Mohon tunggu...
YULIS YUHIBA
YULIS YUHIBA Mohon Tunggu... Teknisi - graphic design

konten dipikir sambil jalan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Semakin Mengerikannya Lalu Lintas Saat Libur Lebaran, Hati-hati Saja Tidak Cukup

4 Mei 2023   10:22 Diperbarui: 4 Mei 2023   10:31 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Matthew Ang from Pexels

Begitu juga saat pasca lebaran, yang pasti tujuannya adalah berwisata karena mumpung bisa bertemu dengan sanak saudara. Maka yang terjadi adalah arus lalu lintas menuju tempat wisata menjadi padat dan macet, dan biasanya juga sering terjadi kecelakaan. niat healing malah pusing klo gini.

Pengalaman libur lebaran tahun 2016 yang berujung fatal.

Pengalaman ini saya bagikan agar kita semua lebih berhati-hati dan bijak dalam menghabiskan momen liburan bersama keluarga, karena momen berkumpul bersama keluarga tidak harus pergi ke tempat wisata.

Cerita dimulai ketika hari kedua lebaran saya bersama teman hendak berwisata ke pantai karena semua acara silaturahmi sudah saya habiskan di hari pertama lebaran.

Jarak ke pantai bisa dikatakan memakan waktu 2 jam perjalanan menggunakan sepeda motor dengan medan naik turun perbukitan. Perjalanan saya mulai setelah sholat dzuhur agar sampai pantai menjelang sore atau pas sunset, maklum anak senja.

Selama perjalanan arus lalu lintas terbilang biasa saja hanya sedikit ramai lancar. Satu setengah jam berlalu dan sudah masuk melewati tempat pembayaran retribusi (TPR) namun pantai yang saya tuju masih kurang lebih setengah jam lagi. Sampai disini arus lalu lintas sudah mulai berbeda karena sudah mulai banyak bus dan kendaraan roda empat lainnya.

Perjalanan masih berlangsung sambil menikmati semilir angin persawahan di kanan kiri jalan yang hanya mempunyai lebar 4 - 5 meter'an saja. Tiba-tiba saja tanpa ada suara klakson , tanpa ada suara rem, tanpa ada suara teriakan apapun dari belakang ada sebuah kendaraan besar berroda empat menyeduruk kami dengan kencang..

BRAKKKKK!!....       

Hanya dalam hitungan detik saja, bahkan tanpa sempat kami menoleh, semua terbang dan terpental ke segala penjuru.

Saya terpelanting ke depan dan terkapar di atas aspal seketika sekujur tubuh tidak bisa di gerakkan karena kebanting lumayan keras dengan posisi tengkurap. Saya masih belum sadar apa yang terjadi barusan karena syok dan sesak napas akibat benturan dibagian dada.

Belum banyak kerumunan orang saat itu karena posisi yang jauh dari pemukiman penduduk, di kanan kiri hanya kebun jati dan persawahan.

Setelah beberapa saat, saya menguatkan diri untuk bangkit dan beberapa orang mulai membantu membangunkan saya. terlihat pecahan-pecahan kaca berserakan dimana-mana begitu juga motor saya yang pecah di hampir semua bagian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun