Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

A Musical Revolution (Bagian 2)

26 Maret 2023   05:45 Diperbarui: 26 Maret 2023   05:48 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillahirrahmanirrahim.

Sebelumnya di "A Musical Revolution"...
Jiyoon baru saja pindah dari Houston ke Asone, di mana dia bertemu dengan idolanya, Profesor Hasim Cedar, dan putri bungsunya yang ternyata sahabatnya sejak kecil, Isa. Ketika masuk sekolah baru di Asone Academy, dia dipertemukan kembali dengan teman-teman segengnya di Weeekly. Suatu malam, ketika sedang berkemah, para anggota Weeekly tertabrak asteroid ajaib. Kejadian itu dilihat oleh Jake. Sementara itu, dua anggota tim penyelamat luar angkasa Letnan Rowoon Osterdahl, yaitu Eunwoo dan Naeun, mendapat misi untuk menginvestigasi Asone.

- Bag. 2 -

Malam itu hujan turun dengan gerimis ketika Jiyoon baru sampai rumah. Baru saja masuk rumah, Jeanette sudah menegurnya.

"Jiyoon, dari mana kamu jam segini? Ibu khawatir, Yoon. Kamu ibu suruh untuk pulang sebelum jam 9 malam karena itu jam tidur kamu, tapi kamu baru sampai rumah jam 11 malam. Ibu khawatir kamu ngantuk dan gak bisa fokus belajar!" marah Jeanette.

"Tapi... besok libur... Jiyoon tadi kemping sekalian bahas tugas... sekolah libur tiga minggu, dan Jiyoon dapat tugas bikin esai astronomi... ibu tahu kan, Jiyoon mau jadi astronom..." jelas Jiyoon.

"Astronom? Astronom?! Cita-cita macam apa itu? Ibu tidak mau kamu punya cita-cita yang tidak umum dimiliki orang. Kejarlah cita-cita yang jelas! Ibu suruh kamu belajar di rumah biar kamu bisa masuk jurusan ilmu politik seperti ayah, bukan cita-cita gak jelas seperti ini!" Jeanette bertambah geram.

"Tapi..." Jiyoon berusaha menjelaskan lagi.

"Masuk kamar. CEPAT!" perintah Jeanette. "Dan jangan makan malam."

Jiyoon langsung berjalan gontai masuk kamar tidur. Dinyalakannya laptopnya dan dia melakukan video call dengan Trey, ayahnya tercinta yang sedang bertugas di Gimelhab Selatan. Pipi Jiyoon basah berlinang air mata.

"Ayah..." tangis Jiyoon.

"Kenapa, Jiyoon?" tanya Trey yang sedang beristirahat dari tugas.

"Yah, Jiyoon dapat tugas esai astronomi, tapi ibu gak setuju... ayah tahu Jiyoon pengen jadi astronom, tapi ibu suruh Jiyoon jadi politikus kayak ayah..." kata Jiyoon sambil menangis.

Trey diam saja sambil geleng-geleng kepala. Memang, jika Jiyoon sudah punya mimpi, dia akan mewujudkannya dengan penuh keras kepala, walaupun mimpi tersebut ditentangnya. Jiyoon tidak mengerti apa-apa soal dunia politik, dan dia tidak punya minat di bidang politik. Minat satu-satunya adalah astronomi.

"Ayah gak marah Jiyoon bercita-cita jadi astronom?" tanya Jiyoon.

"Jiyoon, putri sulung ayah yang paling ayah cintai. Ayah cuman mau kasih tahu kamu kalo kamu tidak perlu merasa bersalah jika kamu tidak berhasil memenuhi keinginan kami, jadi politikus seperti ayah. Ayah membebaskan kamu untuk jadi apa pun yang kamu inginkan. Kejarlah impian tersebut sampai negeri Cina. Tapi ingat: di atas langit masih ada langit. Kalo kamu berhasil mencapai cita-cita tersebut, jangan sombong! Tetaplah rendah hati! Karena ayah dan ibu pasti bangga," kata Trey.

"Ayah baik-baik aja sekarang di kota?" tanya Jiyoon masih dengan berlinang air mata.

"Ayah di sini baik-baik aja. Ayah janji, ayah pasti pulang dengan oleh-oleh untuk Jiyoon, Yeojin, dan ibu. Ayah doakan kamu sukses mengerjakan esai tersebut! Ayah mendukung dari sini," kata Trey.

"Udah, ah. Jiyoon capek. Jiyoon mau tidur," kata Jiyoon.

"OK, kita sudahi dulu percakapan sampe sini. Kamu mau tidur, kan. Ayah juga mau lanjut kerja. Ayah janji, kita pasti bertemu lagi, jika kamu sudah menjadi pelatih Pokemon yang lebih kuat. Ayah dengar dari ibu kalo kamu dapat Pokemon dari teman ayah itu," kata Trey menutup percakapan. "Selamat malam, sayang."

"Selamat malam, Yah," Jiyoon menutup percakapan.

(musik: Remo Forrer - "Watergun")

Mata Jiyoon masih sembab setelah menangis karena dimarahi Jeanette lantaran mendapat tugas esai astronomi. Dia bergegas mandi dan berganti baju tidur. Piyama favorit Jiyoon berwarna hijau dengan gambar hamster di bagian dada. Piyama itu dibelinya ketika Jiyoon sekeluarga masih tinggal di Saskatoon. Memang, Jiyoon sering berpindah-pindah kota karena tugas Trey. Saskatoon, Saskatchewan, Kanada adalah salah satu kota yang ditinggali Jiyoon sebelumnya.

Jiyoon lalu menuju ranjangnya dan membuka jendela. Ketika sedang sedih, hal yang biasa dia lakukan adalah melihat bintang. Hujan baru saja berhenti. Kemudian dia melihat bintang jatuh (yang sebenarnya roket yang dibawa Naeun dan Eunwoo dalam perjalanan ke Asone). Jiyoon segera membuat permohonan.

"I wish for an adventure..." begitu permintaan Jiyoon. Lalu dia menjatuhkan diri ke tempat tidur dan memejamkan mata. Dia merasa badannya panas dan agak sakit.

Keesokan paginya...

Jiyoon masih tidur ketika Jeanette menyuruhnya untuk bangun dan mandi.

"Jiyoon! Jiyoon! Bangun, sayang! Nanti kamu terlambat sekolah!" kata Jeanette. Dia tidak tahu bahwa sekolah Jiyoon hari ini libur, tetapi begitulah keluarga Jiyoon: Trey dan Jeanette selalu membiasakan dia bangun pagi, tak kira sekolah atau libur.

Jiyoon pun bangun dengan mata masih sembab. Badannya sudah tidak panas lagi, tetapi anehnya, hidungnya agak sedikit geli. Tiba-tiba dia bersin dengan keras.

"AH-CHOO!"

Mendengar Jiyoon bersin, Jeanette segera ke kamar Jiyoon di lantai atas.

"Nah, itu Jiyoon yang paling malas bangun pagi! Kebiasaan," kata Jeanette. Ketika dia melihat ke ranjang, Jiyoon sudah tidak ada di atasnya. Sedetik kemudian dia muncul di balik pintu kamar. Jeanette pun kaget. Jiyoon pun bersin lagi dan kali ini muncul di atas meja belajar. Bersin lagi, kali ini muncul di kamar mandi. Semenit kemudian Jeanette sadar, putri sulungnya bisa melakukan teleportasi.

"Jiyoon, how did you do that, Nak? Bersin dan melakukan teleportasi?" Jeanette heran. Dia masuk ke kamar mandi dan mendapati Jiyoon sedang mencuci mukanya, sudah tidak bersin-bersin lagi. Setelah mencuci muka, Jiyoon naik ke tempat tidur lagi untuk beristirahat karena hari ini libur. Tiba-tiba bel pintu berbunyi. Jeanette membuka pintu dan ternyata Jake.

"Permisi, Tante. Is Jiyoon here?" tanya Jake dalam bahasa Inggris.

"Bentar, saya panggilin dulu, ya," kata Jeanette. "Jiyoon, ada tamu!"

Jiyoon langsung menuruni tangga dan menemui Jake.

Beberapa saat kemudian, Jiyoon, Yeojin, dan Jeanette sarapan. Jake ikut mereka. Sarapan kali ini spesial, karena Jeanette memasak nasi goreng kimchi dengan telur mata sapi dan ayam goreng kampung. Itu makanan favorit Jiyoon.

"Ngapain lo ke sini, Jek?" tanya Jiyoon.

"Gue udah kabarin nyokap lo yang gue nemuin lo di UKS dalam keadaan pingsan tertabrak asteroid kemaren, Yoon," kata Jake. Kemudian dia memperkenalkan diri kepada Jeanette. "Selamat pagi, Tante Jeanette. Saya Jake Shim, seorang alien dari Norcloh yang diutus dalam bentuk anak manusia untuk menemani anak Tante dalam petualangannya."

Jeanette tidak menyangka putrinya berteman dengan alien. Dia kira Jake hanya manusia biasa, dan bahkan dia berbicara dalam bahasa manusia, bukan bahasa planet lain.

"Gue Yeojin. Adik perempuan Jiyoon," kata Yeojin kepada Jake. Mereka bersalaman.

Gak kakaknya, gak adeknya, sama cantik dan imutnya, pikir Jake.

"Tante, setelah ini saya mau ajak Jiyoon jalan-jalan keluar. Boleh, Tan?" tanya Jake. "Saya ingin Jiyoon menjelajah dunia luar."

"Boleh," kata Jeanette. Lalu dia melanjutkan, "Jagain Jiyoon buat Tante. Tante gak mau dia kenapa-napa dalam petualangannya. Suruh dia makan dan minum yang cukup, nanti dia sakit."

"Dan saya akan jagain anak Tante, just in case. Mungkin dia lupa lagi cara menangkap Pokemon..." kata Jake.

Tidak sampai 15 menit, Jiyoon sudah turun dari kamarnya dengan ransel kesayangannya. Ranselnya berwarna hijau dan berumur 10 tahun. Ransel itu dia beli ketika Jiyoon sekeluarga tinggal di New York, tepatnya di Brooklyn. Isi ranselnya adalah obat-obatan pribadi, bekal makanan, dan gawai seperti Nintendo Switch. Kebanyakan barang Jiyoon berwarna hijau karena itu adalah warna favoritnya.

"Bye, Bu, Yeojin! Jiyoon pergi dulu!" Jiyoon berpamitan dengan ibu dan adik perempuannya sebelum meninggalkan rumah dengan Jake.

"Eh, nanti, nanti! Ibu punya sesuatu buat kamu, Yoon," kata Jeanette sambil berlalu, lalu muncul dengan lima Poke Ball. "Ini. Poke Ball. Ini dulu dari perjalanan ibu sebelum menikah dengan ayah, waktu ibu masih jadi pelatih Pokemon. Ibu gak tahu apakah kamu bisa menggunakannya dengan baik." Kemudian dia menatap putri sulungnya tercinta dan berkata, "Lihatlah anak ibu yang cantik. Kamu sudah besar sekarang. Rasanya baru kemarin kamu berak minta dicebokin, sekarang sudah mandiri."

Jeanette kemudian memeluk Jiyoon.

"Jaga diri baik-baik, Yoon. Ibu sayang sama kamu," kata Jeanette dengan mata berkaca-kaca.

"Jiyoon juga sayang ibu," kata Jiyoon. Diciumnya pipi Jeanette yang begitu lembut. Kemudian dia berlalu dengan Jake. "Pergi dulu!"

"Hati-hati! Kalo kamu ada apa-apa, telepon ibu ya!" kata Jiyoon.

(musik: OST. Sonic Unleashed - "Apotos - Day")

Jiyoon dan Jake kemudian ke rumah Profesor Cedar.

"Gue udah tahu soal lo, Yoon. Gue tinggal di sini sementara dengan Om Hasim. Gue hidup nomaden," kata Jake. Hasim adalah nama depan Profesor Cedar.

"Maksud lo pindah-pindah tempat?" tanya Jiyoon.

"Iya, Yoon. Gue denger permintaan lo yang minta petualangan seru pas lo mau tidur," kata Jake. "Sekarang kita ke laboratorium Om Hasim dulu."

Laboratorium Profesor Cedar ada di loteng rumahnya. Ternyata tidak dikunci.

"Permisi, Om!" kata Jake.

"Eh, ada Jake! Dan Jiyoon, murid kebanggaan Profesor! Selamat datang!" kata Profesor Cedar. "Gimana, Yoon? Sehat?"

"Sehat, syukurlah," kata Jiyoon.

"Yuk, masuk! Profesor punya sesuatu untuk kamu, Yoon," kata Profesor Cedar.

Mereka masuk ke laboratorium Profesor Cedar yang besar. Kemudian Profesor Cedar menunjukkan sesuatu untuk Jiyoon.

"Ini hadiah dari Profesor untuk Jiyoon. Saat ini, teknologi dunia sudah canggih, serba modern. Kamu mendapat Rotom Phone lengkap dengan aplikasi Pokedex karena kamu sangat berani," kata Profesor Cedar.

"Ah, gak usah repot-repot, Prof. Saya juga masih pemula, belum melangkah keluar dari Aleyad," kata Jiyoon. "Makasih, Prof."

"Yoon, soal kecerdasan Pokemon, Om Hasim jagonya. Dia dan bokap lo kuliah di University of California at Berkeley selama 4 tahun dan lulus bareng. Om Hasim mengambil jurusan Hubungan Manusia-Pokemon dan lulus dengan peringkat cum laude. Dia orangnya pintar, punya dua anak perempuan yang juga pintar. Lo mau kan kayak Om Hasim?" tanya Jake.

Jiyoon mengangguk.

"Jiyoon, kamu tahu fungsi Pokedex?" tanya Profesor Cedar.

"Alat untuk memperoleh data Pokemon yang sudah ditangkap dengan Poke Ball?" jawab Jiyoon.

"Tepat! Tangkaplah semua Pokemon di region ini untuk Profesor. Kalau kamu berhasil, Profesor punya kejutan untuk kamu," kata Profesor Cedar.

"Kayak anak kecil aja sih, Om, dikasih kejutan," kata Jake.

Kemudian Jiyoon dan Jake berlalu dan meninggalkan Aleyad. Tak lupa, Jiyoon bersalaman dengan Profesor Cedar sebelum pergi.

Sampailah mereka di Route 1. Bentuknya mirip Taman Bahai di Haifa, Israel. Region Asone memang terinspirasi Timur Tengah, region buatan Ron dari Truegreen7.

Pokemon yang ada di Route 1:
- Erodent (Normal)
- Lubbird (Flying)
- Twug (Bug)
- Combee (Bug/Flying)
- Buneary (Normal)
- Lillipup (Normal)
- Flabebe (Fairy)

"Jiyoon, lo tahu cara nangkep Pokemon?" tiba-tiba Jake bertanya.

Jiyoon menggeleng. Dia tidak tahu cara menangkap Pokemon.

"Lo lihat gue dengan baik, ya. Lo tinggal melangkah ke arah rumput tinggi seperti ini, dan... whoa!" kata Jake. Ada Pokemon liar melompat ke arahnya.

Oh! A wild Erodent appeared!

Jake sent out Minccino!

Jake mengeluarkan Pokemon-nya, Minccino (berbentuk bayi chinchilla), yang merupakan pemberian Profesor Cedar.

What will Minccino do?
- Fight
- Bag
- Pokemon
- Run

Minccino used Pound!

"Great! Alangkah baiknya kalo lo serang Pokemon dulu sampe HP-nya merah, karena akan lebih gampang ditangkap," kata Jake.

The wild Erodent used Tackle!

"Habis itu lo keluarin Poke Ball, dan lempar aja ke arah Pokemon yang pengen lo tangkap," kata Jake.

Jake used a Poke Ball.

*shake*
*shake*
*shake*
*CLICK*

Gotcha!
Erodent was caught!

"Sekarang lo praktekin apa yang gue ajarin ke lo. Gampang, kan?" kata Jake.

Jiyoon pun mencoba sendiri. Hasilnya? Dia menangkap seekor Lubbird. It would come in handy.

"Ternyata gampang, Jek! Makasih infonya, ya," kata Jiyoon.

"Sama-sama," kata Jake. "Sekarang kita menuju gerbang keluar Route 1. Kota Beit Raq sudah di depan mata."

Akhirnya Jiyoon dan Jake sampai di kota Beit Raq. Kotanya indah dan terletak di tepi pantai. Kota Beit Raq bergaya minimalis modern. Ada restoran, kafe, dan shuk atau pasar. Jangan salah: walaupun Jiyoon setiap hari kerjanya hanya belajar, belajar, dan belajar, ternyata dia juga anak gaul. Dia tetap suka nongkrong di kafe-kafe bersama teman-teman segengnya sepulang sekolah.

Satu lagi, Beit Raq adalah kota tempat tinggal Soojin dan Soeun. Rumah mereka bersebelahan.

"Nah, itu ada Isa. Samperin dia, gih. Gue mau belanja dulu. Ingat apa yang gue ajarin soal nangkep Pokemon kalo lo mau nangkep lebih banyak," kata Jake.

Jiyoon langsung menghampiri Isa.

"Hai, Is!" kata Jiyoon.

"Eh, Jiyoon. Lo ke mana aja? Mau jalan-jalan sama gue gak?" tanya Isa.

"Hayuk aja gue mah!" kata Jiyoon. "Apa sih yang gak buat sahabat gue ini?" kata Jiyoon sambil mencubit gemas pipi Isa yang lembut itu.

"Yuk, kita ke alun-alun -- wait, what's that?" kata Isa.

Ada keramaian di alun-alun Beit Raq. Ada demonstrasi oleh Team Ozone. Mereka sedang mengepung seorang anak lelaki berkulit hitam dengan Infantrec peliharaannya.

"Hey, Nak! Menjauhlah dari Infantrec itu! Bahaya!" kata seorang antek Team Ozone yang bernama Hendri.

"What?! Gak boleh! Ini peliharaan gue! Gak akan gue biarin lo sakitin dia!" kata anak kulit hitam itu.

"Dengerin gue. Infantrec itu Pokemon bahaya. Anak kayak lo gak bisa ngelatihnya. Serahin Pokemon itu ke gue, atau kita berantem!" kata Hendri.

Jiyoon dan Isa yang melihat kejadian itu langsung campur tangan.

"Hey! Infantrec itu peliharaan dia. Kalo dia gak mau nyerahin peliharaan dia ke lo, terpaksa kita yang ngajak lo battle," kata Jiyoon.

"Lo tahu gak, Infantrec itu berevolusi jadi apa? Tambah besar bisa-bisa bikin dunia jadi berabe. Kayaknya kita harus kasih lo pelajaran! Ayuk, kita battle Pokemon!" kata Hendri.

"Yoon, lo lawan yang cowok, gue lawan yang cewek," kata Isa kepada Jiyoon.

(musik: Noa Kirel - "Unicorn")

Battle: VS Team Ozone Grunt

You are challenged by the Team Ozone Grunt!

Team Ozone Grunt sent out Hoppinch!

Go! Eleafant!

Peraduan Pokemon berlangsung sengit. Kendati Jiyoon menang melawan Hendri, Isa kalah melawan antek Team Ozone yang cewek dan bernama Luna. Baru saja Jiyoon mau melanjutkan battle, tiba-tiba Kapten Ozone datang.

"Hey! Ada keramaian apa ini? Kamu berhasil mengalahkan antek-antek saya! Hebat! Kamu pasti pelatih Pokemon yang kuat dan berbakat. Berlatihlah dengan lebih keras, dan kamu akan menjadi pelatih Pokemon terhebat se-Asone," kata Kapten Ozone.

"Lho, Om Abdul?" kata Jiyoon yang kaget karena komedian idolanya, pemimpin Team Ozone, adalah pamannya sendiri. Abdul adalah kakak sulung Trey.

"Kita bisa bahas itu kapan-kapan, Yoon. Jangan khawatir, semuanya. Sepertinya kita punya banyak pelatih Pokemon kuat seperti mereka untuk melindungi kalian dari Pokemon berbahaya sebagai Infantrec. Saya mempercayakan keamanan warga kota ini kepada kamu, pelatih muda. Team Ozone, move out!" kata Kapten Ozone, lalu Team Ozone berlalu.

Jake yang sedang berbelanja melihat keramaian tersebut, dan tergopoh-gopoh menghampiri the girls.

"Lo pada gakpapa?" tanya Jake.

"Kita gakpapa, Jek. Kita cuman selametin anak ini dari tangan Team Ozone," kata Isa.

Alangkah terkejutnya Jake ketika melihat anak kulit hitam itu. Ternyata dia Evan, musuh bebuyutan Jake saat SD. Jake kenal dia.

"Heh, Ev, lo apain teman gue, hah?!" kata Jake marah.

"Team Ozone bikin gue kesel. Mereka alasan mereka menumbuhkan ketidakpercayaan terhadap Pokemon, seperti Infantrec peliharan gue. Jahat, tapi bukan salah gue kalo gue gak cukup kuat," kata Evan. Kemudian dia memperkenalkan dirinya kepada Jiyoon dan Isa. "Maaf atas keributan tadi. Nama gue Evan," katanya.

"Jiyoon," kata Jiyoon.

"Isa," kata Isa.

"Dan asal lo tahu ya, Jek, gue ngelarang keras lo temenan sama si -- siapa tuh namanya -- Jiyoon. Udah spesies beda, tapi kelakuan berdua sama gebleknya," kata Evan. Kemudian dia berlalu dengan motornya sambil menyumpahi Jake. "Your mother is very ashamed of you!"

Jake kemudian berkata, "Gue duluan." Dia langsung cabut ke Route 2, tempat Jiyoon dkk. tertabrak asteroid.

Isa terlihat sedih karena kalah melawan Luna. Jiyoon menghampirinya.

"Coba gue lebih kuat... kalo gue mau bertualang sendiri, gue gak bisa lemah kayak tadi di Beit Raq. Tapi, Yoon, gue akuin tadi lo hebat bertarungnya. Kalo lo mau jadi pelatih Pokemon sejati, coba ke sekolah kita. Kepala sekolah kita gym leader di Gimelhab," kata Isa. Kemudian dia melanjutkan, "Sebenarnya gue gak ngelarang lo sahabatan sama si Jake, tapi dia itu... alien."

"Terus kenapa? Emang salah kalo gue ce'esan sama dia?" tanya Jiyoon.

"Gak salah, sih... cuman yang namanya alien itu gak ada. Gak bisa dijadiin bahan esai lo," kata Isa. "Cari, kek, topik tentang keangkasaan yang real, yang bisa jadi referensi buat sekolah. OK, gue balik dulu ke Route 1! Kasih tahu Pak Kepsek gue telat! Bye!" kata Isa lagi sambil berlalu.

Kemudian Jiyoon dan Isa pisah jalur. Jake kemudian berbicara kepada Jiyoon sambil mereka berjalan-jalan di sekitar Route 2.

"Yoon," kata Jake.

"Ya, Jek?" tanya Jiyoon.

"Lo mau tahu gue siapa?" tanya Jake.

Jiyoon mengangguk.

"Gue diutus dari Norcloh untuk bantuin lo kerjain esai sekaligus jadi pelatih Pokemon terkuat di Asone. Dua teman gue baru aja mendarat di Gimelhab. Gue kemaren lihat lo tertabrak asteroid di sini, dan ternyata asteroid itu berdampak besar ke tubuh lo. Gue bisa jelasin ke lo di sekolah," kata Jake. "Dua teman gue itu juga bakalan nge-endorse lo untuk ikut Liga Pokemon tahunan di Asone."

"Gimana caranya, Jek?" tanya Jiyoon.

"Nanti mereka kasih tahu caranya," kata Jake.

"Oh ya... ada satu yang gue lupa bilang... jangan bilang-bilang ke Team Ozone, yang gue ini sebenarnya alien. Jaga ini antara gue, lo, Isa, Evan, dan teman-teman lo di sekolah. Anggap aja gue ini manusia," pinta Jake kepada Jiyoon. "Kalo Team Ozone tahu gue alien, gue akan perlahan menghilang dari bumi."

"OK, Jek. I promise. I won't tell a soul," kata Jiyoon.

Pokemon di Route 2:
- Hoppinch (Bug/Dark)
- Sharpine (Normal)
- Jerbolt (Electric/Fighting)
- Tindril (Grass)
- Lubbird (Flying)
- Twug (Bug)
- Erodent (Normal)
- Oddish (Grass/Poison)
- Combee (Bug/Flying)
- Mareep (Electric)
- Cherubi (Grass)
- Cutiefly (Bug/Fairy)
- Buneary (Normal)
- Scatterbug (Bug)
- Rookidee (Flying)
- Wooloo (Normal)
- Bellsprout (Grass/Poison)
- Lillipup (Normal)

Sementara itu, di Gimelhab...

"Jadi ini Asone..." kata Naeun.

"Pokemon di sini katanya lebih pintar dari pelatihnya," kata Eunwoo. "Kapten Martin yang bilang."

"Ayahnya Rowoon?" tanya Naeun.

"Ya," jawab Eunwoo.

"Oh ya, Kapten Martin tadi suruh kita ganti baju jadi baju kasual supaya identitas kita gak kebongkar, oppa," kata Naeun.

"Not to worry! Hanya dengan satu jentikan jari, kita akan berganti baju in no time!" kata Eunwoo sambil menjentikkan jari. Dalam sekejap mereka sudah berbaju kasual. Eunwoo mengenakan baju aloha berwarna oranye dan celana pendek biru sedangkan Naeun mengenakan kaus tanpa lengan berwarna pink dan rok selutut berwarna gading. "Sekarang bagaimana rencana kita?"

"Ke Asone Academy," kata Naeun. "Tapi kita tangkap beberapa Pokemon dulu."

(musik: OST. Sonic Unleashed - "Spagonia - Day")

Jiyoon dan Jake pun sampai di Asone Academy. Mereka sampai lebih dulu dari Naeun dan Eunwoo. Mereka memutuskan untuk makan siang karena sudah lapar. Jiyoon memesan mie bakso khas Gimelhab dan Jake memesan mie ayam lengkap.

"Merica?" kata Jake.

"No, thanks," kata Jiyoon. "Gue alergi merica. Kena merica dikit gue bisa bersin-bersin gak karuan. Ujung-ujungnya gue teleport."

"Oh iya, itu lagi yang lupa gue bilang. Lo tahu kalo dampak asteroid yang nabrak lo kemaren itu punya kekuatan super? Lo akan diberi kekuatan super. Teman-teman geng-gengan lo juga. For example, lo dikasih kekuatan untuk teleportasi. Teman-teman lo juga, tapi kekuatan mereka berbeda-beda," jelas Jake.

"Oh, begitu," kata Jiyoon.

Kemudian Jake bernyanyi untuk Jiyoon. Suaranya merdu, terdengar oleh Evan yang baru datang ke sekolah. Sekolah memang tutup, tetapi anak-anak bebas untuk kemari kapan saja.

"Habis ini gue mau ke kelas lo," kata Jake. "Gue mau kenalan sama teman-teman lo."

"OK," kata Jiyoon.

Tiba-tiba Evan datang menghampiri Jake dan Jiyoon.

"Hey, Jek! Get back in there right now and play Ja Ja Ding Dong!" kata Evan.

"No! I am done for today," kata Jake.

"You have to play it!" teriak Evan.

"Why would I have to do it? I already played it," kata Jake.

"I don't care! You have to play it again!" Evan semakin marah.

"Tell me, Ev, when will be enough for you?" seru Jake tak kalah marahnya.

"IT WILL NEVER BE ENOUGH! I ONLY WANT TO HEAR JA JA DING DONG!" Evan meninggikan suaranya.

"Fine, I'll play it! I'll play it! We're having a break!" akhirnya Jake hilang kesabaran.

Evan kemudian berseru ke teman-teman sekelasnya di kelas B, "Hey guys, he's going to play Ja Ja Ding Dong!"

"Jek, lo ama Evan emang gitu? Kalo berantem pake bahasa Inggris?" tanya Jiyoon.

"Dia kan emang orangnya gitu. Kalo gue udah nyanyi satu lagu yang dia suka, dia mintanya lagu itu lagi itu lagi," kata Jake. "Gue kesel sama dia. Maaf lo harus lihat pertengkaran kami."

Jiyoon terdiam sejenak melihat wajah Jake yang tampan. Dia naksir Jake.

"Gue suka sama lo," kata Jiyoon.

"Gue juga suka sama lo, Yoon," kata Jake.

"Karena gue cerdas?" tanya Jiyoon.

"Itu gak penting. Udah, yuk, kita ke kelas lo," kata Jake. Dia punya kunci kelas Jiyoon, yaitu kelas A. Ternyata teman-teman segeng Jiyoon juga membicarakan kekuatan super mereka di kelas.

"Sumpah, girls. Gue tadi lagi mandi sebelum berangkat sekolah, pas gue mau keramas, tiba-tiba botol sampo melayang-layang di hadapan gue! Tapi udah gue keramas, botolnya balik lagi ke tempat semula," kata Jaehee yang diberi kekuatan telekinesis dari tabrakan asteroid.

"Tapi yang penting lo bisa rileks kan sebelum berangkat sekolah?" tanya Jihan. Dia tahu betul bahwa Jaehee mandi selain untuk membersihkan tubuh juga untuk rileks karena itu menjadi alasan dia hobi berlama-lama di kamar mandi, tak kira di kamar mandi sekolah atau kamar mandi rumah.

"Ji, ajib betul lo bisa baca pikiran gue," kata Jaehee. Kemudian dia menoleh ke Soojin dan berkata, "Jin, gue haus. Tolong beliin Fruit Tea di kantin, dong."

"Oke!" kata Soojin. Tak sampai 5 detik, dia datang dengan minuman pesanan Jaehee.

"Keren, Jin! Lo emang larinya secepat itu?" Jaehee kagum dengan kekuatan super Soojin, yaitu kecepatan super.

"Ya enggak lah, Je. Ini lebih cepat dari biasanya," kata Soojin.

"Teman-teman lo emang seaneh ini kalo bicara?" tanya Jake kepada Jiyoon.

"Biar aneh yang penting otak kita cerdas," kata Jiyoon, "kayak gue." Kemudian dia bertanya kepada Monday, "Eh, Mon, kekuatan super lo apa?" Ternyata Monday punya kekuatan super untuk tidak terlihat, jadi dia tidak nampak di hadapan Jiyoon, namun muncul lagi.

"Sorry, Yoon. Ini kejadian terus kalo gue malu," kata Monday.

"Gue juga punya kekuatan super! Watch," kata Zoa yang baru kembali dari kamar mandi sekolah untuk mencuci muka. Kemudian dia mengangkat meja guru.

"Keren, Zo! How did you do that?" tanya Jiyoon.

"Hehehe... rahasia," kata Zoa.

"Tinggal Soeun aja yang belom kita tahu kekuatannya," kata Jiyoon.

"Dia bisa terbang, Yoon," kata Soojin. "Tadi dia berangkat dari Beit Raq ke sini pake terbang. Dia juga gak tahu gimana caranya dia bisa terbang, padahal dia bukan Supergirl. Terbangnya juga gak pake jatuh. Gue heran."

"Sekarang dia di mana, Jin?" tanya Jiyoon.

"Lagi dandan dulu di kamar mandi sekolah," kata Monday. Kemudian dia bertanya lagi, "Gimana, Yoon? Udah tahu mau bikin esai tema apa?"

"Itu dia masalahnya, Mon. Gue masih mikirin tema yang bagus," kata Jiyoon. "Jake yang bakal bantuin gue."

"Isa mana?" tanya Jihan.

"Isa pulang dulu bentar," kata Jake. "Dia belom sarapan."

Tiba-tiba muncul keramaian di lorong sekolah. Ada bentrokan antara Team Ozone dan Naeun-Eunwoo.

"Hey, menjauhlah kalian! Daerah ini daerah kekuasaan Team Ozone!" kata salah seorang antek Team Ozone.

"Not if we battle you first!" kata Eunwoo. "Go, Erodent!"

"Go, Lubbird!" kata Naeun.

"Semuanya sembunyi!" perintah Jake.

Dalam waktu hanya 5 menit, Team Ozone berhasil dihabisi Naeun dan Eunwoo.

"I won't forget this!" kata si antek Team Ozone.

"Well, semuanya sudah aman," kata Eunwoo. "Kita masuk kelas itu."

"OK, oppa," kata Naeun.

Kemudian Eunwoo dan Naeun membuka pintu kelas A.

"Annyeonghaseyo~" kata Eunwoo dan Naeun. Sontak, semua mata tertuju pada mereka. Mereka ganteng dan cantik. Rambut mereka rapi. Kulit mereka putih berseri. Yang membuat mereka syok parah, Eunwoo berjanggut, kebalikan dari counterpart-nya di dunia nyata.

"Kalian Cha Eunwoo dan Lee Naeun?! Yang di Astro dan April itu?" seru Jake.

"Ya, begitulah," kata Eunwoo. "Saya Eunwoo."

"Saya Naeun," kata Naeun.

"Kami di sini hanya ingin berbicara dengan Shin Jiyoon," kata Eunwoo. "Mana orangnya?"

"Di sini," kata Jiyoon. "Di depan Naeun unnie dan Eunwoo oppa."

"Begini, Yoon. Kami dapat pengumuman dari wali kelas kalian, Profesor Alessandro Cattelan, bahwa kamu adalah orang yang akan kami endorse untuk mengikuti Liga Pokemon tahunan Asone, di kota Altipol," kata Eunwoo. "Dengan syarat: kamu harus mengalahkan delapan gym yang tersebar di region ini."

"Gym pertama ada di sini, di Gimelhab, tepatnya di sekolah ini," kata Naeun.

"Sebelumnya apakah kamu sudah tahu tentang tantangan gym terbaru di sini?" tanya Eunwoo.

"Belum, oppa," kata Jiyoon.

"Saya jelaskan ke kamu. Setiap kamu mengalahkan satu gym di Asone, kamu akan diberi kemampuan untuk menggunakan satu HM, tanpa mengorbankan move slot penting," kata Eunwoo.

"Untuk HM pertama adalah Cut. Kamu bisa menggunakannya di gym pertama ini," kata Naeun. "Ini, saya berikan ke kamu, gratis."

You obtained HM01 Cut!

"Tetapi, untuk bisa menggunakan Cut di overworld, kamu harus mengalahkan Daniel. Dia kepala sekolah Asone Academy, dan dia menunggu di rooftop. Untuk mencapainya, kamu harus menggunakan Cut untuk memotong pohon-pohon yang sudah dipasang Daniel di sekeliling sekolah," kata Eunwoo. "Got it? Good! Go!"

Tantangan gym pun Jiyoon selesaikan dengan sempurna. Dia mengajarkan Cut kepada Pokemon Hoppinch yang dia tangkap di Route 2. Ada dua trainer battle juga di sini, melawan School Kid Theo dan School Kid Rachel. Sesampainya di rooftop, Jiyoon sudah ditunggu Daniel. Beliau adalah kepala sekolah Asone Academy dan kakek tercinta Jaehee.

"Selamat datang di Gimelhab! Wah, Jiyoon, saya tidak menyangka kamu akan melawan saya di gym battle pertama. Kamu baru sehari pindah ke sekolah ini dan sudah dicap siswi terbaik dalam pelajaran fisika," kata Daniel.

"Biasa aja, Pak Kepsek. Cucu Bapak juga sekelas sama saya," kata Jiyoon.

"Jangan salah lho ya, Yoon. Walaupun saya sudah tua, sudah 60-an tahun, tetapi pemikiran saya masih modern. Saya mengikuti tren anak-anak zaman sekarang, lho. Banyak anak zaman sekarang yang masih tahu Pokemon training dan Pokemon battling. Baiklah, tanpa basa-basi lagi, ayo kita battle!" kata Daniel.

(musik: Pasha Parfeni - "Soarele si luna")

GYM BATTLE: Jiyoon vs. Daniel

Pokemon yang dipakai Daniel:

1. Hoppinch (Bug/Dark)
- Bug Bite
- Hone Claws
- Feint Attack

2. Feluna (Psychic)
- Confusion
- Hone Claws

Hasilnya? Sempurna. Jiyoon berhasil mengalahkan Daniel dengan menggunakan Eleafant dan Hoppinch.

"Amazing! Kamu berhasil mengalahkan saya. Jiyoon, saya yakin kamu akan menjadi pelatih Pokemon yang hebat sepanjang masa di Asone! Sekarang terimalah ini - badge resmi Liga Pokemon. Ini adalah Badge of Intelligence."

You received the Badge of Intelligence from Daniel!

"Dengan badge tersebut, Pokemon level 30 ke atas akan mematuhi perintahmu, bahkan yang didapat dari trading. Kamu juga bisa menggunakan Cut di luar battle. Sekarang kita ke bawah," kata Daniel sambil mengajak Jiyoon kembali ke kelas.

Kemudian Daniel membuka pintu kelas A.

Daniel berkata, "Anak-anak, saya di sini akan mengumumkan bahwa teman kalian, Jiyoon, baru saja mendapat endorsement dari Asone Academy untuk menjadi pelatih Pokemon dan mengikuti Liga Pokemon tahunan di kota Altipol. Jika Jiyoon menang, dia akan mendapat kesempatan melawan juara bertahan Asone yang sudah manula, Ahmad."

Semua bertepuk tangan.

