Jihan bangkit dan mengusap pipinya yang sakit ditampar dua kali.
"Lalu... ayah tanggung jawab siapa?" tanya Jihan sambil berlinang air mata.
(musik: Cornelia Jakobs - "Hold me closer")
Steven terduduk sedih dan menangis. Dia sakit hati ditanyai seperti itu. Minkyeung, Arin, dan Jihan mencoba menghibur beliau. Kemudian mereka berada di meja makan. Steven masih marah.
"Jihan," kata Steven.
"Ya?" tanya Jihan.
"Ayah sebenarnya sakit hati mendengar pertanyaanmu. Ayah tidak merasa jadi tanggung jawab siapa-siapa. Kamu saja yang menjadi tanggung jawab ayah di rumah. Tugasmu belajar di rumah dan menjaga ayah - tugas yang sudah kami berikan ke kamu sejak usiamu 5 tahun," kata Steven.
"Tapi Jihan sudah 12 tahun mengemban beban ini, dan ini berat karena anak kecil harusnya dijaga, bukan menjaga," kata Jihan.
"Ya, terserah kamu. Tapi ayah melihat perkembanganmu dan kamu lama di Italia. Kamu memilih mama dan Arin di atas ayah, dan kamu terlibat asmara dengan pacarmu yang anak band itu. Kamu juga tidak pernah mendengarkan ayah dan tetap stay di skuad cheerleading, ketika kamu harusnya keluar untuk fokus belajar," kata Steven lagi. Beliau masih memendam emosi. "Kalau kamu mau kembali ke rumah, kamu harus keluar dari skuad cheerleading itu dan putus dengan Jungwon. Tolong kasih cek ini ke Sumin."
"Tapi--" kata Jihan.
"I know what you are. You're not a Pokemon Trainer," kata Steven dalam bahasa Inggris dengan dingin. "You're not my daughter."
Jihan berniat kembali ke Turin untuk tinggal dengan Sumin. Dia naik Corviknight Taxi.
Di rumah Sumin...
"Bokap gue nggak pernah kayak gini," kata Jihan kepada teman-temannya. Matanya basah karena menahan air mata.
"Kita nggak akan pernah ngambil cek yang dikasih bokap lo. Tapi, menurut kami, yang paling realistis adalah... lo ambil balik cek ini, balik ke Galar, dan hidup tenang di sana," kata Sumin.
Jihan diam saja...
"Aduh, kasihan Jihan. Tapi keadaannya di Galar gimana, ya? Solusi yang paling tepat adalah... lo harus move on, Ji," kata Yoon menenangkan Jihan yang mulai emosi.
"Lo dibayar berapa?" kata Jihan.
Sumin dkk. kaget.