Kotoran Sapi atau Kambing
20/1
10.
Kotoran Kuda
25/1
Sumber: Yuwono, D. Kompos
Pemahaman tentang nilai C/N bahan baku bokashi tersebut menjadi penting untuk diketahui. Banyak kasus pembuatan bokashi yang mengalami kegagalan, karena tidak mempertimbangkan nilai C/N bahan baku yang digunakan. Bahan baku bisa hanya satu macam jika nilai C/N yang dikandungnya sekitar 30/1, seperti kotoran kuda. Apabila menggunakan bahan baku dengan nilai C/N rendah, seperti kotoran ayam, maka harus dicampur dengan bahan baku lain dengan nilai C/N tinggi hingga nilai C/N campuran bahan baku tersebut mendekati 30/1.
Sebaiknya bahan baku utama yang digunakan untuk pembuatan bokashi adalah kotoran ternak, karena lebih kaya mengandung zat makanan tanaman, mulai unsur makro sampai unsur mikro. Bahan inipun sudah mengandung mikroba pengurai, sehingga diharapkan proses fermentasinya akan berjalan lebih cepat dan lebih sempurna. Tetapi rata-rata kotoran ternak yang banyak tersedia memiliki nilai C/N yang kurang dari 30/1. Bagaimana solusinya dan cara perhitungannya?
Jika akan menggunakan bahan baku kotoran ayam sebanyak 1 ton (1.000 kg) dan kotoran sapi juga 1 ton, maka harus dicampur juga dengan bahan baku lain yang memiliki nilai C/N lebih dari 30/1. Sebagai contoh sekam padi (nilai C/N dianggap 60/1). Pertanyaannya, berapa bobot sekam padi yang harus ditambahkan?
Perhitungannya:
Diketahui : Nilai C/N kotoran ayam = 10/1