"Puisi.." jawab Chairil.
Ayah Sumirat menghela napas. Namun ia suka kejujuran Chairil.Â
"Aku suka kalau kamu punya pekerjaan tetap, " kata ayah Sumirat RM Djojosepoetro tersenyum.Â
"Harus memiliki pekerjaan tetap.."
Sang ayah
memberikan restunya dengan syarat itu.
Chairil kembali ke Jakarta setelah beberapa hari di Madiun.
"Ayahmu sama dengan pujangga baru.." Kata Chairil.
"Dulu Pujangga Baru menganggap sastrawan itu cuma menulis karya sastra, cerita pendek tidak termasuk.."
"Apa yang kamu katakan?" Tanya Sumirat.
"Kini Pujangga Baru mengakui penulis cerpen juga sastrawan, Â itu setelah tulisan Soeman HS Â meledak dan laku dibaca.." Kata Chairil.
Sumirat tidak terlalu mengerti dengan Chairil. Namun ia mendengarkan.Â
Kawan Bergeloet  kumpulan cerita pendek  Soeman HS  pertama kali diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1938, laku keras dicetak lagi dan tahun 1941. Ada 12 cerita dan cerpenis itu diterima sebagai sastrawan pujamgga baru juga.Â
"Penuh dengan humor, Â muncul lagi Muhammad Kasim yang berjudul "Teman Duduk."
Chairil bercerita tentang polemik yang pernah terjadi di Balai Pustaka.Â