“Aku…. Krisna….,” jawabku sambil mengulurkan tangan juga ke arahnya.
“Krisna…?” Nanda tersenyum. Manis sekali.
Telapak tangan Nanda menyentuh dinding luar lorong bersamaan dengan telapak tanganku yang menyentuhnya dari dalam. Tangan kami bertemu dan …..
GLAAARRRRRRR !!!
Tubuhku terpental ke belakang dan jatuh ke tanah.
Terdengar suara keributan diluar lorong. Aku langsung bangkit dan melihat.
Nanda terbaring kaku di tanah dikelilingi teman-temannya yang menjerit-jerit ketakutan. Beberapa orang yang juga sedang berada di area perkemahan berlarian mendekati mereka.
Tubuh Nanda yang tak bergerak kemudian diangkat oleh beberapa orang dan dibawa pergi.
Apa yang terjadi pada Nanda ? Ledakan apa itu tadi ?
Aku mendekat ke dinding lorong tempat tanganku bertemu dengan Nanda.
Dinding yang seharusnya tak kelihatan itu sekarang terlihat berlubang. Aku bisa melihat samar-samar garis tipis berpendar yang membentuk sebuah lubang yang cukup besar di udara.