"Biore White Scrub, Om," kata Jihan. Dia masih memakai sabun yang sama selama 3 tahun setiap mandi. Tak heran kulit Jihan selalu tampak putih, lembut, dan halus.
"Hahaha... kamu mewarisi kecantikan mamamu, Ji," kata Aden sambil tertawa. "Ayo, anak-anak. Om traktir es krim."
Sesampainya di depan menara, Aden berkata kepada Jiyoon, "Ingat, setelah menjadi juara Asone dan mengalahkan Ahmad, kamu jangan sombong. Di atas langit masih ada langit. Tetaplah rendah hati dan selalu berdoa kepada Arceus. Cantik tiada guna jika tidak dibarengi kerendahan hati."
"Siap, Om," kata Jiyoon sambil tersenyum. Dia, Jihan, dan Aden bersiap-siap ke toko es krim ketika... ada cahaya misterius datang dari Gradient Oasis. Bisa dilihat dari cakrawala kota Arbadi.
"What was that?" tanya Jihan.
"First the explosion at Talatar Bay and now this? It maybe another diversion, though," pikir Aden. Kemudian dia berkata, "I'll stay here with Jihan. We need as much trainers to stay here in Arbadi. And my Pokemon are not ready to defend against attack. Jiyoon, kamu ke oasis. Cari tahu masalahnya apa. Lalu cari Jake. Dia ada di sini dengan temanmu si Isa."
"Tapi Jake..." kata Jiyoon.
"There's no time. Ini darurat," kata Aden. "Saya akan di sini dengan Jihan."
Jiyoon menurut. Dia mengeluarkan Captorrent dan menyuruhnya, "Captorrent, take to the sky!"
Sesampainya di Gradient Oasis, alangkah terkejutnya ketika seluruh oasis dipenuhi pekerja Team Ozone. Semuanya tampak tidak ramah dan seakan mengajak berkelahi. Salah satunya mencengkeram baju Jiyoon dan membentaknya di depan wajahnya.
(musik: Voyager - "Promise")