Langkah keempat, pada hari ke-7 dilakukan pengadukan pertama bahan baku dengan menggunakan cangkul. Kemudian disusun lagi menjadi tumpukan setinggi 75-90 cm. Pengadukan kedua dilakukan pada hari ke-14. Pengadukan ketiga dikerjakan pada hari ke-21. Pada pengadukan pertama dan kedua, sambil dilakukan kontrol kelembaban bahan baku dengan cara yang sama seperti yang dijelaskan di atas. Jika kering, lakukan penyiraman air bersih hingga lembab. Kontrol kelembaban dan penyiraman air tidak dilakukan pada pengadukan ketiga.
Langkah kelimamerupakan tahap finishing, lakukan pengayakan (penyaringan) hasil bokashi pada hari ke-28 dengan menggunakan ayakan yang sudah disiapkan. Pada waktu itu proses fermentasi biasanya sudah sempurna, yang ditandai dengan suhunya turun yang berada di bawah 40º C. Selanjutnya hasil ayakan dikemas dalam karung untuk memudahkan pengangkutan ke lokasi lahan.
Catatan, apabila unsur bahan baku yang digunakan berukuran besar (seperti jerami padi, jerami jagung, bonggol jagung, sampah sayuran dan serasah dedaunan), maka diperlukan pencacahan menjadi potongan-potongan kecil berukuran panjang/besar 1 cm. Ukuran unsur bahan baku yang terlalu besar akan memperlambat proses fermentasi.
Kelebihan lain pupuk organik buatan sendiri melalui proses bokhasi selain biaya produksinya per kilogram murah adalah diantaranya bisa mengontrol komposisi kandungan unsur hara esensialnya, bisa mengontrol komposisi jenis mikroba efektifnya, dan sebagainya. Sebagai contoh, jika diinginkan kandungan unsur phosfor dan nitrogennya yang tinggi maka persentase bahan baku kotoran ayamnya yang diperbanyak. Jika diinginkan kandungan unsur kaliumnya yang tinggi maka bisa ditambahkan kotoran kambing sebagai bahan baku tambahan. Jika diinginkan pupuk organik dengan kandungan beberapa mikroba efektif, maka starter yang digunakan dipilih dari pupuk hayati yang kandungan mikroba efektifnya lebih dari tiga jenis.
Ir. Wahyudi (Cianjur, Jawa Barat). Praktisi pertanian, konsultan pertanian, trainer pertanian dan penulis buku pertanian. wahyudi.richwan@gmail.com
(Bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H