Mohon tunggu...
Yuhana Kusumaningrum
Yuhana Kusumaningrum Mohon Tunggu... Penulis - Manusia

Tamu di Bumi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel | Gaia-4

21 Mei 2018   20:15 Diperbarui: 26 Juni 2018   07:33 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Huh," gerutu Ann sambil mendelik ke arah Armenia ; meskipun percuma karena Armenia tak bisa melihat wajahnya, "Itu kan hal yang sulit sekali. Segala sesuatu di duniaku didasarkan oleh prinsip itu. Suatu rumusan atau instruksi dianggap benar atau wajar karena banyak yang mendukung rumusan atau instruksi tersebut. Orang-orang yang mendukung itu pastinya adalah orang-orang yang dianggap pintar atau bijaksana oleh semua orang."

"Dan orang yang dianggap pintar dan bijaksana itu manusia juga bukan ?  Sama seperti dirimu ?  Kalau iya, berarti mereka juga punya sifat-sifat yang kurang lebih sama dengan manusia lainnya. Masih bisa salah, bisa berbohong, bisa meninggikan ego pribadi atau kelompoknya, bisa mengarang dan membelokkan cerita, menambahkan dan mengurangi dari kenyataan yang ada. Hanya karena tampilan dan gaya bahasa mereka yang meyakinkan dan persuasif, maka banyak manusia lain yang mau mengikutinya. Manusia memang mudah dipengaruhi dan ditakut-takuti."

"Tetapi kamu kan sudah tahu, jika manusia dibiarkan berpikir sendiri masing-masing, maka Bumi akan kacau. Manusia di Bumi kan nggak seperti kalian disini. Pasti akan terjadi kejahatan dimana-mana."

"Betul. Memang sulit untuk menerapkan kebiasaan 'berpikir sendiri' itu di peradaban manusia yang sekarang. Masih banyak manusia yang berpikiran jahat yang pasti akan memanfaatkan keadaan seandainya tidak ada yang namanya peraturan atau kebiasaan yang harus diikuti dan ditaati."

"Nah, itulah masalahnya, Ar."

"Tapi kau bisa memulainya dengan dirimu sendiri. Apabila otakmu terbiasa berpikir sendiri dalam tujuan yang benar-benar baik dan murni, aku yakin lama kelamaan kau bisa mencari jawaban atas segala hal di duniamu. Tanpa harus bertanya kepada orang lain."

"Akan kucoba. Tapi, memangnya apa untungnya bagimu ?  Duniaku kan beda dengan duniamu. Apa yang terjadi disana nggak berpengaruh terhadap duniamu kan ?"

"Saat ini mungkin memang tak ada pengaruhnya bagi duniaku. Tetapi paling tidak untuk dirimu sendiri dan kehidupanmu selanjutnya."

"Tapi kan tetap saja kehidupanku selanjutnya tak berpengaruh juga untukmu ?"

Armenia tertawa kecil.

"Kalau kukatakan aku hanya ingin hidupmu menjadi lebih baik, bagaimana ?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun