Akhirnya Jiyoon dan Jake meninggalkan Siyan dan berjalan melewati Break Mountain, gunung berapi yang menjadi sumber tenaga listrik di kota Siyan.
"Yoon, ini namanya Break Mountain. Listrik di kota Siyan yang tadi, asalnya dari lahar gunung berapi ini. Gunungnya masih aktif. Coba lo bayangin kalo gunung ini mati. Pasti penduduk Siyan masih pake lampu teplok kalo malam-malam," kata Jake dengan cerdasnya.
"Hehe, bisa aja lo," kata Jiyoon.
"Beneran," Jake serius. "Semua ini gak akan ada apa-apanya kalo mamanya Zoa dan mamanya Soojin gak ngebangun tuh pembangkit listrik di kaki Break Mountain."
Tiba-tiba mereka melihat Team Ozone baru keluar dari dalam gua di gunung berapi. Mereka terlihat marah dan mengomel dalam bahasa Inggris.
"Ugh! I guess he's not here either," kata antek Team Ozone yang cowok. "Hey, kid! What are you doing here? It's too dangerous!"
"There's no time. We gotta leave," kata antek yang cewek. "Let her be."
"Kalian ngomongin dia?" tanya Jiyoon.
"Ngomong apa lu..." kata antek Team Ozone cowok.
"Jake tuh gak ngelakuin apa-apa buat kalian. Yang Tyranitar kabur dari kebun binatang itu juga kerjaan lo kan? Semua gara-gara lo. Setengah kota Siyan jadi hancur tahu gak!" kali ini kesabaran Jiyoon sudah habis.
"Oh, pintar ngelawan sekarang. Udah cewek, tapi keras kepala keras juga hatinya. Kita tahu lo ngomong gini cuman buat ngajak berantem kita kan? Mau berantem lawan kita, mau?!" kata antek Team Ozone yang cewek. Jiyoon pun mendorong si antek ini sampai jatuh.