Mohon tunggu...
Yuhana Kusumaningrum
Yuhana Kusumaningrum Mohon Tunggu... Penulis - Manusia

Tamu di Bumi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel | Gaia-4

21 Mei 2018   20:15 Diperbarui: 26 Juni 2018   07:33 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hanya karena itu ? Karena banyak yang mengatakan bahwa Si A adalah manusia terpandai, lalu kau harus ikut  mengatakan begitu juga ?  Bagaimana jika manusia di seluruh Bumi itu salah ?  Apa kau harus ikut salah juga ?"

"Hmm ..." Ann mengerutkan kening.

"Kau tak percaya ada sebuah negeri di ujung pelangi, bukan karena kau menyaksikan sendiri bahwa pelangi itu tidak ada ujungnya bukan ? Apa kau pernah berusaha menyentuhnya ?"

"Memangnya bisa disentuh ?"

"Kau mengatakan begitu karena para ilmuwan itu yang lebih dulu menyatakannya.  Kau belum pernah membuktikannya sendiri."

"Ya, okelah. Kalaupun memang bisa disentuh, kan letaknya jauh. Setiap aku melihat pelangi, aku selalu berada di bagian tengahnya. Nggak pernah tuh, bertemu bagian ujungnya. Kalau mau melihat ujungnya, berarti aku harus bisa terbang dan menyusuri pelangi itu.  Bagaimana caranya ? Kalau naik pesawat terbang kan biayanya mahal. Dan belum tentu arah terbang pesawatnya sama dengan arah ujung pelangi. Belum lagi setelah aku berhasil membeli tiket pesawatnya, pelanginya sudah keburu hilang. Huhh."

Armenia tertawa mendengar nada kesal dalam suara Ann.

"Maksudku bukan begitu. Misalnya begini, diantara para ilmuwan itu, salah satu dari mereka, apakah tidak ada yang bertempat tinggal paling dekat dengan ujung pelangi ?"

"Ya mungkin ada."

"Bagaimana jika kukatakan pelangi itu sebenarnya bisa disentuh, dan di ujungnya ada pintu masuk menuju ke sebuah negeri, tetapi  ilmuwan yang tinggal paling dekat dengan ujung pelangi itu berbohong hanya supaya tidak ada manusia lain yang berusaha datang berbondong-bondong untuk menyentuhnya ?  Supaya pelangi itu bisa dikuasainya sendiri ?  Dan sang ilmuwan itu punya perbendaharaan kata yang sangat canggih dan kompleks sehingga memberikan perhitungan rumus dan nalar yang sengaja dibuat salah sejak awal untuk menyesatkan, tetapi tetap kau percayai karena otakmu tidak sanggup untuk menghitung dan memikirkan penjelasannya sendiri karena hal itu memang bukan bidangmu ?"

"Ya tapi kalau memang begitu, masa semua manusia di bumi percaya padanya ?  Kan manusia yang pintar ada banyak sekali."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun