"Begitu ya. Lalu setelah kejadian itu, kamu menjadi punya kebiasaan atau kemampuan yang aneh nggak ?"
"Aneh gimana Mbak maksudnya ?"
"Yaa hal yang nggak wajar. Yang tadinya kamu nggak bisa, tiba-tiba jadi bisa."
"Mm ... kayaknya nggak ada Mbak. Semua pelajaran di sekolah yang susah-susah, aku tetap nggak bisa tuh. Hahaha !"
"Ooh ... hahaha ! Â Kasihan deh kamuu," Mimi ikut tertawa geli.
"Oh, tapi ada deh," ujar Asep tiba-tiba, "Nggak tahu ya, apa ini termasuk ke dalam hal yang Mbak maksud. Bapak yang pertama kali memperhatikan dan mempertanyakan, kok ayan aku nggak pernah kambuh lagi."
"Ayan ?"
"Iya ayan. Tahu nggak Mbak ? Â Itu lho, penyakit yang bikin orang suka tiba-tiba jatuh terus kejang-kejang."
"Ooh. Epilepsi ?"
"Iya itu maksudnya Mbak. Epilepsi. Dulu waktu kecil aku sering kumat. Lagi main tiba-tiba jatuh, terus kejang-kejang. Tapi setelah kejadian aku menghilang itu, memang jadi nggak pernah kumat lagi."Â
"Hmm ...," Mimi kembali mencatat dalam memopadnya, "Lalu, lokasi pohon tempat kamu bersembunyi dulu itu dimana ? Sekarang masih ada pohonnya ?"