"T... tapi... kau seharusnya berada di sana! Bersama Leny!" teriakku lagi.
 Perempuan tua itu menjawab, Akkuu tidak bisa mendekatinya... kau... memberikan nama yang salaah...
Aku terhenyak.Â
 Baru menyadari bahwa selama ini aku memang tak mengetahui nama asli Leny yang sebenarnya. Perkenalanku dengan Leny yang berbeda jurusan di kampus, membuatku hanya mengetahui namanya melalui media sosial, yang karena cukup panjang sehingga kukira adalah nama aslinya.
 "Lalu... kenapa kau ke sini? Pergi kau! Pergi!" teriakku lagi.
 Perempuan tua itu menggeleng.
 Tiddaakk bisaaa... kau yang mengirimku... berarti kepadamulah aku kembali... dan menjalankan tugasku. Membuat hidupmu tak pernah tenang lagi dan menderitaaa....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H