Dan aku dapat melihat wujudnya dengan jelas. Seorang perempuan tua berwajah mengerikan, dengan tubuh bungkuk dan lengan kurus panjang yang menjulur ke arahku.Â
 Akkuuu kembaliiii .... Sosok itu menjawab separuh berbisik.Â
 "Ap... apa??" tanyaku. "A... apa maksudmu??"
 Perempuan tua itu semakin dekat. Matanya yang cekung dan gelap menatapku dari balik rambut panjangnya yang kusut masai.
 Kauu tidak mengenalikuuuu...? Ia berbisik lebih keras.
 "T... Tidak!" jawabku keras. "Pergi kau! Pergi!"
 Akuuu yang kau kirimkaann untuk gadis ituuu.... gadis yang sangat kau benci itu...
 "Ap... appaa??" teriakku tak percaya.
 Mendadak ingatanku kembali pada kejadian bulan lalu, saat sepulang kuliah aku memergoki Dio pacarku dan Leny teman sekamarku sedang berduaan di kamar kos. Dan mereka bukan sedang belajar atau mengobrol biasa.Â
Seketika itu juga aku sadar bahwa selama ini aku telah dibohongi oleh mereka, entah sejak kapan. Emosiku meledak. Sakit, kecewa, sedih, marah bercampur jadi satu. Membuatku hilang akal dan mencari cara untuk membalaskan sakit hatiku dengan cara yang paling menyakitkan juga. Dan akhirnya kutemukan caranya.
 Sebuah website santet online, dimana aku hanya perlu mengisi nama pengirim dan nama penerima di kolom yang tersedia, lalu memilih efek santet yang diinginkan. Saat itu aku hanya menginginkan Leny menderita dan tak pernah tenang hidupnya. Tanpa berusaha mencari tahu bagaimana caranya dan apa yang akan terjadi pada Leny. Aku bahkan sudah lupa akan hal itu.