Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

China dan Junta Militer Myanmar Terlibat Sindikat Judi?

24 Juni 2024   12:38 Diperbarui: 24 Juni 2024   12:54 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judi tradisional apalagi Online sangat meresahkan dan Indonesia juga berada dalam dilema Judi Online Internasional. 

Bukan judi online saja, kemenfoinfo juga akan memblokir X ( dulu Twitter) dan ini bukan karena judi online tapi kebijakan platform ini membolehkan postingan adegan dewasa.

Pada saat ini Kamboja dan Philipina menjadi perhatian pemerintah dan menutup akses judi dari kedua negara tersebut ke Indonesia. 

China juga sangat menentang perjudian. 

Namun secara budaya negara ini (penduduknya) tidak bisa  terlepas dari kebiasaan berjudi.

Karena  di China berjudi dilarang warganya banyak berjudi ke luar China.

China tidak berhenti menindak tegas sampai keluar negeri,   berusaha menindak perjudian bagi warganya bekerjasama dengan negara setempat. 

Dalam operasi gabungan bekerja sama dengan negara setempat polisi Tiongkok menutup sekitar 11 penipu di Myanmar.

Operasi itu berhasil ditangkapnya 269 tersangka, diantaranya 189 warga negara Tiongkok.

Namun pada  hari Rabu pekan ini "Washington Post" AS merilis sebuah laporan bahwa;

" .. keluarga kriminal besar di Myanmar yang telah ditindak   sebenarnya dilindungi oleh pejabat Partai Komunis Tiongkok dan pemerintah  militer Myanmar.

Artikel tersebut muncul dan menceritakan kisah tentang bagaimana Wei Qing Tao, keturunan keluarga Wei yang terlibat dalam perdagangan manusia, perbudakan, pencucian uang, dan penipuan secara global.

Dia menjalani kehidupan mewah, mengendarai mobil sport Bentley dan Lamborghini, memegang cerutu langka di mulutnya dan terkadang bepergian dengan jet pribadi. 

Dia juga melemparkan uang kertas RMB dalam jumlah besar ke kerumunan saat menghadiri pesta di klub malam di kawasan Kokang yaitu sebuah negeri diwilayah Myanmar  berdekatan dengan perbatasan Cina. 

Namun, pada bulan November 2023, kehidupan keluarga Wei tiba-tiba berakhir.

Wei Qingtao muncul di Pusat Penahanan Tiongkok dan membacakan pengakuannya sesuai naskah. 

Beberapa minggu kemudian, pamannya juga diborgol dan dimasukkan ke dalam pesawat menuju Tiongkok, dikelilingi oleh puluhan petugas polisi.

Media resmi PKT melaporkan secara luas penangkapan anggota senior dengan mengatakannya " tidak dapat lepas dari hukuman berat.”

Geng judi di Myanmar adalah keluarga Wei ,Liu  dan Bai.

Namun Investigasi Washington Post menemukan bahwa jaringan kriminal Kokang sebagian besar dipimpin oleh keluarga Wei, Bai dan Liu, sebenarnya telah menjalin hubungan dekat dengan pejabat Tiongkok.

Selama lebih dari satu dekade,   keluarga tersebut mendapat dukungan dari Beijing dan junta militer Myanmar.

Beberapa bukti kerja sama yang mendalam antara keluarga- ini dan pejabat Partai Komunis Tiongkok telah dihapus dari Internet oleh Partai Komunis Tiongkok.

Washington Post telah mengarsipkan dan memverifikasi beberapa di antaranya. 

Pernyataan, siaran pers, dan foto dari situs resmi otoritas Kokang, Myanmar, dan pemerintah Tiongkok menunjukkan bahwa mereka bekerja sama dalam berbagai inisiatif ekonomi yang bernilai ratusan juta dolar. 

The Washington post  mewawancarai lebih dari 20 orang yang pernah bekerja di sana untuk mengetahui lebih dari 300  penipuan di wilayah tersebut.

 Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Interpol memperkirakan bahwa puluhan ribu orang diperdagangkan untuk melakukan penipuan, dengan ukuran industri yang mencapai US$3 triliun.

The Washington Post juga  menemukan bahwa ada lebih dari 1.100 kasus kriminal terkait Kokang dalam 10 tahun terakhir,  terkait dengan keluarga besar tersebut. 

Misalnya, pada bulan Mei 2023, keluarga Liu menghadiri Pameran Perdagangan Perbatasan Tiongkok-Myanmar yang diadakan di ibu kota Myanmar sebagai tamu kehormatan.

Duta Besar Tiongkok untuk Myanmar, Walikota Kota Lincang di Provinsi Yunnan, dan pejabat Partai Komunis Tiongkok lainnya juga menghadiri pameran tersebut.

Kokang telah lama identik dengan kejahatan – mulai dari produksi heroin dan metamfetamin hingga sarang perjudian.

Pada tahun 2021, kudeta Min Aung Hlaing menggulingkan pemerintahan demokratis semakin mengukuhkan status keluarga-keluarga ini sebagai kekuatan politik dan ekonomi.

 Menurut penyelidikan The Washington Post  pemerintahan militer Min Aung Hlaing meski menjadi kuat, mereka  tidak punya  kendali, sehingga pemberontakan yang sebelumnya bersembunyi di hutan melakukan serangan balik.

China berusaha mengendalikan Myanmar lebih dalam.

 Dari tanggal 10 hingga 11 Januari 2024, pemerintah Myanmar dipaksa untuk mengadakan pembicaraan damai  di Kunming, Yunnan, Tiongkok. Pemerintah militer  melepaskan sewa Pelabuhan Kyaukpyu selama 99 tahun.

Investigasi "Washington Post" juga menunjukkan bahwa beberapa perusahaan milik keluarga ini masih beroperasi dan  sebagian besar geng penipuan online   terus berkembang ke belahan dunia lain. 

Bukan saja di Kamboja dan Laos, tetapi juga hingga Dubai, Uni Emirat Arab, Afrika Selatan, dan Georgia.

Jason Tower, direktur program Myanmar di Institut Perdamaian AS, mengatakan: “Keluarga Kokang adalah mesin hubungan ekonomi Tiongkok-Myanmar. "

Demikian Washington Post sebagaimana dikutip The Epoch Times  media internasional pro Barat berbahasa China berbasis di New York City  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun