Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

A Musical Revolution (Bagian 6 - Akhir)

13 Mei 2023   19:48 Diperbarui: 11 Juni 2023   14:27 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillahirrahmanirrahim.

Sebelumnya di "A Musical Revolution"...
Setelah laptopnya dicuri, Team Ozone membongkar rahasia antara Jake dan Jiyoon. Jake pun memutus persahabatannya dengan Jiyoon, dan Weeekly dianggap mencemarkan nama baik Asone Academy setelah yayasan mengetahui pertengkarannya dengan Isa. Sementara itu Trey sibuk dengan rencana terjahatnya.

- BAGIAN 6 -

Jiyoon bangun pagi di rumah Jihan dengan wajah cerah. Dia sudah tidak ingin bersedih lagi. Dia tahu dia ingin jadi pelatih Pokemon terkuat di Asone dan membanggakan keluarganya. Jiyoon dan Jihan kemudian bergiliran mandi dan berpakaian.

Sebelum mandi, Jihan menelepon teman-temannya di Galar: Sieun, Seeun, Yoon, dan J. Mereka saling menanyakan kabar. Jihan juga menelepon Jungwon.

Jiyoon dan Jihan sarapan dengan lahap. Menu kali ini spesial: nasi goreng dengan telur, sosis, dan nugget. Jiyoon yang memasakkan untuk dirinya sendiri dan Jihan. Sedangkan untuk minumnya disajikan susu Miltank murni. Sambil makan, mereka berbincang.

"Sebelum lo lanjutin gym battle lo, gimana kalo kita keliling Arbadi?" saran Jihan.

"Hayuk aja gue mah!" kata Jiyoon.

Jiyoon dan Jihan selesai sarapan dan mereka berkeliling Arbadi naik vespa. Jihan sekarang sudah bisa mengendarai vespa. Warnanya tak tanggung-tanggung, warna baby pink. Itu warna favorit Jihan yang sesuai dengan kepribadiannya yang imut dan menggemaskan. Vespa itu dia beli ketika baru pindah ke Asone.

(musik: OST. Sonic Unleashed - "Shamar Hub Day")

Mata Jiyoon tak berhenti menatap pakaian Jihan. Kaus lengan pendek warna baby pink, celana jins warna biru, dan sepatu kets putih. Rambutnya yang lurus, hitam, dan panjang dibiarkan tergerai, dan dia tidak memakai make-up, memperlihatkan warna kulitnya yang putih alami. Ketika Jihan tersenyum, kedua lesung pipinya terlihat, membuatnya bertambah imut.

Selama berkeliling Arbadi, Jihan dan Jiyoon bersenang-senang. Berbelanja barang girly di mal, berfoto di photo booth, membeli buku, bermain di arcade, dan berenang. Selama ini Jiyoon menjalani gaya hidup yang tomboy, dan dengan Jihan dia sedikit demi sedikit berubah dan menjadi lebih feminin. Jiyoon juga memanjangkan rambutnya dan mengecatnya hitam.

Ketika hendak berenang...

"Tolong! Tolong!" terdengar suara anak perempuan berteriak minta tolong. Sepertinya dia tenggelam di kolam renang.

"Ada yang berteriak kalo dia tenggelam?" tanya Jihan.

Mendengar anak perempuan itu berteriak minta tolong, Jiyoon langsung bergegas ke tepi kolam.

"Yoon, lo mau ke mana?" tanya Jihan.

"There's no time. I have to save someone!" Jiyoon langsung mengeluarkan Dunkraft dari Poke Ball-nya dan menaikinya. Dia selamatkan si anak perempuan ini dari tenggelam. Jiyoon dan Jihan memberikan napas buatan untuk si anak perempuan setelah menaikkannya ke tanah.

"Don't worry. You're safe now. Adik namanya siapa?" tanya Jiyoon.

"Aku Anya," kata anak perempuan berusia sekitar 6 tahun itu yang ternyata bernama Anya. "Unnie berdua siapa nama?"

"Aku Jiyoon dan ini Jihan. Kami lagi liburan," kata Jiyoon.

"Please take me to my papa!" kata Anya.

"No sweat!" kata Jiyoon.

Ternyata papa Anya bekerja sebagai satpam di Waterfall Tower, tempat gym battle ketujuh Jiyoon. Nama papa Anya adalah Pak Dede. Jiyoon dan Jihan mengantarkan Anya ke Waterfall Tower.

"Papa!" kata Anya.

"Ya ampun, anakku!" kata Pak Dede sambil menggendong Anya. "Kamu ke mana aja?"

"Anya tenggelam di kolam dan diselamatin sama dua unnie cantik ini," kata Anya sambil melihat ke arah Jiyoon dan Jihan.

"Terima kasih sudah menyelamatkan anak saya. Nama kalian siapa?" kata Pak Dede.

"Saya Jihan dan ini sahabat saya, Jiyoon. Dia mau mengikuti gym battle di sini," kata Jihan kepada Pak Dede.

"Kamu yang namanya Shin Jiyoon itu? Oh, saya kenal. Anak Trey Shin, kan? Kamu adalah orang yang pantas mengikuti Liga Pokemon tahunan di Asone. Saya doakan kamu juara. Karena di final, kamu akan melawan juara nasional Asone, Ahmad! Jika kamu menang, kamu akan naik tahta menggantikan Ahmad sebagai juara Asone! Terimalah ini! HM07 Waterfall!" kata Pak Dede dengan gembira.

You obtained HM07 Waterfall!

"Yoon, lo tahu cara gunain HM ini?" tanya Jihan.

Jiyoon menggeleng.

"Dengan Waterfall, lo bisa memakainya untuk memanjat air terjun," kata Jihan. "Tugas lo di sini adalah, lo harus panjat air terjun di dalam menara ini untuk sampe ke puncak dan bertemu si gym leader. Gue temenin?" Jihan ingin menemani Jiyoon. Jiyoon mengiyakan tanpa basa-basi lagi.

** TRAINER BATTLES **

1. Office Worker Fajri
- Crestoxic
- Scizor

2. Office Worker Rama
- Excadrill
- Crestoxic
- Claustrap

3. Office Worker Gilang
- Escavalier
- Scizor
- Lairon

4. Office Worker Fikri
- Crestoxic
- Claustrap

Jihan menemani Jiyoon selama mengalahkan para pekerja kantoran di Waterfall Tower.

Ketika sampai di lantai paling atas, sang gym leader, Aden, paman Jihan, sedang memimpin sebuah rapat bisnis. Aden adalah taipan real estate yang lelah dan bercita-cita membuat kota buatan di Asone. Rambutnya hitam dan dia selalu mengenakan gamis. Aden adalah adik lelaki mama Jihan.

"Dan itulah mengapa kita harus ganti rugi untuk memperbaiki kerusakan anjungan minyak di kota Talatar kemarin. Sekian rapat hari ini, ada yang mau Anda tanyakan?" tanya Aden sebelum menutup rapat.

"Incoming!" teriak Jihan dari jauh.

"Ada apa ini? Kenapa kalian datang ke sini secara spontan?" tanya Aden.

"Om Aden, Jiyoon ingin melakukan gym battle dengan Om. Jihan rasa Om ingin menyetujui permintaannya..." kata Jihan.

"Kami sedang rapat. Jangan ganggu," kata Aden.

"Actually, we were just finishing up! I'd love to see a battle!" kata Amir, salah satu karyawan Waterfall Tower.

"Zip it, Amir! Now, listen, young lady, we're in the middle of talking about the reconstruction of Talatar Bay's oil rig, following that explosion. Not to mention the building of another district in Arbadi. It's an ever-expanding city that represents the future of Asone! It's far more important than a simple gym battle..." kata Aden dalam bahasa Inggris.

"But, Aden, you're so strong! The battle will probably only take a few minutes," kata Amir.

"You're not wrong," kata Aden. Kemudian dia berkata pada Jiyoon, "Fine. Jiyoon, kamu punya waktu 7 menit untuk mengalahkan semua Pokemon saya. Yang mengalahkan Pokemon paling banyak dalam 7 menit, dia yang menang."

GYM BATTLE #7: Jiyoon vs. Aden

(musik: Vesna - "My sister's crown")

Aden's Pokemon:

1. Porcimpale (Steel/Poison):
- Metal Claw
- Toxic Spikes
- Cross Poison
- Iron Defense

2. Dunkraft (Water/Steel):
- Iron Defense
- Aqua Jet
- Wave Crash
- Heavy Slam

3. Conkeldurr (Fighting):
- Hammer Arm
- Superpower
- Stone Edge
- Focus Punch

4. Putridome (Water/Poison):
- Hydro Pump
- Acid Armor
- Sludge Wave
- Rain Dance

5. Claustrap (Bug/Steel):
- Guillotine
- Trap Door
- Bug Bite
- Protect

Poke Tactic: Block
(allows your Pokemon to take only 1/8 of the damage dealt from enemy moves, and attack back with massive power)

Aden berhasil kalah di tangan Jiyoon.

"What? That went by so fast! I was just beginning to have fun. Have I been slacking off on my Pokemon training? Perhaps I was focusing too much on Asone's future, that the current generation of trainers has passed me by. After all, I've been building up Asone for you guys, haven't I? Maybe I still have much to learn. Sometimes you can't just skip to what you want the future to be, without fixing what's right in front of you," kata Aden kepada Jiyoon dalam bahasa Inggris. Dia melanjutkan, "Tak disangka, ya, kamu ternyata cerdas keturunan ayahmu, Yoon. Kamu hebat bisa mengalahkan semua Pokemon saya dalam waktu kurang dari tujuh menit. Terimalah ini - Badge of Resilience."

You received the Badge of Resilience from Aden!

"With that badge, all Pokemon up to level 70-90 will obey you no matter what. It also allows the usage of the HM move Waterfall outside of battle," jelas Aden. Kemudian dia berkata pada keponakan perempuannya tersayang, "Jihan, front and center, please."

"Ah ya, gue lupa, Yoon. Terima ini: TM99 Dazzling Gleam dan TM91 Flash Cannon. Dari gue dan dari Om Aden," kata Jihan sambil tersenyum manis, menampakkan kedua lesung pipitnya yang membuatnya bertambah imut.

"Terima kasih banyak, Ji, Om Aden," kata Jiyoon.

"And I wouldn't have re-enjoyed Pokemon battling too, if it weren't for my beautiful and cute niece here," kata Aden pada Jihan sambil mencubit lembut pipinya. "Kulitmu makin putih dan makin lembut, Ji. Pake sabun apa?" tanya Aden.

"Biore White Scrub, Om," kata Jihan. Dia masih memakai sabun yang sama selama 3 tahun setiap mandi. Tak heran kulit Jihan selalu tampak putih, lembut, dan halus.

"Hahaha... kamu mewarisi kecantikan mamamu, Ji," kata Aden sambil tertawa. "Ayo, anak-anak. Om traktir es krim."

Sesampainya di depan menara, Aden berkata kepada Jiyoon, "Ingat, setelah menjadi juara Asone dan mengalahkan Ahmad, kamu jangan sombong. Di atas langit masih ada langit. Tetaplah rendah hati dan selalu berdoa kepada Arceus. Cantik tiada guna jika tidak dibarengi kerendahan hati."

"Siap, Om," kata Jiyoon sambil tersenyum. Dia, Jihan, dan Aden bersiap-siap ke toko es krim ketika... ada cahaya misterius datang dari Gradient Oasis. Bisa dilihat dari cakrawala kota Arbadi.

"What was that?" tanya Jihan.

"First the explosion at Talatar Bay and now this? It maybe another diversion, though," pikir Aden. Kemudian dia berkata, "I'll stay here with Jihan. We need as much trainers to stay here in Arbadi. And my Pokemon are not ready to defend against attack. Jiyoon, kamu ke oasis. Cari tahu masalahnya apa. Lalu cari Jake. Dia ada di sini dengan temanmu si Isa."

"Tapi Jake..." kata Jiyoon.

"There's no time. Ini darurat," kata Aden. "Saya akan di sini dengan Jihan."

Jiyoon menurut. Dia mengeluarkan Captorrent dan menyuruhnya, "Captorrent, take to the sky!"

Sesampainya di Gradient Oasis, alangkah terkejutnya ketika seluruh oasis dipenuhi pekerja Team Ozone. Semuanya tampak tidak ramah dan seakan mengajak berkelahi. Salah satunya mencengkeram baju Jiyoon dan membentaknya di depan wajahnya.

(musik: Voyager - "Promise")

"Lo ngajak berantem gue, hah?!" bentak si pekerja Team Ozone yang bernama Rahman.

Kali ini Jiyoon sudah semakin berani melawan. Dia dan para pekerja Team Ozone sepakat untuk menggabungkan perkelahian tangan kosong dengan Pokemon battle. Rahman dan yang lain kalah di tangan Jiyoon. Beberapa yang kalah mengejar-ngejar Jiyoon, dan dia berhasil lolos tanpa luka.

Ketika Jiyoon sampai ke tengah oasis, dia mendapati air sungai surut, dan mematahkan segel di tengah. Tanpa dia sadari, seekor Corviknight datang menukik ke bawah, membawa Roda Emiseraph di cakarnya. Cahaya yang datang dari lubang berair mulai memudar, dan ternyata... kagetlah Jiyoon ketika cahaya tersebut berubah menjadi Azarera dan Shemorera. Si Corviknight mengikat mereka berdua dengan Roda Emiseraph, dan membawa mereka ke Arbadi. Rahman cs bersorak-sorai merayakan kemenangan mereka.

"Hahaha... kita berhasil! Kita menemukan Azarera dan Shemorera. Selama ini kita menyegel oasis ini dengan sekuat tenaga kami!" kata Rahman.

Jiyoon pun cemas, kemudian panik, dan berteriak sambil berlari ke Arbadi. "AAAAHHHH!!! JAKEEEEE!!!!"

Sementara itu, di sebuah restoran mewah di Arbadi, Jake dan Isa tengah makan siang. Makan siang yang cukup romantis jika kita bilang.

"Mana Jiyoon?" tanya Jake.

"Lo lupa? Lo kan masih marah ke dia. Sekarang dia puasa bicara sama lo, Jek," kata Isa.

"Gue gak enak sama Jiyoon udah marah-marah ke dia kemaren tahu gak. Gue harus minta maaf ke dia. Gue tahu perasaan dia sakit," kata Jake sambil mengunyah nasi gorengnya.

"Hey, Jake," kata Isa.

"Yes, Is?" tanya Jake.

"May I ask you something?" tanya Isa dalam bahasa Inggris. "But promise you wouldn't be angry at all."

"Sure, ask away. I won't get mad," kata Jake.

"Are you gay?" tanya Isa.

Jake tertawa kecil dan menjawab, "No, of course I'm not! I'm Norclohan. There are no gay people in Norcloh." kata Jake.

"Statistically speaking, I guess that could've been impossible," kata Isa.

"Look, Is, I was gonna be angry, but I'm speaking with 100%--" omongan Jake terputus.

"Genderfluid?" tanya Isa.

"--fact of truth, no gay Norclohan," sambung Jake.

"Non-binary?" tanya Isa.

"No, no, no, not non-binary. I -- he/him pronouns. He/him," Jake mulai sedikit emosi.

"OK," kata Isa.

"Asal lo tahu aja, Is, di planet asal gue, penduduknya menderita homofobia parah. Mereka sering mengecap gue gay atau sejenisnya padahal gue tidak demikian. Makanya gue senang ada Jiyoon yang menerima gue apa adanya. Sebentar lagi dia pasti datang ke sini," kata Jake kepada Isa.

"You're crazy!" kata Isa.

"I know I am. Dan sepertinya Jiyoon sudah tahu soal--" Jake kembali memutus omongannya karena Jiyoon datang tergopoh-gopoh ke restoran Indonesia yang disinggahi Jake dan Isa.

"Jake!" terdengar suara Jiyoon.

"I'm sorry, Is, I gotta go. Jiyoon needs me," kata Jake.

Kemudian Jake dan Jiyoon berbicara hati ke hati.

"Ada yang harus gue katakan, Yoon," kata Jake.

"Tapi lo kan masih marah ke gue?" tanya Jiyoon.

"Hey, itu tidak penting. Lo tahu kenapa gue sering ngomong gue sayang sama lo seakan kita pacaran walaupun kenyataannya kita masih jauh dari kata pacaran?" tanya Jake.

Jiyoon menggeleng.

"Begini. Gue datang dari Norcloh, planet yang letaknya jauh dari sini. Ketika gue masih kecil, gue dijauhi dan dicaci-maki. Mereka gak mau temenan sama gue karena gue dianggap gay dan bodoh dalam hal apa pun. Penduduk Norcloh menderita homofobia parah dan mereka sering ngelemparin sampah bekas makanan ke gue. Makanya gue datang ke Asone karena orangnya ramah-ramah. Mereka menerima orang apa adanya. Kayak lo, Yoon," kata Jake.

Jiyoon pun memeluk Jake.

"Atas kejadian kemarin lupakan. Gue masih pengen sama lo, kok, Yoon. Maafin gue. Gue khilaf," kata Jake. "Sebagai tiket permintaan maaf gue ke lo, lo mau gue ngapain?"

"Anterin gue ke Ozone Tower," kata Jiyoon.

"Anterin? Ozone Tower mah deket. Bisa jalan kaki," kata Jake. "Lo punya dua kaki yang indah dan jenjang, dan berfungsi dengan baik. Kenapa harus gue yang anterin."

"I have my reasons..." kata Jiyoon. Kemudian dia meminta lada, padahal Jiyoon sangat alergi lada. Dia menyuruh Jake untuk mendekatkan penabur lada ke arah hidungnya sehingga Jiyoon bersin dan kekuatan teleportasinya aktif! Mereka sampai di Ozone Tower seketika.

Sampai di Ozone Tower...

"Pegang tangan gue, Yoon," kata Jake. "Kita akan basmi bokap lo."

"Aman?" tanya Jiyoon.

"Aman selama ada gue," kata Jake.

From here on out, Jiyoon's battles with the Team Ozone officers are Double Battles, with Jake using Ice-types. Mereka selalu menang berdua. Mereka juga mengalahkan kakek-nenek Monday, yakni Violet dan Ahmar. Ketika mereka kalah, Violet dan Ahmar memanggil lebih banyak pekerja Team Ozone dan Jake menyuruh Jiyoon untuk langsung ke atap.

Dan ketika di atap... Jiyoon bertemu Trey, sang ayah, untuk pertama kalinya. Trey sedang bersama Azarera dan Shemorera.

"Ayah?" tanya Jiyoon.

"What? When Ahmar told me you were the one snooping around Ozone Productions, I didn't really believe it. But when your mom finally had the courage to tell me you left on your Pokemon journey, I put the pieces together," kata Trey.

Jiyoon terdiam.

"Jiyoon, ayah sudah menjadi ayah yang bangga padamu! Ayah merawatmu, membesarkanmu... mencoba menghancurkanmu. Kamu harus bersyukur untuk itu. Ayah kira ayah membesarkan kamu dengan baik. Melawan cita-cita Team Ozone?! Tega! Semua yang ayah lakukan adalah untuk masa depan Asone! Untuk masa depanmu. Ayah hanya ingin semua orang melihat bagaimana Pokemon sebenarnya. Jadi mereka akhirnya mengambil tindakan. Mereka berpura-pura menghancurkan semua yang kami bangun sejak perang Pokemon kuno tidak bisa dihindari. Ayah menduga kamu pernah mendengar tentang perang antara manusia dan Pokemon, tetapi melalui semua penelitian kami, kami akhirnya mengisi kekosongan tersebut. Ada elemen kunci dari kisah yang telah kita lewatkan selama beberapa generasi. Beberapa orang percaya kedua legenda itu sengaja melihat kebencian antara manusia dan Pokemon, dan perang adalah pemikiran mereka," kata Trey.

"Ayah, apa yang selama ini ayah lakukan salah. Ayah merusak lingkungan dengan membangun hotel bertaraf internasional di jantung kota Arbadi agar terjadi polusi cahaya. Esai Jiyoon jadi gak selesai karena ayah. Lalu kata ibu, ayah selama di Asone hanya mabuk-mabuk dan minum es teh. Dan ayah sebut ini menyenangkan, dengan menguji persahabatan Jiyoon dengan Jake?!" Jiyoon kali ini emosi.

"Hahaha... sudah ayah duga," kata Trey sambil mengisap pipa rokoknya, dilanjut dengan menenggak sebotol es teh.

Lalu dia melanjutkan, "Listen, young lady. Pada zaman dahulu, manusia dan Pokemon mulai berbaur, dan sebenarnya ada beberapa konflik. Memang benar mereka berada di ambang perang. Emiseraph dikirim untuk menghentikan konflik sebelum dimulai, tetapi dalam prosesnya, dia benar-benar memulai perang. Ketika dia turun ke bumi, dia tiba dalam wujud Wahyu. Hanya Arceus dan para pelayannya yang bisa menyaksikan wujud ini. Semua Pokemon moral lainnya, menyaksikan pancaran bentuk Wahyu Emiseraph, menjadi gila. Histeria yang terjadi kemudian adalah perang. Pokemon kemudian mengamuk dan menyerang manusia. Diakui, beberapa Pokemon yang cukup bijak untuk menahan kemampuan Emiseraph memang melindungi manusia. Tapi itu jarang terjadi. Emiseraph memperhatikan kesalahan ini, dan melepaskan beberapa cincinnya, memperoleh bentuk baru. Dia secara tidak adil menyegel para legendaris karena mengacaukan tatanan alam, dan kembali ke Hall of Origin," kata Trey.

"Daddy, stop!" pinta Jiyoon.

"And now that I've stalled enough, I suppose Emiseraph has received the message. Now stay back, or I'll hurt the legendary Pokemon even more than I need to," kata Trey.

Dan sesuai rencana, teriakan Azarera dan Shemorera dari struktur tertinggi di dunia memanggil Emiseraph, yang tugasnya adalah berurusan dengan kedua Pokemon ini, seperti di zaman dahulu. Dia sedang mengekang dirinya sendiri, jadi kemampuannya untuk mengubah wujud di hadapan Pokemon legendaris lain, belum aktif. Tetapi Trey telah memikirkan semuanya masak-masak.

"Seems you haven't come to Asone in millennia, Emiseraph. A lot has changed since then. Human ingenuity has become too powerful to ignore!" kata Trey.

Trey melemparkan Master Ball ke arah Emiseraph, dan seperti itulah, dia berada dalam kendali Trey. Dia mengeluarkannya dari Master Ball, dan di hadapan Azarera dan Shemorera, Emiseraph berubah wujud. Dia bersinar seperti matahari di langit Asone. Pokemon di seantero wilayah menjadi buas. Jiyoon semakin takut melihatnya.

"You see how easy it is to override the wheel of a Pokemon? A mere piece of technology can make even ancient Pokemon do as I say, and any Pokemon can change its entire personality, with the activation of one ability. This is why you can't trust Pokemon. They have no sense of responsibility. They're like weapons. It's our responsibility to do all in our power, to protect our loved ones from them. It's finally time I teach you that lesson. I will disarm you of the weapons you hold, as any good father should!" kata Trey.

"Baiklah, kalau itu maunya ayah, ayo kita battle!" kali ini kesabaran Jiyoon dalam menghadapi ayahnya sudah habis.

"As we should," kata Trey.

(musik: Gustaph - "Because of you")

BATTLE: Jiyoon vs. Trey

Jiyoon:
- Precephant
- Captorrent
- Dunkraft
- Lorisurge
- Virulurk

Trey:
- Kingambit
- Metalleon
- Aegislash
- Tyranitar
- Virulurk
- Emiseraph

Jiyoon menang, tetapi...

"Aku kalah," batin Trey. Kemudian dia berkata, "Hehehe... Jiyoon, Jiyoon, Jiyoon. Kamu mengalahkan ayah. Dan ayah rasa kamu akan menerima akibatnya sekarang juga!!!" Trey meringkus putri sulungnya dan membawanya ke Istana Asone untuk dijadikan sandera.

"AAAAHHHH!!!" jerit Jiyoon.

Kejadian itu dilihat oleh Jake. Tiba-tiba dia mendapat SMS dari Isa:

"Untuk Jake
Temui gue di Route 13
Penting"
- Isabel Cedar

Jake langsung mengambil Pokemon yang Jiyoon pinjamkan untuknya. Dia bergegas ke Route 13 di mana Isa mengajaknya battle.

BATTLE: Jake vs. Isa

Jake:
- Precephant
- Captorrent
- Dunkraft
- Lorisurge
- Virulurk

Isa:
- Bellumar
- Captorrent
- Phasmasc
- Thundoryx
- Cryovibos

Isa kalah dan menjelaskan semuanya kepada Jake.

(musik: Brunette - "Future lover")

"Jek, terima kasih untuk semuanya. Sekarang gue ngerti dari mana kekuatan sejati berasal. Untuk waktu yang lama, gue terlalu bergantung pada sumber luar, seperti papa dan barang-barangnya yang menggoda. Tapi ketika gue melihat Pokemon gue battle untuk gue melawan Team Ozone, gue sadar kalo gue harusnya bergantung pada kekuatan gue sendiri dan kekuatan Pokemon gue. After all, ikatan kita yang menginspirasi gue untuk memulai perjalanan ini. Jika kita percaya akan ikatan kita dan Pokemon kita, mereka akan mencapai potensi asli mereka," kata Isa. "Gue senang bisa ketemu lo, Jek. Dan Jiyoon dan yang lain," kata Isa.

"Dan satu lagi, Jek. Jiyoon tadi diculik ayahnya. Kita harus selamatin dia di Istana Asone sebelum matahari terbenam. And tell her..." kata Isa.

"Tell her what?" tanya Jake.

"Tell her I said sorry..." kata Isa. "It was all my fault..."

Jake menuruti permintaan Isa. Mereka naik Dunkraft dan menyusuri Route 13.

Pokemon di Route 13:
- Vespiquen (Bug/Flying)
- Leavanny (Bug/Grass)
- Lombre (Water/Grass)
- Nuzleaf (Grass/Dark)
- Floette (Fairy)
- Gogoat (Grass)
- Clobbopus (Fighting)
- Grapploct (Fighting)
- Golduck (Water)
- Magikarp (Water)
- Pawniard (Dark/Steel)
- Jolterror (Ghost/Electric)
- Menhiss (Grass/Ghost)

Sesampainya di Istana Asone...

Jake dan Isa dihadang penjaga istana.

"Berhenti! Apa hajat kalian kemari?" tanya si penjaga.

"Kami ingin menyelamatkan sahabat kami. Dia diculik ayahnya sendiri. Saya rasa hanya kami yang bisa menyelamatkannya..." kata Jake.

"Hmmm... kalian anak-anak yang baik. Setia kawan. Terima ini - HM08 Dive. Tugas kalian cari ruang Pangeran Rafi, gym leader kedelapan. Di sanalah teman kalian, Jiyoon, disekap. Dia butuh makanan karena sekarang dia kelaparan..." kata si penjaga.

You obtained HM08 Dive!

Jake dan Isa melakukan tugas mereka dengan sempurna. Tak sampai 15 menit mereka sampai di ruang singgasana. Pangeran Rafi ada di sana. Kasihan Jiyoon, tangannya diikat, dan dia lemah kelaparan.

"Rafi!" kata Jake.

"Hoho... ini dia orang yang saya cari, the Heroine of Asone. Sepertinya mereka lupa tentang saya... keluarga saya sudah melindungi Asone selama berabad-abad, dan sekarang dunia menjadi modern dan Asone dipimpin presiden. Mereka lupa kita dulu pernah diperintah raja," kata Pangeran Rafi.

"Tiada urusan. Kami ingin membebaskan teman kami, dan kau harus melawan kami apa pun caranya! Dan Heroine of Asone adalah Jiyoon, teman kami yang diculik ayahnya sendiri!" kata Jake.

"Baiklah. Saya akan menjadi juri terakhirmu. Saya akan menghakimi seberapa kuat kamu untuk membebaskan seorang Shin Jiyoon!" kata Rafi.

(musik: Pasha Parfeni - "Soarele si luna")

Battle kali ini istimewa karena menggabungkan perkelahian tangan kosong dan Pokemon battle. Jake dan Isa membiarkan Pokemon mereka bertarung sendiri, sedangkan Jake dan Isa menggunakan kekuatan super mereka untuk melawan Rafi dan pasukannya. Tiba-tiba anggota Weeekly lainnya dan Pokemon mereka ikut nimbrung untuk menyelamatkan Jiyoon.

Kekuatan super para anggota Weeekly (+ Jake dan Isa):
1. Jiyoon: teleportasi
2. Soojin: berlari sangat cepat
3. Monday: tak terlihat
4. Soeun: terbang
5. Jaehee: telekinesis
6. Jihan: membaca pikiran
7. Zoa: kekuatan luar biasa
8. Jake: kecerdasan luar biasa
9. Isa: kelenturan tubuh

Pokemon yang dipakai Rafi:

1. Thawer (Rock/Grass):
- Rock Slide
- Giga Impact
- Energy Ball
- Stomping Tantrum

2. Vivitess (Grass/Fairy):
- Petal Blizzard
- Grape Acid
- Play Rough
- Grass Whistle

3. Menhiss (Grass/Dragon):
- Dragon Breath
- Leaf Storm
- Rattling Noise
- Scary Face

4. Madamaw (Fairy/Poison):
- Dazzling Gleam
- Poison Fang
- Healing Wish
- Coil

5. Unfezant (Grass/Flying):
- Leaf Storm
- Magical Leaf
- Air Cutter
- Brave Bird

Poke Tactic: Cheer (Attack and Special Attack raises one stage every turn, maximum up to 99)

Pangeran Rafi pun menyerah kalah dan membebaskan Jiyoon. Oleh Jake dan Isa, Jiyoon diberi makanan dan minuman karena dia hampir mati kelaparan dan kehausan di tangan Pangeran Rafi. Isa juga menyisir rambut Jiyoon hingga tidak kusut dan mudah diatur seperti sedia kala.

Pangeran Rafi pun memberikan Badge of Adventure kepada Jiyoon, meskipun Jake-lah yang mengalahkannya.

"This isn't possible! So you really stopped the legendary Pokemon, huh? How has it come to this... have I been stuck in this palace for that long? Perhaps an actual journey can motivate me in training. Please, forgive me for my insolence. If you manage to become even stronger, I would like us to meet again, and to truly know what it is that has given you such strength. But you don't have time now. The championship tournament is right around the corner. Considering Asone's recent champion has just passed away, this year's tournament will definitely determine who the new champion is. Well, I don't particularly want to become champion. I will train so that I can show my true skill in the tournament, and redeem my reputation. That's right; in the tournament you will face off against your peers. And if you manage to defeat them all, well... you're awesome. I'll see you then... Heroine of Asone," kata Pangeran Rafi sebelum Jiyoon, Jake, dan Isa berlalu.

Isa pun memeluk Jiyoon.

"Yoon... maafin gue..." kata Isa sambil menangis, matanya berkaca-kaca.

"Gue juga. Gue selama ini udah ngeraguin skill lo," kata Jiyoon yang tanpa terasa air matanya juga ikut menetes.

"Bertahanlah, Jiyoon. Sedikit lagi. Lo pasti bakalan bikin nyokap dan adek lo bangga karena perjuangan lo sebentar lagi mencapai titik akhirnya!" kata Jake.

"Gue pamit ke Altipol, Jek, Is," kata Jiyoon. "Gue duluan, ya!"

"Have fun!" kata Jake.

"Kita nyusul!" kata Isa.

"Jadi lo udah baikan sama Jiyoon?" tanya Jake.

"Pasti..." kata Isa.

Jiyoon melanjutkan perjalanannya melewati Victory Road. Perjalanannya terasa beribu-ribu kilometer. Namun Jiyoon tidak kecewa karena dia bangga dengan kesuksesannya thus far. Dia melewati gua, hutan, dan benteng.

Pokemon di Victory Road:
1. Aron (Steel/Rock)
2. Lairon (Steel/Rock)
3. Terreflect (Ghost/Dark)
4. Jolterror (Ghost/Electric)
5. Drampa (Normal/Dragon)
6. Sepaline (Rock/Grass)
7. Thawer (Rock/Grass)
8. Galvantula (Bug/Electric)
9. Solrock (Rock/Psychic)
10. Lunatone (Rock/Psychic)
11. Fraxure (Dragon)
12. Breloom (Grass/Fighting)
13. Medicham (Fighting/Psychic)
14. Lapras (Ice/Water)
15. Golett (Ground/Ghost)
16. Vivitess (Grass/Fairy)
17. Boldore (Rock)
18. Dreadigon (Dragon/Rock)
19. Drakloak (Dragon/Ghost)
20. Actite (Rock/Flying)
21. Noivern (Flying/Dragon)
22. Golbat (Poison/Flying)
23. Trevenant (Ghost/Grass)
24. Bagon (Dragon)
25. Shelgon (Dragon)
26. Donphan (Ground)
27. Falinks (Fighting)
28. Grassassin (Bug/Dark)
29. Baneko (Fairy/Dark)
30. Felance (Psychic/Dark)

Di tengah jalan dia bertemu dengan Evan yang mengajak battle.

BATTLE: Jiyoon vs. Evan

Jiyoon:
- Precephant
- Captorrent
- Dunkraft
- Lorisurge
- Virulurk

Evan:
- Virulurk
- Porcimpale
- Barbaryena
- Menhiss
- Clownine

Menyusul kekalahannya, Evan berkata, "Gue ngerti sekarang. Meskipun gue pikir gue menyadarinya kembali di Arbadi. Ketika Pokemon gue dan gue bertarung melalui apa yang ada di depan kami, alih-alih tujuan akhir masa depan, kami dapat menikmati pertempuran. Semangat dan kesenangan yang Anda miliki dari pertarungan Pokemon adalah yang memunculkan kekuatan sejati kami. Adalah baik untuk memiliki tujuan akhir, tapi itu harusnya bukan satu-satunya alasan gue berjuang ya gak sih?. Gue seharusnya bertarung karena gue beneran suka bertarung dengan partner gue, apapun yang terjadi, apalagi sekarang gue tahu pelatih kayak lo juga bisa mengubah Asone. Gue gak perlu terlalu khawatir. Gue bakal lawan lo di turnamen."

"Oh, dan satu lagi... gue sudah memaafkan Jake," kata Evan.

Namun sebelum memasuki Altipol, Jiyoon kembali menghadang Trey. Jiyoon semakin marah melihat wajahnya.

"Ayah!" kata Jiyoon dengan marah.

"Well, well, well... if it wasn't my daughter Jiyoon," kata Trey. "What do you want?"

Jiyoon mulai menyanyikan perasaannya.

(musik: Tvorchi - "Heart of steel")

Di tengah-tengah lagu, Jiyoon mengatakan ini kepada ayahnya:

"Nezvazhayuchy na bil'
Ya prodovzhuyu sviy biy
Svit palaye a ty diy
"

Bahasa Ukraina.

Ketika lagu selesai, Jiyoon berkata:

"You know, Dad, for all these years I've been wrong about you. Your plans were a mistake and your presence has been a reminder of that mistake. Pokemon are not weapons, they are friends. They should be treated with love and sympathy, not hatred," kata Jiyoon berapi-api.

"Apa urusannya untuk ayah?" tanya Trey.

"You hurt Mom, you ruined my school, my laptop was stolen by Team Ozone, and you work for them! It was all a mistake. But if I had to learn something from your mistakes, it's that you can't run away from your mistakes, but you can BURY THEM! I NEVER WANT TO SEE YOUR RIDICULOUS FACE AGAIN!" sembur Jiyoon kepada Trey.

"Oh, well. Tapi harus kamu tahu, Jiyoon, satu orang tidak bisa mengalahkan lima orang, karena ayah ditemani Rahman, Salma, Adit, dan Adi. Mereka semua admin Team Ozone dan mereka kuat-kuat," kata Trey dengan unbothered.

Soojin berlari dengan cepat.

"Jadi dua!" kata Soojin.

"Lee Soojin?!" pekik Trey.

Jaehee muncul dengan kekuatan telekinesis, mengambang di udara.

"Tiga!" kata Jaehee.

"Lee Jaehee?!" Salma terkejut.

Soeun menukik tajam di udara dan mendarat di tanah.

"Empat!" kata Soeun.

"Park Soeun?!" Adit kaget.

Zoa muncul dari tanah.

"Lima!" kata Zoa.

"Cho Hyewon?!" Adi terkesiap.

Monday muncul entah dari mana.

"Enam!" kata Monday.

"Kim Jimin?!" Rahman lebih kaget lagi.

Jihan datang dengan biasa saja.

"Tujuh!" kata Jihan.

"Han Jihyo?!" semuanya kaget.

"And plus us makes ten! ...I think," muncul suara yang dikenal semua orang. Naeun dan Eunwoo ternyata jelmaan Azarera dan Shemorera! Selama ini mereka mengenakan kostum dan topeng.

"Kalian kenal orang-orang ini?!" teriak Trey kepada para admin Team Ozone.

"Weeekly bukannya girl group?" kata Adit. "Kenapa mereka mendadak jadi superhero?"

"Anakku memang dulu anggota girl group, tapi dia keluar karena sakit. Dan dia sudah konsultasi dengan agensinya untuk rejoin, dan setelah mempertimbangkan kesehatannya, akhirnya dia diiyakan untuk rejoin. Jiyoon dan teman-temannya mendapat kekuatan super dari temannya yang alien itu. Tapi apa yang dia lakukan membuatku malu sebagai seorang ayah," kata Trey.

"Yang penting mereka segera comeback," kata Rahman.

"Saya punya semua album mereka," kata Salma.

"Anakmu leader mereka," kata Adit.

"Mereka akan comeback dengan konsep cute..." kata Adi.

"DIAM!!!" Trey marah. "Jiyoon, my daughter, I'll be your last boss. I'll show you what it takes to be a real Pokemon trainer!"

(musik: Alessandra Mele - "Queen of kings")

Para anggota Weeekly kembali bersatu. Mereka melawan Trey, Rahman, Salma, Adit, dan Adi dengan tangan kosong. Ketika Trey mengeluarkan jurus pamungkasnya yaitu Emiseraph, sebelum battle selesai, tiba-tiba Jake dan Isa muncul dari sisi lain kota.

"Stop!" kata Jake.

Isa mengambil Master Ball dari tangan Trey dan berkata, "Sepertinya kau meremehkan pertumbuhan putrimu, dan Asone, Trey. Jiyoon tidak hanya menjadi sekutu sejati Pokemon selama perjalanannya, tetapi Asone telah menjadi dewasa sejak perang besar ribuan tahun yang lalu. Dari apa yang Jake katakan kepada saya, sementara banyak Pokemon di Asone yang mengamuk, mayoritas dapat keluar darinya, dan melindungi pelatih kesayangan mereka dari Pokemon liar yang belum tenang."

Jake menimpali, "Sementara di zaman dahulu hubungan antara manusia dan Pokemon tidak cukup kuat untuk mencegah perang, hubungan kami begitu terjalin, bahkan histeria yang ditimbulkan Emiseraph tidak dapat memisahkan kami."

"Haha... hahaha..." Trey tertawa. "Aku tidak pernah berpikir bahwa Pokemon sendiri dapat melindungi masa depan Asone. Aku bahkan tidak dapat membayangkan bahwa Pokemon akan berjuang untuk putriku, lebih dari yang saya bisa." Kemudian Trey menatap Jiyoon dan berkata, "Mungkin kamu, Jiyoon, dengan bantuan Pokemon kamu, dapat menjadikan Asone tempat yang lebih aman bagi manusia dan Pokemon. Ayah sudah melakukan semua yang ayah bisa."

Trey melepaskan Emiseraph.

"Jagain ibumu..." kata Trey.

Trey pun dibawa ke pihak berwenang. Jake dan Isa memeluk Jiyoon sekali lagi.

"Lo hebat, Yoon!" kata Jake.

"Gimana bisa?" tanya Isa.

"Dibantu teman-teman seperjuangan dalam meraih impian," kata Jiyoon sambil menatap anggota Weeekly lain.

"Keberanian lo layak diacungi jempol karena sudah bisa sampe sini. Gak sia-sia lo rejoin grup ini," kata Jake.

"Jiyoon, sekarang lo bagian dari Weeekly lagi," kata Soojin. "Welcome back to the club," katanya sambil mengalungi bunga untuk Jiyoon.

"What's next? Altipol?" tanya Jiyoon.

"YEEEESSSS!!!" semuanya bersorak.

Mereka melanjutkan impian mereka dengan berlari menyusuri Piercing Bridge hingga sampai di kota Altipol. Di sini Isa kembali dipertemukan dengan mamanya dan kakak perempuannya, Jiho.

"Unnie!" kata Isa.

"Ya ampun, Isa. Udah lama gak ketemu. Kamu makin cantik dan glowing," kata Jiho.

"Unnie juga," kata Isa. Mereka berpelukan tanpa melepas rindu dan berbincang sejenak.

Para anggota Weeekly berkeliling kota Altipol sebelum menginap di hotel. Turnamen diadakan keesokan harinya. Sebelum itu Jiyoon sudah mendaftarkan dirinya, Jake, Isa, Evan, dan anggota Weeekly lainnya untuk ikut turnamen Liga Pokemon tahunan di Asone. Seperti kata Pangeran Rafi, sang jawara, Ahmad, baru saja meninggal karena sudah renta, jadi turnamen tahun ini akan menjadi saksi siapa juara baru Asone.

Turnamen dibuka dengan meriah oleh Rony Parulian. Itu tuh, peraih medali perunggu di Indonesian Idol XII yang suaranya merdu dan serak-serak basah. Rony adalah abangnya Rona, teman sekelas Jiyoon di kelas A. Dia menyanyikan lagu "Gali lobang tutup lobang" dan "Time of our life".

Turnamen pun dimulai.

Round 1: Jiyoon vs. Fajri

Jiyoon:
- Precephant
- Captorrent
- Dunkraft
- Lorisurge
- Virulurk
- Metalleon

Fajri:
- Claustrap
- Porcimpale
- Kingambit
- Orthworm
- Copperajah
- Ghouldengo

Round 2: Jiyoon vs. Risma

Risma:
- Oinkologne
- Arboliva
- Wigglytuff
- Pawmot
- Grafaiai
- Orthworm

Tiba saatnya battle antara Jiyoon dan Isa. Kedua gadis ini akan battle untuk terakhir kalinya.

Round 3: Jiyoon vs. Isa

Isa:
1. Bellumar (Water/Psychic)
- Hydro Pump
- Mindstorm
- Calm Mind
- Hydro Cannon

2. Captorrent (Water/Flying)
- Aqua Jet
- Hydro Pump
- Tornado Horde
- Roost

3. Phasmasc (Bug/Fighting)
- Superswarm
- Close Combat
- Bulk Up
- Brick Break

4. Thundoryx (Electric):
- Giga Impact
- Discharge
- Wild Charge
- Power Surge

5. Cryovibos (Ice):
- Giga Impact
- Icicle Crash
- Whiteout
- Megahorn

6. Drakeon (Dragon):
- Dragon Breath
- Dragon Claw
- Dragon Dance
- Mythic Storm

(musik: Lord of the Lost - "Blood and glitter")

Battle antara Jiyoon dan Isa berlangsung sengit. Jiyoon selalu belajar bahwa "with great power comes great responsibility". Dia harus pintar memanfaatkan kekuatan Pokemon-nya. Pun halnya dengan Isa. Walaupun Isa berlatih keras, Jiyoon-lah yang menang. Battle antara Jiyoon dan Isa diiringi suara indah Rony yang menyanyikan "Blood and glitter" dari band rock Jerman favorit Soeun, Lord of the Lost. Ternyata Rona, adik Rony, juga ada di antara penonton.

Isa sedikit kecewa karena harus pulang dengan kekalahan, namun dia menerima kekalahannya dengan tabah. Jiyoon dan Isa langsung keluar dari stadion sejenak untuk mencari makan siang di restoran Indonesia. Jiyoon memesan soto ayam dan Isa memesan mie ayam lengkap. Di perjalanan pulang, mama Isa memanggil putrinya.

"Isa!" kata mama Isa, Anabel Cedar.

Isa dan mamanya lalu berbincang sejenak di kamar hotel.

"Mama mana ada sih, waktunya buat Isa," kata Isa.

"Tapi tadi Isa hebat lho... bisa menerima kekalahan dengan tabah. Kalah atau menang itu biasa dalam pertandingan. Yang penting kita punya pengalaman. Isa hebat lho, bisa menahan air mata setelah kalah," kata Anabel. "Isa sedih kalah?"

Di sini akhirnya Isa tak dapat lagi menahan air matanya. Dia bukan menangis karena kalah, melainkan ditanyai sang mama apakah dia sedih kalah. Isa teramat kangen mamanya, walaupun dia punya mommy issues karena orang tuanya bercerai dan Isa ikut papanya, dia tetap ceria. Anabel selalu ada di hati Isa. Isa menangis karena perdana mendengar suara mamanya sejak orang tuanya bercerai.

"Mama sayang Isa," kata Anabel.

"Isa juga sayang mama," kata Isa.

"Mandi dulu, gih. Biasanya kalo kamu sedih pasti mandi. Tapi di sini gak ada bak mandi, jadi pake shower aja. Isa gakpapa?" tanya Anabel.

Isa akhirnya berhenti menangis dan mengangguk sambil tersenyum. Disambarnya handuk dan diambilnya sabun favoritnya yang dibawakan Jiyoon, yaitu Biore Relaxing Aromatic.

(musik: Monika Linkyte - "Stay")

Isa melepas pakaiannya dan menyalakan air hangat. Air hangat membuat Isa merasa santai, dan dia merasa perlahan-lahan dapat melupakan kesedihannya karena kalah melawan Jiyoon. Isa kemudian menyabuni tubuhnya dengan sabun yang dibawakan Jiyoon untuknya. Sabunnya berbau melati, membuat pikirannya tenang dan positif serta kulitnya glowing. Wanginya juga menenangkan.

Singkat cerita, Isa mandi selama sejam untuk bersantai dan menenangkan pikirannya. Selama mandi, Isa kembali mengingat semua kenangannya bersama Jiyoon yang menyadarkannya akan pentingnya persahabatannya dengannya. Satu jam itu benar-benar saat yang rileks untuk Isa!

Setelah sejam bersantai di bawah pancuran, Isa pun keluar kamar mandi. Dia mengeringkan badan dan rambutnya. Ketika Isa melihat dirinya di cermin, dia berpikir, "Inikah aku?" Isa kemudian menyentuh kulitnya di depan cermin: lembut, halus, berkilau, cerah, glowing, dan segar bersemangat. "Lembutnya kulitku..." kata Isa.

Kemudian pintu diketuk. Ternyata Jiyoon dan Jake.

"Isa," kata Jake. Isa langsung membukakan pintu dalam kondisi masih dibalut handuk.

"Ada apa, Jek?" tanya Isa.

"Gue cuman mau kasih tahu lo... selamat," kata Jake. "Lo berhasil sampe sini. Menerima kekalahan dengan tabah, walaupun harus nangis karena nyokap lo repot-repot mau datang ke sini."

"Sabun dari gue udah lo pake, kan?" tanya Jiyoon. "Suka?"

"Suka banget, Yoon! Kulit gue jadi cerah, glowing, lembut, halus, dan harum. Wanginya enak, pikiran gue jadi positif," kata Isa. "Lo inget banget sabun favorit gue apa."

"Iya, tapi... ganti baju dulu sana. Ntar lagi gue battle lawan Evan kok," kata Jiyoon. Isa pun langsung menutup kembali pintu kamarnya untuk berganti pakaian.

"Yoon, kalahin Evan untuk gue. Kalo lo kalah, seumur hidup dia gak akan maafin gue," kata Jake. "Kiss?"

"Nanti aja," kata Jiyoon. "Suatu saat kita akan kiss."

Sementara itu, Jiyoon mulai battle melawan Evan, mantan musuh Jake yang sekaligus menjadi sahabatnya juga.

Round 4: Jiyoon vs. Evan

Evan:
1. Virulurk (Poison/Dark):
- Night Slash
- Nasty Plot
- Toxic
- Sludge Wave

2. Porcimpale (Steel/Poison):
- Iron Defense
- Cross Poison
- Toxic Spikes
- Stomping Tantrum

3. Barbaryena (Dark/Ground):
- Bone Rush
- Snarl
- Faint Attack
- Fissure

4. Menhiss (Grass/Ghost):
- Grass Knot
- Hollow Noise
- Scary Face
- Hyper Voice

5. Clownine (Psychic/Fire):
- Psychic
- Flamethrower
- Skill Swap
- After You

6. Oxinerate (Fairy/Fire):
- Blast Burn
- Starfall
- Play Rough
- Fire Blast

Evan kalah, tetapi justru memaafkan kesalahan Jake. Dia tidak terpikir untuk menang, malah senang kalah karena bisa memaafkan Jake. Karena jika dia menang, maka seumur hidup dia tidak akan memaafkan Jake.

Battle antara Jiyoon dan Evan tidak sampai 30 menit.

Details on the battles:

Round 1:
- Jiyoon vs. Fajri
- Gilang vs. Risma
- Isa vs. Alan
- Jake vs. Rona
- Rahman vs. Elva
- Ririka vs. Adi
- Danielle vs. Evan
- Salma vs. Adit

Round 2:
- Jiyoon vs. Risma
- Fajri vs. Gilang
- Isa vs. Rona
- Jake vs. Alan
- Rahman vs. Adi
- Ririka vs. Elva
- Danielle vs. Adit
- Salma vs. Evan

Yang keluar:
- Fajri
- Risma
- Gilang
- Rona
- Alan
- Adi
- Elva
- Adit

Round 3:
- Jiyoon vs. Isa
- Jake vs. Evan
- Ririka vs. Rahman
- Danielle vs. Salma

Round 4:
- Jiyoon vs. Evan
- Jake vs. Isa
- Ririka vs. Salma
- Danielle vs. Rahman

Yang keluar:
- Isa
- Evan
- Rahman
- Salma

Rahman, Salma, Adit, dan Adi menjadi baik hati setelah Trey dipenjara. Trey juga menceraikan Jeanette, jadi sekarang Jeanette menjadi single mom untuk Jiyoon dan Yeojin. Rahman bahkan mengembalikan laptop Jiyoon.

Sorenya, Jiyoon dan Jake diumumkan menjadi peserta babak selanjutnya. Mereka akan melawan anggota Weeekly lainnya. Ririka dan Danielle dinyatakan tereliminasi.

Details:
1. Jiyoon vs. Jaehee
2. Soojin vs. Soeun
3. Monday vs. Zoa
4. Jihan vs. Jake

Tim mereka:

Jiyoon:
- Precephant
- Captorrent
- Dunkraft
- Lorisurge
- Virulurk
- Metalleon

Soojin:
- Grapploct
- Pawmot
- Jerbolt
- Hariyama
- Sneasler
- Annihilape

Monday:
- Veluza
- Barraskewda
- Basculegion
- Palafin
- Drownormous
- Vaporeon

Soeun:
- Kilowattrel
- Captorrent
- Actite
- Flamigo
- Braviary
- Mandibuzz

Jaehee:
- Espathra
- Rabsca
- Perrophet
- Felance
- Wyrdeer
- Espeon

Jihan:
- Tinkaton
- Luxray
- Madamaw
- Hatterene
- Grimmsnarl
- Sylveon

Zoa:
- Azumarill
- Lorisurge
- Turtonator
- Centiskorch
- Scovillain
- Flareon

Jake:
- Metagross
- Garchomp
- Hydreigon
- Dragapult
- Baxcalibur
- Cinccino

Sebelumnya para anggota Weeekly telah memanjakan diri dengan Biore supaya mereka semangat battle-nya.
1. Jiyoon = Freshen Up Matcha
2. Soojin = Fresh Pomegranate Peach
3. Monday = Relaxing Aromatic
4. Soeun = Pure Mild
5. Jaehee = Floral Spa
6. Jihan = White Scrub
7. Zoa = Clear Fresh

Babak selanjutnya pun dimulai.

(musik: Noa Kirel - "Unicorn")

Round 1:
- Jiyoon vs. Jaehee
- Soojin vs. Soeun
- Monday vs. Zoa
- Jihan vs. Jake

Jiyoon menang melawan Jaehee
Soojin menang melawan Soeun
Monday menang melawan Zoa
Jake menang melawan Jihan

- Jiyoon vs. Soeun
- Soojin vs. Jaehee
- Monday vs. Jihan
- Zoa vs. Jake

Jiyoon menang melawan Soeun
Soojin menang melawan Jaehee
Monday menang melawan Jihan
Jake menang melawan Zoa

Round 2:
- Jiyoon vs. Soojin
- Monday vs. Jake

Jiyoon menang melawan Soojin
Jake menang melawan Monday

- Jiyoon vs. Monday
- Soojin vs. Jake

Jiyoon menang melawan Monday
Jake menang melawan Soojin

Dan saat yang ditunggu-tinggu...
Jiyoon dan Jake masuk final.

Jake berkata kepada Jiyoon di hotel sebelum final, "Yoon, kalahin gue. Lakukan ini untuk gue, untuk nyokap lo, untuk Yeojin, untuk Isa, untuk Weeekly, untuk sekolah, dan untuk dunia. Karena... waktu gue di Asone... akan segera selesai."

Jiyoon tidak menyangka Jake akan segera pulang ke planet asalnya. Dia minta dikalahkan Jiyoon agar segera pulang ke Norcloh.

"Apa sih yang gak buat kamu, Jek?" kata Jiyoon, lalu menutup mulutnya karena tidak sadar dia mengatakan "kamu" kepada Jake. "Ups!!!"

"Anything wrong, Yoon?" tanya Jake.

"Aku salah ngomong, ya?" Jiyoon balik bertanya.

"Gak, kok. Gue heran kenapa tiba-tiba lo pake aku-kamu," kata Jake.

"Pemanasan, Jek, karena suatu hari kita akan pacaran," kata Jiyoon.

"Bisa aja lu, tong," kata Jake sambil menepuk pundak Jiyoon.

Sebelum battle, Jiyoon dan Jake berdoa untuk yang terbaik. Jiyoon rela kalah jika ingin Jake jadi manusia, namun jika dia yang menang, tidak siap Jake kembali ke Norcloh. Jake juga tidak ingin terus-terusan jadi manusia karena dia harus kembali ke luar angkasa.

Battle pun dimulai.

(musik: Joker Out - "Carpe diem")

Satu stadion menonton mereka. Mereka menyanyikan "Carpe diem" sebagai penyemangat. Jeanette dan Yeojin ada di sana, mendukung putri dan kakak mereka, Jiyoon. Naeun dan Eunwoo juga menyemangati Jake.

Ketika Jiyoon dan Jake mencapai Pokemon terakhir mereka masing-masing, yaitu Precephant dan Cinccino, suasana menjadi tegang. Jiyoon tidak ingin mengalahkan Jake karena dia yakin dia akan mendiami Asone dan menjadi manusia selamanya. Tetapi dia percaya, seperti kata sang ayah, "with great power comes great responsibility." Precephant menggunakan Frenzy Plant ke arah Cinccino dan mengalahkan Jake, sebagaimana permintaannya kepada Jiyoon.

JIYOON MENANG!!!
MENJADI JUARA BARU ASONE!!!

"Aku menang, Jake! Aku menang!" kata Jiyoon.

"That's the spirit, Yoon! Aku juga menang..." kata Jake.

"Menang?" tanya Jiyoon.

"Memenangkan hatimu," kata Jake. Akhirnya Jake juga memakai "aku-kamu".

Akhirnya Jiyoon, Jake, Isa, dan yang lain merayakan kemenangannya dengan pesta besar-besaran di hotel.

Keesokan harinya, para anggota Weeekly mengantarkan Jake kembali ke Norcloh.

"Jiyoon, Soojin, Monday, Soeun, Jaehee, Jihan, dan Zoa. Ini saatnya... gue harus pergi meninggalkan kalian semua. Gue harus kembali ke Norcloh," kata Jake.

Mata mereka berkaca-kaca.

"Banyak sekali kata yang mau gue sampaikan ke kalian, tetapi... waktu gue di bumi sudah habis. Tempat gue di luar angkasa bersama bintang-bintang dan alien lain," kata Jake. "Dan gue sudah besar. Gue harus bisa menjadi diri gue sendiri dan hidup sendiri."

(musik: Let 3 - "Mama sc!" (piano version))

Soojin terdiam lama, matanya berkaca-kaca.
Monday menutupi wajahnya dengan tangan.
Soeun memeluk Monday.
Jaehee tak dapat berkata-kata.
Tangan Jihan gemetar.
Zoa... wajahnya tersenyum, namun kita tahu dia menyembunyikan tangis.

"Soojin... gue doakan lo bisa jadi atlet muay thai terbaik di Asone Academy. Monday... tetaplah jadi perenang yang ulung dan selalu memenangkan medali. Soeun... sukses terus untuk karir musisi lo. Sunghoon pasti bangga punya pacar pecinta musik rock. Jaehee... selalu jaga kebersihan diri. Jangan lupa mandi setiap sebelum pulang sekolah. Jihan... sayangin nyokap lo terus ya. Zoa... gue tunggu die-cast buatan lo laku di pasar," kata Jake sambil tersenyum, kulitnya bersinar (literally).

Tetapi Jiyoon yang paling sedih.

"Dan untuk Jiyoon..." kata Jake. Kemudian dia memeluk Jiyoon sambil berkata, "with great power comes great responsibility. Manfaatkan Pokemon kamu untuk kebaikan dan menolong orang, bukan sebagai senjata. Tetaplah jadi Jiyoon yang aku kenal. Mulai sekarang kita... pacaran."

"Serius?" tanya Jiyoon.

"Serius, Yoon," kata Jake. Pelukannya semakin erat. "Aku sayang kamu."

"Aku juga, Jek..." tangis Jiyoon. "Jangan lupain aku..."

"Gak akan," kata Jake. Kemudian mereka berciuman untuk pertama dan terakhir kalinya sebelum Jake menghilang secara gaib, seperti di game Pokemon Mystery Dungeon. Tangis Jiyoon semakin parah.

"Gue udah gak punya siapa-siapa lagi..." ratap Jiyoon. Dia memeluk Isa.

"Tenang, Yoon," tanya Isa. "Lo masih punya gue, Soojin, Monday, Soeun, Jaehee, Jihan, Zoa, dll.," kata Isa. Anggota Weeekly yang lain ikut memeluk dan menghibur Jiyoon.

"Eh, BTW, besok kita sekolah. Esai lo gimana, Yoon?" tanya Monday yang tahu liburan sudah selesai.

Jiyoon seketika langsung tersenyum.

SEHARI KEMUDIAN...

"Dan itulah pembuktian saya bahwa alien itu ada dan lebih pintar dari manusia. Alien juga dapat dijadikan teman seperti layaknya manusia. Esai ini saya persembahkan untuk Jake Shim, yang telah meninggalkan kita dan pulang kembali ke planet asalnya. Terima kasih telah mengajarkanku arti persahabatan, Jek," Jiyoon menutup presentasinya dan mempersembahkannya untuk Jake.

"Sekian dari saya, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, sampurasun, salam sejahtera bagi kita semua," Jiyoon mengucapkan salam penutup.

Semua bertepuk tangan.

Jiyoon mendapat pujian dari tiga juri tamu: Lee Naeun, Cha Eunwoo, dan astronom ternama, Panji Wiryateja. Presentasinya pun dinobatkan sebagai presentasi terbaik. Setelah selesai, Jiyoon menghampiri Jeanette dan Yeojin. Jeanette memeluk Jiyoon dengan erat dan membelai lembut rambutnya.

"Gak sia-sia ibu punya putri yang pintar astronomi," kata Jeanette. "Maafkan ibu kalo selama ini terlalu meragukan cita-cita kamu."

Jiyoon mencium kedua pipi Jeanette.

"Jiyoon sayang sama ibu," kata Jiyoon.

"Ibu juga sayang sama kedua putri ibu, Jiyoon dan Yeojin," kata Jeanette. "With great power comes great responsibility, and with great intelligence and a kind heart comes true beauty."

Ternyata Sumin, sahabat Jihan di Galar, juga ada di sana. Sumin kini tinggal di Paldea bersama ayah-ibunya, Michael dan Minyoung.

"Sum, apa kabar lo?" tanya Jihan.

"Baik, Ji," kata Sumin.

Tak terasa sudah waktunya pulang sekolah. Sebelum pulang sekolah, Isa pamit pada Jiyoon.

"Yoon, gue pamit sama lo. Gue mau pertukaran pelajar ke Paldea dan gak akan pulang sampe setahun," kata Isa. Mereka pun berpelukan hangat.

"Jaga diri lo baik-baik, Is," kata Jiyoon.

"Lo juga, Yoon," kata Isa. "Dan gue punya kejutan buat lo. Mau tahu?"

"Mau banget, Is!" kata Jiyoon.

Kejutan bagi Jiyoon adalah... Jake mulai sekarang pindah ke bumi!!!

"Nungguin ya?" tanya Jake.

(musik: Mae Muller - "I wrote a song"; covered by Weeekly and Rony Parulian)

[Soojin]
When you said you were leaving
To work on your mental health
You didn't mention the cheating
You kept that one to yourself

[Jaehee]
I got so mad, was gonna cuss you out outside your house
For everyone to see
[Zoa]
Wanted to trash your Benz, tell all your friends
How cruel you were to me

[Soeun]
Instead, I wrote a song 'bout how you did me wrong
I could've cried at home and spent the night alone
[Monday]
Instead, I wrote a song, I feel much better now
Me and my girls are out and we all sing along
Instead, I wrote a song

[All]
Da-da-da-da-da-dai
Da-da-da-da-da-dai
Da-da-da-da-da-dai
Instead, I wrote a song

[All]
Da-da-da-da-da-dai
Da-da-da-da-da-dai
Da-da-da-da-da-dai
Instead, I wrote a song

[Jihan]
I kept my cool and composure
My mother would be so proud
I was ready for a sentence, baby
Instead, I wrote it all down

[Jiyoon]
Oh, I was gonna cuss you out outside your house
For everyone to see
[Soojin]
Wanted to trash your Benz, tell all your friends
How cruel you were to me

[Monday]
Instead, I wrote a song 'bout how you did me wrong
I could've cried at home and spent the night alone
[Soeun]
Instead, I wrote a song, I feel much better now
Me and my girls are out and we all sing along
Instead, I wrote a song

[All]
Da-da-da-da-da-dai
Da-da-da-da-da-dai
Da-da-da-da-da-dai
Instead, I wrote a song

[All]
Da-da-da-da-da-dai
Da-da-da-da-da-dai
Da-da-da-da-da-dai
Instead, I wrote a song

(Rony nge-rap di sini)

[Jiyoon]
Let's celebrate, dance it away
I thought my heart would break

[All]
Instead, I wrote a song 'bout how you did me wrong
I could've cried at home and spent the night alone
Instead, I wrote a song, I feel much better now
Me and my girls are out and we all sing along
Instead, I wrote a song

THE END
A YWM CINEMATIC UNIVERSE PRODUCTION

Sampai jumpa di A Musical Revolution 2, tahun depan!!!

Tabik,
Yudhistira Mahasena

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun