Mohon tunggu...
Yuhana Kusumaningrum
Yuhana Kusumaningrum Mohon Tunggu... Penulis - Manusia

Tamu di Bumi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Gaia - 5

24 Mei 2018   09:00 Diperbarui: 26 Juni 2018   08:30 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Cowok itu namanya Asep. Dia mengundang aku datang ke rumahnya malam itu, untuk cerita pengalaman masa kecilnya waktu pernah hilang 'diculik jin' di kampungnya. Jadi ceritanya, waktu lagi main sendirian di kebun, dia ketakutan lihat jagoan kampung yang mau lewat di dekat tempat dia main. Terus dia sembunyi deh di balik pohon. Setelah itu, dia nggak ingat apa-apa lagi. Waktu tersadar, dia sudah kembali ke kamarnya dan dikelilingi oleh keluarga dan tetangganya. Menurut orangtuanya, Asep berhasil ditemukan sesudah seisi rumah pamannya yang berada dekat tempat dia menghilang dipukul-pukul pakai sapu lidi. Setelah sebelumnya gagal menggunakan cara lainnya yaitu memukul-mukul peralatan masak keliling kampung."

"Ha ?  Sapu lidi  ?  Alat masak ?"

"Iya Ann. Orang jaman dulu di desa-desa memang punya kebiasaan seperti itu untuk memanggil kembali anak yang diculik oleh jin. Lalu, sebelum aku pulang, aku dikasih lihat benda yang katanya ada di dalam genggaman tangannya waktu dia ditemukan. Kata Asep, benda itu boleh aku bawa untuk diteliti. Nah, malam itu, aku sedang berpikir keras tentang kejadian hilangnya Asep, sambil memegangi benda yang kukira kulit binatang itu. Setelah itu, sepertinya aku ketiduran.  Waktu aku bangun, tiba-tiba saja aku sudah berada di sebuah tempat yang asing."

"Wow !  Pesawat alien ya Kak ?"

"Entahlah. Pokoknya aku berbaring di atas sebuah tempat tidur dalam semacam ruangan luas yang semua dindingnya berwarna putih menyilaukan. Dengan makhluk-makhluk asing berdiri mengelilingi aku.  Setelah itu, aku nggak ingat apa-apa. Mungkin aku pingsan.   Lalu waktu aku bangun, aku sudah berada di ruangan lain. Semacam laboratorium kecil, yang di sepanjang dindingnya banyak lemari-lemari tinggi berisi tanaman-tanaman aneh. Di depanku ada satu alien berpakaian putih mirip seragam dokter atau ilmuwan gitu. Dia menyodorkan sebuah  tanaman jamur yang berwarna merah dengan motif bulat-bulat putih. Yang belakangan baru aku sadari bahwa benda yang aku dapat dari Asep itu adalah benda yang sama, tapi sudah mengering."

"Jamur yang motifnya polkadot merah putih itu ya, Kak ? Aku melihat banyak yang seperti itu di hutan," sahut Ann.

"Iya betul. Lalu, dari  gerakan tangan alien itu, aku mengerti kalau aku harus menghirup aroma jamur itu. Kemudian setelah beberapa kali tarikan napas dalam, tiba-tiba aku merasa sedikit pusing. Pandanganku berputar-putar dan kabur. Lalu tiba-tiba saja aku sudah berada di Gaia. Di sini. Bertemu Armenia dan teman-teman yang lain."

"Waw !  Jadi, sebenarnya fungsi jamur itu ... untuk ... teleportasi Kak ?" tanya Ann antusias.

Mimi menggeleng.

"Dari hasil pembicaraanku dengan para Tetua,  jamur itu ternyata mengandung zat yang dapat membantu membuka kemampuan tertinggi otak kita. Apabila kita berkonsentrasi di dekatnya sambil menghirup baunya, dia akan mengaktifkan inti otak dan meninggikan tingkat kesadaran kita."

"Maksudnya bagaimana sih Kak ?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun