Dimas mengangkat bahu. “Terserah lah,” ujarnya.
***
Nanda dan kawan-kawannya sudah mengemasi tenda dan perlengkapan mereka. Ini terlalu cepat. Padahal aku masih ingin melihatnya.
Teringat kata-kata bapak semalam, ”Tanggal pernikahan kamu dengan Ratih sudah ditentukan, yaitu dua minggu lagi. Setelah itu, kamu harus banyak belajar supaya nanti bisa menggantikan posisi bapak. Mudah-mudahan kamu bisa melaksanakan tugasmu dengan baik ya nak.”
Nanda, keluhku merana. Kita tidak akan bisa bertemu lagi. Kalaupun kamu masih akan datang kesini, aku sudah tidak boleh melihatmu lagi.
Kuikuti Nanda dengan perasaan kacau. Beberapa saat lagi dia akan meninggalkan tempat ini. Dan aku akan kehilangan dia untuk selamanya.....
Sseandainya kondisinya berbeda ....
Seandainya aku bisa membawamu ke tempatku ....
Seandainya ....