Mita juga ikut berpikir dalam diam. Ia merasa khawatir apakah besok masih akan bertemu dengan Hardi lagi karena sekarang sesudah ia tamat membaca dan menceritakannya, urusan mereka berdua soal buku ini secara tak resmi telah selesai. Sejujurnya ia mulai menikmati pertemuan-pertemuan singkat mereka selama beberapa hari ini.
Sampai akhirnya bus yang dinaikinya hampir tiba di halte tujuan.
"Terimakasih banyak ya Mit, kamu sudah mau membacakan isi buku itu untukku. Aku senang bisa ketemu kamu," ucap Hardi.
"Iya, sama-sama Har," jawab Mita.
"Karena kamu, aku sekarang tidak takut lagi Mit. Sekarang aku sudah yakin," senyum kelegaan terpancar dari wajah Hardi.
"Mm ... yakin soal apa ya, Har ?" tanya Mita bingung.
"Ah, bukan apa-apa kok," Hardi menggeleng, "Oh ya, nanti sampai dirumah, kamu lihat lagi ya, halaman terakhir buku itu," pesannya.
"Eh ? Â Halaman terakhir ?"
"Iya," Hardi mengangguk, "Tuh sudah sampai di halte kamu. Hati-hati ya Mit, jaga diri kamu selalu."
Hardi melambai.
Mita balas melambai dan turun dari bus.