"Ya. Dan itu juga yang menjelaskan soal sapu lidi pada kasus Asep. Seperti halnya binaural beats yang membuat getaran otakmu menjadi selaras dengan dimensi lain, nada-nada yang nyaring dari alat-alat masak yang dipukul itupun menghasilkan efek yang sama pada udara di sekitar kita. Begitu juga dengan sapu lidi. Kenapa bukan sapu ijuk atau benda lain ? Â Karena mungkin bahan pembuat sapu lidi dan cara menyusunnyalah yang kebetulan membuatnya menjadi bisa membantu memecah konsentrasi kepadatan udara dan membuka pintu sehingga kita bisa melihat ke sisi seberang meskipun mungkin hanya untuk sesaat dan belum tentu selalu berhasil. Tergantung manusianya, dimana letak dinding dimensi yang tebal atau tipis, dan cara otak masing-masing bekerja."
"Hmmm ..." Ann berusaha mengingat-ingat kembali alunan nada binaural yang terakhir didengarnya setelah ia terbangun saat mati listrik.
"Kalau tentang suara  senandung merdu yang kamu gambarkan itu, aku jadi teringat sesuatu. Kita keluar yuk Ann," ajak Mimi.
Mereka berdua berjalan beberapa meter lagi ke dalam hutan. Kemudian menemukan sebatang pohon besar berbatang hijau dan bercabang banyak. Pohon itu memiliki lekukan yang indah dan artistik. Sulur-sulur halus menjuntai dari ranting-rantingnya yang panjang.
"Yang kamu dengar itu ... mungkin suara dia," bisik Mimi.
( Selanjutnya )