Kemudian Eunwoo menimpali, "Dan kamu, Jiyoon, kalo ada apa-apa sama kamu, hubungi kami lewat video call di Rotom Phone kamu. Saya dan Naeun siap membantu dari jauh. Kami juga akan menghubungi kamu jika kami menemukan sesuatu yang menarik."

"Sampai jumpa di lain kesempatan!" kata Naeun. Kemudian dua sejoli ini menghilang dari pandangan.

"Tenang, Jiyoon. Teman-teman kamu juga akan menyebar ke seantero Asone dan membantu kamu mengalahkan gym challenge lainnya," kata Daniel. "Kalo kamu ada apa-apa minta sama Jake atau Isa. Mereka akan menemanimu."

"Siap, Pak Kepsek," kata Jiyoon.

Jiyoon meninggalkan sekolah dengan wajah cerah. Di tengah jalan dia berpapasan dengan Evan. Ternyata dia ingin battle dengan Jiyoon.

"Lo baru gym battle? Gue tahu lo pelatih sejati. Gue butuh lo untuk ngelawan gue. Kalo gue pengen jadi kuat, gue butuh tantangan yang real," kata Evan dingin.

BATTLE: Jiyoon vs. Evan

Pokemon yang digunakan Evan:

1. Infantrec (Poison):
- Poison Gas
- Leer

2. Sharpine (Normal):
- Tackle
- Tail Whip
- Poison Sting

Evan melakukan battle dengan baik dengan memanfaatkan status conditions dan type advantages. Kendati Evan bukan pushover, Jiyoon menang.

"Gue tahu lo keras kepala. Agak puitis bertempur di sini di Gimelhab. Lo tahu tembok yang memisahkan distrik utara dan selatan ini? Mereka dibangun pada zaman kuno dan dibentengi oleh legenda, untuk melindungi dari amukan Pokemon. Sejak saat itu, Pokemon tidak diizinkan melewati gerbang ini. Soalnya, ketakutan terhadap Pokemon ini berakar dari sejarah Asone. Cuma pelatih yang tahu tentang masa lalu yang bisa memperbaiki masa depan. Gue harus jadi juara, dan tunjukin orang-orang bahwa Pokemon yang kuat pun bisa menjadi teman terdekat kita. Itu sebabnya gue harus lebih kuat. Jika lo benar-benar sekutu Pokemon, Yoon, jadilah lebih kuat juga, and meet me at the top. Sampai bertemu," kata Evan.

"OK..." kata Jiyoon.

"Dan kalo gue lihat si Jake itu lagi, gue bakal pukul dia sampe jatuh!" kata Evan.

Isa yang juga baru selesai gym battle dengan Daniel datang menghampiri Jiyoon.

"Evan orangnya emang kayak gitu, Yoon?" tanya Isa.

"Ya, tapi beraninya cuman ke Jake," jawab Jiyoon. "Kalo di depan cewek mah dia soft banget."

"Itu gak penting, Yoon," kata Isa. "Gue bakalan temenin lo di perjalanan selanjutnya. Mau ke Deltasfar? Ada teman gue, pustakawan, di sana."

"Mau aja gue mah, Is!" kata Jiyoon.

Kemudian dua sahabat ini melanjutkan perjalanan mereka ke Deltasfar lewat Route 3. Route 3 terinspirasi dari Semenanjung Sinai di Mesir, dan ada biara tempat menitipkan Pokemon untuk dibesarkan oleh biksu.

Pokemon yang ada di Route 3:
- Erodent (Normal)
- Lubbird (Flying)
- Mateen (Flying/Water)
- Poilover (Normal/Flying)
- Voltelope (Electric)
- Asonian Pidove (Grass/Flying)
- Jerbolt (Electric/Fighting)
- Sharpine (Normal)
- Machop (Fighting)
- Abra (Psychic)
- Magikarp (Water)
- Wingull (Water/Flying)
- Eevee (Normal)
- Buneary (Normal)
- Lillipup (Normal)
- Crabrawler (Fighting)
- Litleo (Fire/Normal)
- Sandygast (Ghost/Ground)

Jiyoon menangkap seekor Jerbolt dan Isa menangkap seekor Voltelope. Mereka berbincang-bincang. Tanpa terasa, mereka sampai di kota Deltasfar. Kota ini mirip kota Aleksandria di Mesir. Mereka memasuki perpustakaan yang ternyata dijaga oleh Jacob, teman Isa.

"Ada apa, Is?" tanya Jacob.

"Eh, Jacob. Lo punya buku yang bisa kita baca? Gue sama Jiyoon mau istirahat sebentar, mau ngumpulin mood," kata Isa.

"Hmmm... ada. Bentar-bentar," kata Jacob. Selang beberapa lama kemudian dia muncul dengan sebuah buku besar.

"Buku ini bercerita tentang sejarah Asone. Dahulu kala, ada dua Pokemon bernama Azarera dan Shemorera. Mereka ini Pokemon kuno. Azarera turun ke bumi untuk mengajari manusia cara memanfaatkan Pokemon untuk kehidupan sehari-hari. Sedangkan Shemorera turun ke bumi untuk mengajari Pokemon cara memanfaatkan kemampuan elemental mereka," kata Jacob.

"Terus, Cob?" tanya Isa.

"Cuman itu yang gue tahu. Kenapa lo gak tanya sama guru lo? Dia lebih pintar," kata Jacob.

Jiyoon dan Isa meninggalkan perpustakaan.

"Yoon, gue balik dulu ke sekolah. Lo lanjut ke lokasi gym kedua, di Heibun. Soojin pasti udah nunggu di sana. Nanti kalo lo udah sampe Heibun, kabarin gue lewat video call. Ntar gue nyusul," kata Isa. Setelah Isa berlalu, Jiyoon melanjutkan perjalanannya ke Heibun melalui Delta Jungle. Ternyata ada batu kecil yang menghalangi jalan sehingga tidak bisa dilewati. Delta Jungle dipenuhi pohon kurma, rumah lumpur, dan lubang berair.

Pokemon di Delta Jungle:
- Twug (Bug)
- Stickid (Bug/Fighting)
- Hoppinch (Bug)
- Shroomish (Grass)
- Asonian Pidove (Grass/Flying)
- Asonian Tranquil (Grass/Flying)
- Asonian Slakoth (Electric)
- Buneary (Normal)
- Sewaddle (Bug/Grass)
- Swadloon (Bug/Grass)
- Tindril (Grass)
- Vitendril (Grass/Fairy)
- Venipede (Bug/Poison)
- Whirlipede (Bug/Poison)
- Grubbin (Bug)
- Charjabug (Bug/Electric)
- Nincada (Bug/Ground)
- Wingull (Water/Flying)
- Spewpa (Bug)
- Phanpy (Ground)
- Fomantis (Grass)
- Bounsweet (Grass)
- Applin (Grass/Dragon)

Ketika Jiyoon melihat batu yang menghalangi jalannya, dia berpikir:

"Hmmm, mungkin sebuah HM dapat menghancurkan batu ini."

Keluar dari Delta Jungle, Jiyoon sampai di kota Heibun.

(musik: OST. Sonic Unleashed - "Mazuri - Day")

Jiyoon menikmati pemandangan di kota Heibun, kota yang terinspirasi dari Kairo, Mesir. Ada distrik apartemen, taman, dan benteng istana. Di sana, dia disambut hangat oleh Soojin.

"Welcome to Heibun, Jiyoon! Gimana perjalanan lo?" tanya Soojin.

"Sejauh ini baik-baik aja, Jin. Tadi ada batu besar yang ngalangin jalan ke sisa hutan," kata Jiyoon. "Gue mau tahu cara ngancurin batunya," kata Jiyoon.

"Mau tahu gimana? Pake HM ini," kata Soojin sambil memberikan HM kepada Jiyoon.

You obtained HM06 Rock Smash!

"That HM contains the move Rock Smash. You can use it to break rugged rocks that block your way. All you have to do is teach your Pokemon that move, and it will break rocks in a jiffy. Tapi, buat ngegunainnya, lo harus dapat approval dari gym leader kedua, Tera. Mamanya Zoa," kata Soojin.

"Mamanya Zoa arkeolog? Wow..." kata Jiyoon.

"Tante Tera emang kalo pulang malam, jadi Zoa cuman tinggal sama dua kakaknya di rumah. Kakaknya cewek semua, cantik-cantik," kata Soojin.

"Ya iyalah, cantik, keturunan dari mamanya kan," kata Jiyoon.

"Sekarang kita lomba. Siapa yang sampe duluan di situs galian tempat gym kedua, dia menang! Ready, Yoon? On your mark... get set..." Soojin langsung berlari cepat, meninggalkan Jiyoon entah ke mana. BUSSSHHHH!!!

"Woi, curang! Gue juga belom lari!" kata Jiyoon. Karena mood-nya hilang, dia memutuskan untuk berbelanja di pasar. Heibun memiliki pasar yang besar dan megah. Segala kebutuhan ada. Dia mengabari Isa terlebih dahulu lewat video call.

"Is, gue udah di Heibun, ya. Kalo mau nyusul, gue ada di pasar," kata Jiyoon.

Isa bergegas ke pasar tempat Jiyoon berbelanja.

"Gue udah datang, Yoon. Gue udah dapat badge dari Pak Kepsek, jadi ayo kita battle!" kata Isa.

BATTLE: Jiyoon vs. Isa (PART 2)

Pokemon yang dipakai Isa:
1. Dolflow (Water):
- Bubble
- Growl
- Confusion

2. Mateen (Flying/Water):
- Wing Attack
- Water Gun
- Double Team

3. Stickid (Bug/Fighting):
- Bug Bite
- Low Sweep
- Bulk Up

Jiyoon kembali menang.

"What? Gue udah latihan keras, tapi masih kalah? Kayaknya gue tahu triknya. Yoon, good luck buat gym battle lo. Gak kayak lo butuh," kata Isa. "Kalo lo butuh gue, gue ada di sekolah."

Keluar dari pasar, Jiyoon memasuki Route 4.

Pokemon di Route 4:
- Feluna (Psychic)
- Habitot (Ground)
- Asonian Meowth (Psychic)
- Sailumin (Fire/Dragon)
- Basilapis (Water/Dragon)
- Asonian Poochyena (Dark/Ground)
- Asonian Numel (Water/Ground)
- Sandshrew (Ground)
- Lubbird (Flying)
- Mateen (Flying/Water)
- Trapinch (Ground)
- Riolu (Fighting)
- Erodent (Normal)
- Hoppinch (Bug/Dark)
- Skorupi (Poison/Bug)
- Sandile (Ground/Dark)
- Poilover (Normal/Flying)
- Ekans (Poison)
- Yamask (Ghost)
- Silicobra (Ground)

Akhirnya Jiyoon sampai di situs penggalian dan disambut Soojin. Soojin memberitahu Jiyoon bahwa...

"Di tantangan gym ini, lo harus keluar dari sebuah labirin. Labirin ini penuh dengan batu-batu yang bisa dihancurin dengan Rock Smash. Di salah satu ruang labirin ini ada fosil Pokemon yang bisa dibangkitin lagi. Lo pilih fosil mana yang lo suka, ntar Tante Tera bakal bantu ngebangkitin fosilnya setelah battle. Di ujung labirin, lo ketemu Tante Tera dan battle dia," jelas Soojin panjang lebar.

Dengan sempurna Jiyoon melaksanakan tantangan tersebut. Dia mengambil fosil Sailumin dan keluar dari labirin di mana dia bertemu dengan Tera, tetangganya sekaligus mama tercinta Zoa.

"Wah, ada anak cantik rupanya! Saya dengar dari ibu kamu kalo kamu sedang bertualang. Kamu ini ternyata keturunan dari ibu kamu ya. Kamu hebat bisa keluar dari labirin itu. Sekarang tunjukin apa yang kamu pelajarin selama perjalanan sejauh ini!" kata Tera.

(musik: Loreen - "Tattoo")

GYM BATTLE: Jiyoon vs. Tera

Pokemon yang dipakai Tera:

1. Ratdozer (Normal/Ground):
- Take Down
- Bulldoze
- Hyper Fang
- Iron Defense

2. Asonian Mightyena (Dark/Ground):
- Sand Attack
- Bite
- Snarl
- Scary Face

3. Habitot (Ground):
- Mud Kick
- Wing Attack
- Peck
- Camouflage

Kemenangan milik Jiyoon dengan mudah.

"Jiyoon, saya suka belajar dan suka berada di sekeliling orang-orang yang suka belajar juga. Kamu belajar dengan sangat baik! Kamu ternyata cerdas keturunan dari ayahmu!" kata Tera.

"Ah, enggak kok, biasa aja. Saya masih banyak belajar," kata Jiyoon.

"Silahkan ambil ini: Badge of Creativity," kata Tera.

You received the Badge of Creativity from Tera!

"Dengan badge tersebut, stat Attack dari Pokemon yang kamu punya akan naik. Additionally, kamu dapat menggunakan Rock Smash di luar battle untuk menghancurkan batu-batu kecil yang menghalangi jalan," kata Tera.

"Tante, Jiyoon pasti senang sekali bisa battle dengan Tante. Kalian kan bertetangga," kata Soojin.

"Pastinya, Jin! Tante juga bersahabat dengan ibunya Jiyoon dan ibunya Jaehee," kata Tera.

"Salam buat Zoa!" kata Jiyoon. "Dia pasti bangga punya mama yang arkeolog terkenal."

"OK!" kata Tera. "Salam buat ibu juga."

Kemudian Soojin berkata, "Sebenarnya gue punya hadiah buat lo karena tadi ngalahin Tante Tera, tapi gue lupa naro di mana..." Dia melanjutkan, "Balik dulu gih, ke sekolah. Mungkin lo bisa ngancurin batu yang tadi ngalangin jalan lo di Delta Jungle."

Jiyoon kembali melanjutkan perjalanannya hingga sampai kembali ke Delta Jungle. Setelah menghancurkan batu yang menghalangi jalannya, ternyata terbuka jalan menuju kawah tempat Azarera dan Shemorera mendarat. Ternyata kawah tersebut dipenuhi antek-antek Team Ozone. Jiyoon mengalahkan mereka satu persatu, dan dia mendapat informasi soal Azarera dan Shemorera. Mereka menyerah kalah dan pulang, dan Soojin mendatangi Jiyoon...

"Hosh... hosh... maaf gue telat. Tante Tera ngucapin terima kasih karena udah nyelametin situs bersejarah ini. Ini hadiah dari gue: pancingan. Gue anaknya suka banget mancing, tapi gue punya banyak pancingan gak kepake, ya udah gue kasihin satu buat lo. Warnanya merah karena gue suka merah. Sorry gue gak punya yang hijau, padahal lo kan suka banget warna hijau. Kali aja kita bisa mancing bareng di masa depan," kata Soojin.

Tiba-tiba Pokemon Jiyoon berevolusi:
- Eleafant >> Mustrunk
- Hoppinch >> Grassassin
- Lubbird >> Mateen

Kemudian Jiyoon kembali ke Gimelhab, dan Isa menungguinya.

"Yoon, gue udah nungguin dari tadi. Ini ada titipan dari nyokap lo. Baju rumah sama alat mandi. Lo kalo bertualang pasti bau apek dan keringetan, jadi Tante Jeanette suruh lo mandi dan ganti baju," kata Isa. "Gue duluan, ya."

Isa memberikan baju rumah yang dititipkan Jeanette: kaus berwarna hijau muda dan celana pendek berwarna hijau. Itu warna favoritnya. Dia juga dititipkan sikat gigi, pasta gigi, sabun cair, dan sampo. Sabun cair favorit Jiyoon adalah Biore Bright Freshen Up Matcha. Dia suka sabun itu karena membuat kulitnya menjadi cerah, lembut, dan segar. Wanginya juga dia suka: aroma teh hijau.

Kemudian Jiyoon melanjutkan perjalanannya ke Route 5 dan bertemu dengan Evan.

"Gue di sini karena berlatih dengan Pokemon yang ditemukan di lingkungan keras, kayak yang ini. Battle sama gue," kata Evan.

BATTLE: Jiyoon vs. Evan (PART 2)

Pokemon yang dipakai Evan:

1. Captoxic:
- Poison Gas
- Lick
- Fury Swipes
- Toxic

2. Crestoxic:
- Poison Sting
- Take Down
- Toxic Spikes
- Hone Claws

3. Asonian Mightyena:
- Snarl
- Bite
- Sand-Attack
- Mud Shot

Ketika Jiyoon menang, Evan berkata...

"Konon, Pokemon legendaris, Crocosmic, membanjiri Asone, dan ketika airnya surut, seluruh garam yang terkumpul di titik terendah Asone membentuk Searing Sea. Tapi Pokemon gak ngelakuin hal tanpa alasan. Kenapa Pokemon yang dipuja kayak Crocosmic membanjiri Asone, dan kemudian hilang selama berabad-abad? Apa ini cuman nakut-nakutin atau emang Pokemon bikin kehancuran sebesar itu di masa lalu? Gue harus tahu cerita selengkapnya kalo gue mau ngerobah segalanya. Sampai nanti, Yoon. Salam buat Jake," kata Evan.

Jiyoon kemudian melanjutkan perjalanannya sendiri lewat Route 5.

Pokemon di Route 5:
- Hallite (Rock/Grass)
- Sepaline (Rock/Grass)
- Suispan (Ground)
- Trapinch (Ground)
- Roggenrola (Rock)
- Golett (Ground/Ghost)
- Rufflet (Normal/Flying)
- Vullaby (Dark/Flying)
- Mudbray (Ground)
- Skorupi (Poison/Bug)
- Meditite (Fighting/Psychic)

Kemudian Jiyoon sampai di Sitahmar. Dia berpartisipasi di battle 1-on-1 dan tidak dapat menggunakan item. Alih-alih uang, Jiyoon mendapatkan benda-benda aneh yang dapat dia gunakan untuk membuat sesuatu. Dia juga membeli sepeda. Jiyoon menaiki sepedanya melalui Route 6.

Pokemon di Route 6:
- Ratdozer (Normal/Ground)
- Sharpine (Normal)
- Crestoxic (Normal/Poison)
- Stickid (Bug/Fighting)
- Voltelope (Electric)
- Asonian Pidove (Grass/Flying)
- Habitot (Ground)
- Exeggcute (Grass/Psychic)
- Girafarig (Normal/Psychic)
- Pikachu (Electric)
- Skorupi (Poison/Bug)
- Blitzle (Electric)
- Vivillon (Bug/Flying)
- Helioptile (Electric/Normal)

Kemudian dia ditelepon Naeun.

"Halo, Jiyoon?" Naeun memulai percakapan.

"Ya, unnie?" kata Jiyoon.

"Jake ngontak kami. Katanya dia ada sesuatu untuk kamu. Tapi kamu harus masuk Foggy Forest yang gelap untuk mencapai dia," kata Naeun. "Jangan takut gelap."

"Siap, unnie," kata Naeun.

Akhirnya Jiyoon melipat sepedanya dan menghampiri Jake yang sedang berdiri di pintu masuk Sevedar, lokasi gym ketiga. Dia tampak tidak takut gelap.

"Gue bangga dengan keberanian lo, Yoon. Lo berhasil melewati hutan ini tanpa nyalain lampu sepeda. Ini, hadiah dari gue, titipan dari Naeun noona. HM untuk Flash," kata Jake sambil menyerahkan hadiahnya untuk Jiyoon.

You obtained HM05 Flash!

"Dengan Flash, lo bisa pake untuk menerangi tempat gelap, seperti gua. Cuman... Flash gak bisa dipake sebelum lo kalahin gym ketiga. Jaehee-lah yang akan bantuin lo kalahin gym ketiga. Good luck, Yoon," kata Jake.

(musik: OST. Pokemon Diamond/Pearl/Platinum - "Eterna Forest")

Akhirnya Jaehee sampai di Sevedar. Kota ini sebenarnya kota pengungsi. Mereka hebat menyulap reruntuhan kuno menjadi tempat tinggal pengungsi. Jaehee ada di sana, sedang mengerjakan esainya, ditemani Dolflow. Dia mengenakan kacamata, rambutnya dibiarkan tergerai, dan dia mengenakan baju tanpa lengan berwarna hitam yang membuat kulitnya tampak lebih putih.

"Jaehee!" kata Jiyoon.

"Eh, Jiyoon. Gue lagi ngerjain esai, nih. Gue baru dapat WhatsApp dari Layla, gym leader di sini. Dia nanya, apakah lo trainer yang dimaksud Tante Tera. Dia gak yakin lo terlalu peduli dengan masa lalu Asone. Gym-nya gak jauh dari sini, di benteng kuno. Kita ke sana bareng, tapi gue mandi dulu. Di sini ada kamar mandi, kan?" kata Jaehee. "Titip laptop gue dulu. Jangan dioprek. Gue mau nyegerin diri."

(musik: TuralTuranX - "Tell me more")

Memang begitulah Jaehee. Setiap kali stres dari mengerjakan tugas atau hanya sekedar ingin bersantai, dia akan mencari kamar mandi untuk mandi. Anggota Weeekly lainnya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kebiasaan Jaehee itu. Dia memang gadis yang bersih dan wangi.

Dan seperti biasa, setiap kali rambut panjang Jaehee basah, kekuatan telekinesisnya muncul. Botol sampo dan sabun beterbangan di hadapannya, dan kekuatannya baru hilang apabila dia keramas. Setelah dia keramas, rambutnya tidak langsung dibilas melainkan dia sabunan dengan sabun kesukaannya, Biore Floral Spa. Selain melembutkan kulitnya, sabun ini membuat tubuhnya wangi. Wanginya enak dan menenangkan.

Akhirnya Jaehee selesai mandi. "Yuk, kita berangkat!" ajaknya kepada Jiyoon.

Gym ketiga terletak di sebuah benteng kuno. Bentengnya gelap. Jaehee kemudian menjelaskan detail tantangan gym ketiga.

"Di gym ini, tugas lo adalah mencari kunci yang warnanya sama dengan warna pintu. Beberapa kunci susah dicari karena emang keselip di antara barang atau ruangnya gelap. Lo pake Flash atau ini: Itemfinder untuk ngebantuin lo nyelesaiin teka-teki gym ini dengan gampang," kata Jaehee.

Seperti biasa, Jiyoon menyelesaikan tantangan tersebut dengan sempurna. Dan dia melawan Layla dalam gym battle.

BATTLE: Jiyoon vs. Layla

(musik: Vesna - "My sister's crown")

Pokemon yang dipakai Layla:

1. Terrefract (Ghost/Dark):
- Shadow Sneak
- Nasty Plot
- Reflect
- Light Screen

2. Sparkter (Ghost/Dark):
- Shadow Ball
- Spark
- Charge
- Minimize

3. Awflea (Bug/Ghost):
- Leech Life
- Astonish
- Shadow Ball
- Harden

Dan lagi-lagi Jiyoon yang menang.

"Ternyata lo cukup berpengetahuan soal masa lalu Asone. Gak sia-sia si Tera itu ngemail gue soal lo, Yoon. Terima ini: Badge of Bravery. Berani juga lo," kata Layla.

You received the Badge of Bravery from Layla!

"Dengan tuh badge, Pokemon lo bakalan patuh sama lo di level 40, bahkan yang melalui trade. Lo juga bisa pake Flash di luar battle dengan tuh badge. Sekarang cari Jaehee di luar. Dia punya sesuatu buat lo," kata Layla lagi.

Jiyoon menemui Jaehee.

"Ini, buat lo. Badge Case. Lo pasti kesusahan bawa dua badge digenggam terus di tangan lo. Dan gue denger katanya Profesor Cedar lagi ngadain pesta pribadi di rumah barunya di Thetavi? Pasti Isa nyariin lo dari tadi," kata Jaehee. "Satu sekolah diundang."

Kemudian Jaehee bercerita kepada Jiyoon, "Di masa-masa kuno, Azarera turun ke bumi untuk mengajari manusia cara melatih Pokemon, dan Shemorera mengajari Pokemon caranya battle. Akan tetapi, saat manusia mendapat alat untuk mengendalikan Pokemon dari Azarera, dan Pokemon menjadi cukup kuat untuk bertempur dengan strategi yang diajarkan ke mereka oleh Shemorera, ketegangan antara manusia dan Pokemon menjadi sangat tegang, sampe pecah perang antara keduanya. Kalo lo mau jadi juara Asone, lo harus bisa ngakuin masa lalu dan mengantar ke zaman kedamaian dan pengertian sejati."

Ups, hampir lupa.
Pokemon di lingkungan Sevedar:
- Asonian Vigoroth (Electric)
- Plumace (Flying/Dark)
- Sparkter (Ghost/Electric)
- Terrefract (Ghost/Dark)
- Glowtle (Bug/Electric)
- Possest (Bug/Ghost)
- Vermint (Bug/Ghost)
- Solosis (Psychic)
- Duosion (Psychic)
- Gothita (Psychic)
- Gothorita (Psychic)
- Inkay (Psychic/Dark)
- Espurr (Psychic)
- Phantump (Ghost/Grass)
- Pumpkaboo (Ghost/Grass)
- Sinistea (Ghost)
- Honedge (Steel/Ghost)
- Morelull (Grass/Fairy)
- Kecleon (Normal)
- Duskull (Ghost)
- Tindril (Grass)
- Vitendril (Grass/Fairy)
- Abra (Psychic)
- Kadabra (Psychic)
- Hatenna (Psychic/Fairy)
- Impidimp (Dark/Fairy)
- Shroomish (Grass)
- Weepinbell (Grass/Poison)
- Gastly (Ghost/Poison)
- Ralts (Psychic/Fairy)

Jiyoon memutuskan untuk menangkap seekor Sparkter.

Dengan wajah cerah, Jiyoon melanjutkan perjalanannya ke Thetavi melalui Route 7 dan Route 8. Pemandangannya indah.

Pokemon di Route 7:
- Torpisces (Water/Steel)
- Herdier (Normal)
- Corvisquire (Flying)
- Mateen (Flying/Water)
- Poilover (Normal/Flying)
- Meditite (Fighting/Psychic)
- Psyduck (Water)
- Machoke (Fighting)
- Applin (Grass/Dragon)
- Shuckle (Bug/Rock)
- Skiddo (Grass)
- Lotad (Water/Grass)
- Seedot (Grass)
- Timburr (Fighting)

Dengan pancingan pemberian Soojin, Jiyoon memutuskan untuk memancing seekor Torpisces dan menangkapnya. It would come in handy later. Pemandangan Route 7 mirip Pegunungan Taurus, kepala batu di Gunung Nemrut, dan Antalya, Turki.

Adapun Pokemon di Route 8:
- Poilover (Normal/Flying)
- Invulover (Normal/Flying)
- Wingull (Water/Flying)
- Pelipper (Water/Flying)
- Magikarp (Water)
- Carvanha (Water/Flying)
- Shellos (Water)
- Tentacool (Water/Poison)
- Drifloon (Ghost/Flying)
- Slowpoke (Water/Psychic)
- Dwebble (Bug/Rock)
- Skrelp (Poison/Water)
- Clauncher (Water)
- Oddish (Grass/Poison)
- Gloom (Grass/Poison)
- Bellsprout (Grass/Poison)
- Machoke (Fighting)
- Crabrawler (Fighting)
- Asonian Pidove (Grass/Flying)
- Mateen (Flying/Water)
- Sandygast (Ghost/Ground)

Di Route 8, Jiyoon melihat Isa sedang bersantai di pantai sambil membaca novel favoritnya.

"Eh, Jiyoon. Gue lagi santai, nih. Percaya sama gue, gue udah latihan keras. Nih, gue tunjukin lo!" kata Isa.

BATTLE: Jiyoon vs. Isa (PART 3)

Pokemon yang dipakai Isa:

1. Mentidal (Water/Psychic):
- Bubble Beam
- Confusion
- Aqua Jet
- Hypnosis

2. Mateen (Flying/Water):
- Aqua Jet
- Wing Attack
- Double Team
- Quick Attack

3. Stickid (Bug/Fighting):
- Power-Up Punch
- Struggle Bug
- Bulk Up
- U-Turn

4. Voltelope (Electric):
- Charge
- Spark
- Quick Attack
- Baby-Doll Eyes

Kali ini Isa menggunakan item langka yang tidak dapat ditemui di mana pun hingga film berlanjut. Di sinilah kelemahan Isa terungkap. Lagi-lagi, kemenangan milik Jiyoon.

"Kayaknya strategi gue belom bener... mungkin gue pake item yang salah??? Gue gak tahu..." kata Isa.

"Kenapa, Is?" tanya Jiyoon.

"Never mind, Yoon. Oh ya, lo ada jam kosong?" tanya Isa.

Jiyoon menggeleng tidak tahu.

"Gini, kalo lo gak ada kegiatan, lo ikut gue aja. Bokap gue lagi ada konvensi di kota Thetavi, deket banget dari sini. Tapi kita harus lewat gua itu. Gelap sih, tapi kalo lo ada Flash dari Jake, pasti gak susah," kata Isa. "Jake juga lagi ada di sana. Satu sekolah diundang sama bokap gue."

"Jaehee juga cerita ke gue, kok," kata Jiyoon.

Sebelum mereka beranjak, hari semakin sore. Jiyoon dan Isa memutuskan untuk melihat matahari terbenam terlebih dahulu. Sembari itu, mereka berswafoto.

(musik: Mia Nicolai and Dian Cooper - "Burning daylight")

Untuk masuk Thetavi, mereka harus memasuki sebuah gua gelap di Pegunungan Ritus Barat.

Pokemon di Pegunungan Ritus Barat:
- Luminsect (Bug/Electric)
- Stagmite (Rock/Flying)
- Lunatone (Rock/Psychic)
- Solrock (Rock/Psychic)
- Mawile (Steel/Fairy)
- Sableye (Dark/Ghost)
- Hallite (Rock/Grass)
- Sepaline (Rock/Grass)
- Roggenrola (Rock)
- Boldore (Rock)
- Zubat (Poison/Flying)
- Woobat (Psychic/Flying)
- Joltik (Bug/Electric)
- Carbink (Rock/Fairy)

Akhirnya Jiyoon dan Isa sampai di Thetavi, lokasi gym keempat. Dia bergegas ke gym, di sana ada Soeun. Tetapi...

(musik: OST. Sonic Unleashed - "Chun-Nan - Night")

"Pardon? Lo mau gym battle? Sorry, gym leader-nya lagi keluar kota dulu. Besok baru pulang," kata Soeun. "Kenapa lo gak ke hotel aja? Profesor Cedar nyariin, noh."

Jiyoon bergegas ke hotel. Profesor Cedar dan Isa ada di sana.

"Jadi, Is, ingat-ingat apa yang papa ajarin ke kamu. Jangan terlalu bergantung sama item yang papa kasih," kata Profesor Cedar. "Nanti kamu dicap malas."

"Iya, Pa," kata Isa.

Ketika Jiyoon datang, Profesor Cedar berkata, "Eh, ada Jiyoon! Apa kabar, anak cantik? Isa baru cerita ke Profesor soal kamu yang bertambah kuat. Profesor sebenarnya ada rapat di sini, sekalian pesta pribadi, mengundang satu sekolah kalian, tapi Profesor kira Profesor akan tinggal di sini beberapa hari untuk melihat Pokemon Air Show. Profesor juga punya sesuatu untuk kalian. Yuk, masuk ke kamar kalian."

Jiyoon dan Isa kemudian masuk kamar mereka.

"Nah, gini. Karena kalian semakin kuat, dan kalian berhasil mengalahkan tiga gym pertama, saatnya kita belajar tentang Poketactics. Sebagaimana kalian tahu, Pokemon di Asone cukup cerdas untuk memanfaatkan kemampuan ekstra dalam battle yang dikembangkan di sini di Asone yang disebut Poketactics. Lima gym leader yang tersisa akan mempercayai kalian dengan pengetahuan untuk menggunakan Poketactics ini. Bagaimana kalo Profesor kasih kode untuk men-download aplikasi Action Recorder di Rotom Phone kalian? Ini memungkinkan kalian untuk mengingat Poketactics ini," kata Profesor Cedar.

Poketactics:
1. Dodge: if you use Dodge, the Pokemon will dodge the opponent's move and attack at the same turn, but the move is slightly weaker
2. Charge: if you use Charge, the Pokemon will charge its upcoming move, and they'll go last, but the move will land a crit
3. Reflect: if you use Reflect, the Pokemon will take damage, but the move will deflect back to the opponent with greater damage
4. Block: if you use Block, the Pokemon will only take 1/8 of the damage from the move and hit back with massive power

Tiba-tiba ada berita di TV. Trey sedang menyelesaikan sebuah konferensi pers.

"Yoon, itu bukannya bokap lo?" tanya Isa.

"Dan itulah mengapa kita harus memastikan perlindungan Asone dan rakyatnya dengan mengesahkan undang-undang baru ini. Saya yakin senator Asone lainnya akan melakukan hal yang benar. Itu saja," kata Trey.

Jiyoon mematikan TV dan berkata pada Isa, "Kayaknya kita ketinggalan. Never mind, Is. Gue juga gak terlalu suka dunia politik. Nyokap-bokap gue pengen gue jadi politikus kayak mereka karena dulu pas mengandung gue, nyokap gue kerja politikus, tapi akhirnya berhenti pas gue dan Yeojin brojol," kata Jiyoon.

"Tapi seneng banget bisa ngeliat seseorang yang gue kenal di TV. Bokap lo kan terkenal, Yoon," kata Isa.

"What do you mean? Kamu selalu lihat Profesor di TV, Yoon," kata Profesor Cedar.

"Ya, tapi biasa, Prof," kata Jiyoon.

"Anyways, papa bawa item yang Isa suruh bawain?" tanya Isa pada sang papa.

"Tentu saja. Isa yakin bisa menggunakannya dengan benar?" kata Profesor Cedar.

"Ya, ya," kata Isa.

Tiba-tiba Jake datang.

"Pssst! Jiyoon, Isa! Pestanya sebentar lagi!" kata Jake.

"Bentar!" kata Jiyoon.

Pesta berlangsung meriah. Satu sekolah diundang. Mereka menyanyi dan menari, makan-makan, dan bersenang-senang. Bahkan di satu titik, Soojin diajak bicara oleh Moonbin, teman Eunwoo. Jiyoon, Jake, dan Isa berbincang-bincang di pook.

"Om Hasim ternyata kenal kepala sekolah kalian. Dia minta izin buat anak-anak di sini diundang ke pesta pribadinya," kata Jake.

"Terus?" tanya Jiyoon.

"Ya, kepala sekolah kalian nge-approve. Dan gue diundang juga," kata Jake.

"Profesor Cedar hebat, bisa bikin party yang satu sekolah diundang. Lo juga, karena dia tahu lo begitu berarti," kata Isa. "Gue seneng sahabatan sama lo berdua."

"Gue juga seneng lihat lo berdua akur," kata Jake.

"Semuanya! Sesi karaoke massal telah dimulai!" kata MC acara.

"Karaoke?!" teriak Jiyoon, Jake, dan Isa bersamaan.

(musik: medley Eurovision dan K-pop masa kini)

Setelah itu mereka makan. Jiyoon melahap spageti karbonara dan Isa makan steak. Mereka makan dengan lahap. Di pesta juga ada kebab, sushi, pasta, suki, grill, dan agemono. Tiba-tiba...

"Semuanya, ada yang sakit!" kata MC acara.

"Siapa?" tanya Jiyoon.

"Gak tahu, tapi pas makan Basculin, tiba-tiba dia jadi bertingkah aneh. Kayaknya teman kamu..." kata si MC lagi.

"JAKE?!" Jiyoon kaget.

Jake datang ke ruang tengah sambil bertingkah seperti orang gila. Sekejap dia marah, sekejap dia tertawa.

(musik: Kaarija - "Cha cha cha")

Jiyoon berusaha menyadarkan Jake yang mengalami perubahan suasana hati dan menari tak jelas layaknya orang gila. Dia mengejarnya keliling hotel. Tiba-tiba Jake merasa pusing, mual, dan batuk berdarah, dan dia pingsan di tangan Jiyoon. Untung Eunwoo dan Naeun sigap. Mereka datang ke Thetavi dan mengobati Jake serta membawanya ke kamarnya. Dia diberi makan wortel.

"Spesies alien seperti Jake akan sakit-sakit aneh jika makan ikan. Sakitnya baru hilang jika dia diberi makan wortel," kata Eunwoo.

"Kamu hebat, Yoon, mau menyelamatkan Jake dari penyakitnya," kata Naeun. "Jagain dia. Dia butuh istirahat dan teman. Kalo ada apa-apa telepon kami."

Jiyoon kemudian gantian merawat Jake. Dia menyelimuti Jake dan tidur di sampingnya.

"You'll be alright, Jek," kata Jiyoon.

"I'm sorry I ruined the party," kata Jake lemah. "Gue akan sakit aneh jika makan ikan. Gue tahu penyakitnya pas kecil di Norcloh."

"Gue tahu, Jek. Gue khawatir makanya gue datang ke sini," kata Jiyoon.

Sedikit yang kita tahu, hubungan Jiyoon dan Jake berkembang dari persahabatan dan saling peduli menjadi saling suka.

"Gue sayang sama lo," kata Jiyoon.

Bagaimana kelanjutan ceritanya?
Apakah Jiyoon akan berhasil mengalahkan tiga gym selanjutnya?
Apa rencana Team Ozone setelah ini? Akankah mereka mengalahkan Jiyoon pada akhirnya?
Simaklah di "A Musical Revolution" bagian 3 yang akan ditulis malam ini.

Tabik,
Yudhistira Mahasena

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun