katroknyakah dikau?

Tak lagi kuberharap padamu. Ngelus dada aja, mending jual gorengan drpd jadi Oemar Bakrie.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun