Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bagaimana Muslim di Ukraina?

26 Maret 2022   17:01 Diperbarui: 26 Maret 2022   17:30 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kesempatan itu, agaknya pemimpin Islam yang tinggal di Krimea yang sebelumnya milik Ukraina mengatakan hal itu.

Pada saat yang sama tanggal 07 Maret 2022 Mufti Sheikh Saeed Ismagilov berkata,

Saya tidak tahu apakah Anda mengetahuinya atau tidak, tetapi hari ini ada perang total dan mutlak melawan rakyat kita, melawan rakyat Ukraina dan melawan negara kita. Media Anda berbohong kepada Anda! Pasukan Rusia Anda datang untuk membunuh kami. Mereka menembaki rumah-rumah dan warga sipil. Saya mendesak Anda, umat Islam Rusia, untuk tidak mengambil bagian dalam perang ini, tidak mendukung pemerintahan Putin,  " kata Sheikh Saeed Ismagilov.

Dia juga menambahkan bahwa dia tidak mengerti apa yang ditunggu oleh Rusia. Lagi pula, sementara semua pasukan telah menyerbu ke Ukraina, dan tentara heroik Ukraina memukul mundur mereka, perlu untuk memulai gerakan pembebasan di negara mereka.

Ikut Invasi ke Ukraina, Anda secara langsung atau tidak langsung akan membunuh Muslim,
Ikut Invasi ke Ukraina, Anda secara langsung atau tidak langsung akan membunuh Muslim," - Mufti Ayder Rustemov Foto : qrim.News

Kongres Muslim Ukraina telah menciptakan platform untuk kerjasama. Foto : ukrimfo.ua.
Kongres Muslim Ukraina telah menciptakan platform untuk kerjasama. Foto : ukrimfo.ua.

Itu artinya, Sheikh Saeed Ismagilov pro kepada Ukraina dan tak ingin Rusia menang perang, seperti yang dikutip qirim.news/novosti-uk.


Sementara itu Lebih dari 80 warga dewasa dan anak-anak bersembunyi di sebuah masjid di Mariupol kota yang 'Kritis' usai dikepung Pasukan Rusia

Pasukan Rusia secara sengaja mencegah warga sipil untuk keluar dari kota Mariupol dan menghalangi konvoi kemanusiaan untuk masuk. Penderitaan penduduk Mariupol tanpa listrik, air dan kekurangan makanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun