Rupanya yang menabrak saya dari belakang adalah sebuah mini bus yang saat itu juga menabrak mobil yang ada di depan saya hingga penyok dengan posisi mobil hampir masuk sawah. Setelah itu posisi mini bus tersebut terlihat menabrak pohon jati di sisi kanan jalan, di duga bus mengalami rem blong.
Sambil berjalan tertatih-tatih saya teringat teman saya yang tidak terlihat di pandangan sekitar, perasaan menjadi tambah panik dan tetap berusaha mencari secepatnya dimana keberadaannya.
Di sekitar jalan dan piggiran jalan saya tetap tidak melihatnya, perasaan gelisah mulai memuncak ditambah menahan badan yang sudah babak belur ini. pandangan saya tiba-tiba tertuju ke area sawah apa mungkin terjatuh ke sana ? pikirku dalam hati.
Benar saja, saya melihat jaket teman saya diantara semak-semak di dasar sawah yang terlihat tidak bergerak, tanpa pikir panjang saya pun langsung loncat ke sawah ...
Brukkkkkkkk.... !
Sesuatu yang tidak saya sadari sebelumnya, ternyata ketinggian dari jalan aspal ke sawah lumayan curam, sekitar 1,5 meter'an ....
Sialan bathinku, untuk kedua kali aku harus kebanting lagi.
Ibu-ibu yang sedang mencari rumput disawahpun ikut panik dan segera membantu saya berdiri. Setelah itu saya langsung bergegas menuju lokasi tempat tergeletaknya teman saya.
Begitu saya berdiri disampingnya, perlahan matanya terbuka dengan sayup-sayup dengan posisi tubuh telentang. Teriakku syukur Alhamdulillah!!!! begitu juga orang-orang dari sawah yang ikut menolong.
Namun saat teman saya hendak dibangunkan dari posisinya, ia menolak sambil memegang paha kanan mengerang kesakitan. Rupanya bagian paha kaki kanannya patah, akibat dari benturan keras dengan tiang portal dipinggir jalan.
Hanya sekian detik setelah rasa syukur tadi, tiba-tiba sudah diguncang rasa panik kembali setelah melihat kondisi itu ... Ya Allah..
sekujur tubuhku gemetaran, Pikiran sudah tidak karuan memikirkan bagaimana caranya nanti mengabari orang rumah. Duhhh..